Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Qian Kun namanya,terlalu amat kaya,akan tetapi ia memiliki anak yang kelakuannya sudah sama seperti Dajjal.
Dimulai dari anak pertama yang bernama Ten. Bukan, bukan angka maksud nya. Dia anaknya Pak Kun yang pertama. Lahirnya di Thailand pada waktu itu. Makanya namanya panjang sendiri diantara yang lain.
Chittaphon Leechaiyapornkul.
Ribet ngomongnya. Tapi nama panggilannya Ten. Simple, soalnya orang Thailand kebanyakan gitu. Namanya panjang sepanjang jalan kenangan tapi nama panggilan sesingkat hubunganku dengan nya.
"Ten, ten!" panggil Pak Kun dari dapur. Biasa nih kalo jam 5 pagi udah ribet masak si bapak.
"Apa papski ku sayangku?"
Abis itu Ten langsung lari nurunin anak tangga.
"Bantuin bapak nyeplok telur," suruh si bapak sambil sibuk masukin semangkuk kare kedalam microwave.
"Iya-iya papski ku sayang."
Ten, langsung nyiapin flat pan sama beberapa telur.
"ABI! Tolongin Yangyang nyebur di kolam ikan yang ada kodoknya, *ana gak berani nolong soalnya ada kodok," /trans: aku/ ucap Hendery anak kelima nya Pak Kun.
Dia lahir di Macau dan cuma Hendery aja yang lahirnya paling gak normal. Bukan di operasi bukan juga prematur, tapi keluarnya ini disaat yang tidak tepat. Waktu ibunya lagi buang hajat.
Mungkin karena itulah Hendery jadi anak yang memiliki otak random dan kelakuan yang tidak jelas. Bahkan ada satu prinsip dihidupnya 'kalau anak lain bisa kenapa ana harus bisa juga?'. Yah begitulah kira-kira.
"Waduh kok bisa itu lho?!" buru-buru lah Pak Kun menghampiri anak bungsunya yang kecebur itu.
Waktu disamperin, anaknya kok udah asik berenang kesana kemari dan tertawa, kaya lagu Akad. Baju seragam yang tadinya bau pewangi kini berganti jadi bau amis ikan.
"Haduuu, Yangyang kamu ini gimana toh, kok bisa nyebur itu lho?" tanya Pak Kun sambil mengangkat Yangyang dan ngebilas si bontot di pancuran buat wudhu dekat mushola.
Iya rumah Pak Kun ini bisa dibilang elite. Dengan berbagai fasilitas layaknya di hotel berbintang.
"Tadi Yangyang cuma mau ngambil kodok buat nakut-nakutin Dery tapi malah kecebur, *es tut mir leid." /trans: maafkan saya/.
Yangyang cuma bisa bicara sambil menunduk takut kena marah bapaknya.
Nah ini dia, Yangyang anak bungsu nya Pak Kun. Masih baru kelas 4 SD, kalau sama Dery sih beda setahun. Dia lahir di Düsseldorf , Jerman. Waktu itu emang lagi mau mudik kesana aja sama istri. Kalo anak-anaknya yang lain, udah tinggal aja di rumah neneknya biar sekalian jadi babu dadakan di sana.
Yangyang lahir tepat pada saat itu pak Kun sama istrinya lagi tawaf di kota tua. Lihat bangunan yang estetik-estetik, sampe tiba-tiba perut istrinya pak Kun harus merasakan sakit dan dilarikan kerumah sakit terdekat untuk segera ditangani, ya sapa tau kan anaknya mau menyapa dunia gitu aja. Tapi ternyata zonk. Cuma masuk angin doang. Karena Pak Kun khawatir sama sang istri, akhirnya Pak Kun nyuruh istrinya buat nginep aja di rumah sakit, biar nanti kalau anaknya mau keluar tinggal manggil dokter. Istrinya sih iya aja.
Sewaktu jam 1 malam di mana hari mulai berganti istrinya pak Kun harus merasakan rasa sakit yang mendalam, lantaran si bayi yang ada di dalam kandungannya ini hendak melihat dunia. Padahal baru aja Pak Kun merem, abisnya tadi si istri ga mau tidur malah pingin baca komik online dan sekarang harus bangun lagi soalnya istrinya mau melahirkan. Sad father. Dan tepat pada pukul 2 dini hari Yangyang lahir dengan sehat, dan normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Tangguh | Way V
أدب الهواةSeorang single parent yang tiap harinya harus menahan sabar karena mengurus enam anak sekaligus. "Kapan saya bisa rebahan?" ⚠WARNING!⚠ •Bahasa kasar •Sifat-sifat durhaka (anak baik jangan ditiru!) •Problematika rumah tangga ...