03 | Hukuman.

68 14 2
                                    

"Lo balik sekarang?" Tanya Rendi saat melihat Bintang yang siap-siap untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo balik sekarang?" Tanya Rendi saat melihat Bintang yang siap-siap untuk pulang.

"Heeh, bunda gue bisa ngamuk kalau tau gue pulang pagi"

"Tanggung kali, entar pagi aja sekalian. Lagian udah jam dua ini" balas Tian yang masih asik memainkan PS nya.

"Bisa-bisa gue di coret dari KK. Gue duluan ya"

Bintang mengambil kunci motor dan juga jaket nya. Kemudian ia menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan rumah Rendi. Motor Bintang membelah jalanan di dinginnya pagi.

Ketika sampai, Bintang langsung memarkirkan motornya lalu Bintang mengetuk-ngetuk pintunya ketika menyadari jika pintu itu terkunci. "Bundaa, ini Bintang"

Bintang mengetuk pintunya sekali lagi ketika tidak mendapatkan jawaban. "Bundaa, bukain dong. Dinginn" ujarnya sambil mengeratkan jaketnya.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok ayahnya yang menatapnya datar sambil melipatkan tangannya di depan dada nya, juga sosok bundanya yang berada di belakang ayahnya menatap khawatir.

"Dari mana saja kamu?"

"..."

"Kalau di tanya itu di jawab"

"Abis main yah"

"Kenapa pulang? Sekalian aja gak usah pulang"

Bintang menundukkan kepalanya, saat ini ia sama sekali tidak berani melihat ke arah wajah ayahnya.

"Yahh" tegur bunda sambil mengusap lembut lengan ayah.

Ayahnya menghela napas lelah.

"Sekarang masih ayah maafin, kalau sekali lagi kamu kayak gini. Jangan harap bakal ayah maafin"

"Iya ayah"

Sehabis berkata seperti itu, ayahnya langsung pergi meninggalkan keduanya yang masih berada di depan pintu.

Setelah ayahnya pergi, bunda langsung memeluk anak semata wayangnya.

"Udah bunda bilang kan untuk gak pulang malem, kenapa masih bandel" ujarnya halus sambil mengelus-ngelus kepala sang anak.

"Maafin Bintang bun, Bintang lupa waktu"

"Yaudah, sekarang kamu tidur gih. Besok kan harus sekolah"

"Iya bun, makasih ya"

Setelah mengucapkan itu, Bintang berjalan ke arah kamarnya. Sesampainya di kamar, Bintang tidak bisa tertidur. Ia merasakan sedikit tidak nyaman di bagian perutnya. Ia teringat jika semenjak pulang sekolah, ia bahkan belum makan sama sekali.

Bintang memegang perutnya, merasakan sakit di sana. Tapi Bintang terlalu malas untuk makan. Maka lebih baik ia memaksa dirinya untuk tidur. Bintang fikir, jika tertidur maka rasa sakitnya akan hilang.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang