17

1.2K 253 87
                                    

Risak
(mengusik atau mengganggu)
.
.
.
.
𓆸

Ting!

"Siapa lagi sih malem-malem nge wasap?" gerutu Ten sambil menetralkan penglihatannya yang sedikit buram.

"Hah? Siapa nih?"

Nomor yang tak dikenal Ten baru saja mengirim pesan. Pesannya sih hanya ingin minta nomornya di save. Tapi Ten bingung dan ragu siapa gerangan yang tiba-tiba meminta save nomor dan dapat dari mana nomor Ten.

Tapi seketika Ten merasa tidak asing dengan nomornya.

"Ini nomor yang dipake papski telpon tadi magrib kan?"

"Punya temennya kali ya, tapi typingnya jamet gini mana pake 'P' lagi salamnya, dih kirain jamet-jamet sok asik."

"Tapi mau di save atas nama siapa?"

Berujung Ten membalas pesan dari orang asing tersebut, menanyakan ingin di save atas nama siapa.

"Dahlah gue namain Vey jamet aja."

✧*。

"AKU SIAP AKU SIAP AKU SIAP!" jerit Hendery sambil lari-lari di koridor kamar.

Hari ini sebenarnya sekolah seperti biasa tapi tidak dimengerti asal usul kebahagian Hendery dari mana. Padahal yang lain juga biasa aja.

"Kenapa sih Hendery?" tanya Xiaojun berbisik ke Lucas.

"Gak ero, arek e lak gelek ngunu a, geje." /Trans: Gak tau, anak itu kan sering gitu, gajelas/ saut Lucas sambil liatin Hendery yang lagi turun tangga tapi dengan cara ekstrim.

Ya turun lewat besi tangga. Untung gak jatuh, gak kaya dulu sampe opname dua minggu.

"Hen lu tuh ngapain sih, masih gak kapok aja dulu pernah jatuh sampe perbanan di kepala!" tegur Ten sambil megangin Hendery yang mau turun.

"Hehe, ana lagi seneng nih," ujarnya.

"Seneng kenapa?"

"Seneng soalnya hari ini main ke *izbatun." /trans: sawah/

"Kirain seneng karena apa, taunya cuma main ke sawah."

"Hehe."

Setelahnya Hendery duduk-duduk di sofa sambil liat Spongebob disusul Lucas sama Xiaojun.

✧*。

"Ayo sarapannya, ini mumpung aku lagi mood masak jadi aku buatin sarapan," ajak Pinky sambil menghidangkan masakannya di meja makan. Rekan kerja yang lain langsung mendekat untuk mengambil makanan.

Sarapan kali ini Pinky hanya memasak tempe dan tumis kangkung. Tak apa lah yang penting sarapan dan menghemat uang.

"Wah enak ini," ujar Taeil sambil mengambil nasi.

"Yaiyalah enak siapa dulu yang masak," saut Pinky sambil berlagak sok keren.

"Ada aja tingkahmu ini, makasih ya udah dimasakin," kini Kun menimpali.

Bapak Tangguh | Way VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang