14

1.3K 278 55
                                    

Eunoia
(Pemikiran yang indah; pikiran yang baik)
.
.
.
.

˙ᵕ˙

Di kantor...

"Besok berangkat kumpul di mana kita?" tanya Johnny yang baru membereskan barang-barangnya sesudah rapat.

"Di stasiun?" usul Taeil.

"Jangan deh nanti takutnya malah mencar," ujar Vey salah satu rekan kerja cewek yang bakal ikut dinas.

"Di kantor aja kumpul jam 7 nanti berangkat ke stasiunnya bareng-bareng biar gak mencar," kini Kun mengusul.

Seketika semuanya setuju.

"Boleh-boleh, ntar naik mobilku aja kesananya," tambah Johnny.

"Lah, mobilmu ditinggal di stasiun gitu?" tanya Taeil khawatir.

"Aku kan ada supir," jawab Johnny sambil naik turunin alis.

"Oke sultan," puji Vey sambil bertepuk tangan.

"Aku pamit dulu ya, udah mau gelap ini nanti dicariin sama anakku," pamit Kun, setelahnya ia pergi meninggalkan ruang rapat.

✧*。

Di kediaman Qian Kun, anak-anak dari duda ini sedang asik bersantai sembari menyantap sekotak cookies buatan tetangga.

"Dih tu cewek gatel banget dah sama suaminya si yang tadi jual pecel," ejek Ten sembari mengunyah.

"Iya ih ngeselin, udah tau si cowok punya istri malah digatelin aja," julid Xiaojun sinis.

"Gini amat punya *dulur." /trans: saudara/ celoteh Lucas membuat Ten dan Xiaojun menatap sinis. "Ampun bang jago."

Lucas langsung diem sambil main game tuyul di hpnya.

Tidak lama kemudian suara pagar di buka. Yangyang yang tadinya fokus main bekel sama Hendery langsung beranjak dari duduk bersilanya dan segera membuka pintu rumah.

"Herzlich Willkommen, Vati!" /trans: Selamat datang bapak! / seru Yangyang sambil tersenyum manis.

"Waduh sudah seperti pejabat pake acara disambut segala," kata Pak Kun sambil mengajak Yangyang masuk kedalam rumah.

"Hehe," cengir si bungsu lalu ia melanjutkan bermain bekel.

✧*。

"Bapak besok mau dinas, jadi kalian nginep di rumah uti dulu ya. Biar ada yang jagain sama ngabarin bapak," jelas Pak Kun setelah acara makan malam dengan sate ayam.

"Apa gak ngerepotin uti, yah?" tanya Winwin. Sebenernya sih gak ngerepotin, cuman Winwin takut kejadian kaya dulu terulang lagi.

Singkat cerita, Winwin pernah main petak umpet sama adek-adeknya. Karena terlalu asik main, sampai dia lupa buat ngawasin adek-adeknya yang petakilan sampai harus istighfar banyak-banyak. Hendery yang emang lincah banget gak sengaja nyenggol bingkai foto keluarga yang ditaruh di meja sampe pecah. Terus Yangyang gak sengaja dorong guci bentuk gajah yang bisa didudukin sampe hancur berantakan. Lebih parahnya lagi si uti hampir pingsan tau kalau guci sama bingkai fotonya pecah.

Bapak Tangguh | Way VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang