12

1.5K 297 77
                                    

Lelangon
(Taman tempat bersuka-suka)
.
.
.
.
⋆ ˚。⋆˚୨୧⋆。˚ ⋆


Berjalan-jalan kesana kemari. Lihat kanan, lihat kiri banyak pohon dan beberapa wahana yang harus dicoba. Keluarga Pak Kun kini tengah sibuk mencoba berbagai macam wahana.

Sampai jam menunjukkan pukul 12.

"Ayo makan dulu, tapi makannya cuma mie cup, gak apa kan?" tanya Pak Kun sambil berdiri dari kursinya.

"Iya gak apa, gak rewel," saut Ten santai.

"Oke tapi kamu bantuin bapak bawain mie."

Ten cuma nurut aja sambil ngikut ngantri. Sedangkan anak-anak yang lagi duduk cuma asik mainin hp masing-masing.

"Huft~" Yangyang ngedengus pelan.

Karena Xiaojun denger dia langsung nanyain Yangyang. "Kenapa?"

"Pingin main congklak."

Kan aneh-aneh aja. Xiaojun cuma ngelus rambut Yangyang. Sebenernya pen mukul tapi dia masih tau tempat.

"Jangan aneh-aneh, eh tapi kan ada game congklak di hp," kata Xiaojun sambil ngebuka appstore.

"Gamau gak seru! Cuih!" tolak Yangyang.

"Ngelamak!" bentak Xiaojun.

"Asik geluttt ayo lanjotkan gelutnya!" itu Lucas.

Sudah suaranya keras, sampai pengunjung food court pada ngeliatin, mana sekarang lagi tepuk tangan kaya lihat pertunjukan badut.

"Ko! Jangan malu-malu in!" sentak Xiaojun sambil ngelempar kotak tisu ke Lucas. Untungnya langsung ditangkap.

"Kalem boss ku," ujar Lucas sambil menampilkan senyum semangat. Dikata lagu Smash_-

Tidak lama kemudian Pak Kun dan Ten datang dengan tujuh mie cup. Dibagikannya mie cup tadi sesuai selera anaknya.

"Pak, bar mangan ngkok dhal nang omahe dedemit yo!"  /Trans: Pak, habis makan nanti ke rumah hantu ya!/ ujar Lucas sembari menyeruput kuah mie.

Pak Kun cuma menanggapi Lucas dengan mengangguk.

Benar saja selesai makan mereka bertujuh pergi ke rumah hantu. Karena di sana ada dua rumah hantu, jadi keduanya akan mereka coba.

"Ini mau yang naik kereta dulu apa yang jalan?" tanya Pak Kun sambil menggandeng tangan Yangyang.

"Jalan aja dulu, baru yang kereta," usul Ten.

"Kuy! Kuy!" kini Lucas dengan semangatnya berjalan menuju rumah hantu yang sudah ramai pengunjung.

Asik mengantri untuk masuk, Xiaojun dan Winwin hanya saling memandang. Mereka berdua merasa takut.

"Aduh ko, nanti kalau tiba-tiba dikejar gimana?" tanya Xiaojun.

"Nah itu, koko juga takut," balas Winwin sembari menggenggam tangan Xiaojun yang mulai mengeluarkan keringat dingin.

Semakin lama antrian semakin maju dan tibalah saatnya. Memasuki ruangan gelap dengan penerangan minim, belum lagi beberapa properti yang disusun sedemikian rupa yang membuat suasana semakin ngeri.

"Wuihhh suangar leee." /Trans: Wuihhh keren banget/ ujar Lucas sambil bertepuk tangan heboh.

"Sangar-sangar matamu! Keweden iki." /Trans: Keren-keren matamu! Merinding ini/ saut Winwin sambil memukul lengan Lucas.

"Aduh!"

Perjalanan memasuki rumah hantu masih berlangsung. Banyak ruangan-ruangan yang mereka masuki. Tapi sejauh ini jump scare-nya masih biasa-biasa aja karena memang yang bagian nakutin cuma robot bukan manusia langsung.

Bapak Tangguh | Way VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang