15

813 84 2
                                    

  



      Sohyun sedari tadi menundukan kepalanya, dia merasa canggung saat wanita paruh baya yang sedang duduk di depannya terus menatapnya dengan intens, dan di sebelahnya, ada jimin yang sedari tadi ikut diam,


"Dia siapa jim?pacar kamu? " tanya wanita itu, jimin menggelengkan kepalanya,


"bukan mah, dia sohyun "

"Sohyun? " tiba tiba mata wanita di depannya itu berkaca kaca,
Apa ada yang salah dengan namanya, pikir sohyun.


Jimin mengangguk,

"Iya sohyun, mamah gak lupa kan? " tanya jimin menatap mamahnya, mamah jimin menggeleng, sedangkan sohyun sedari tadi kebingungan karena tidak mengerti apa maksud yang di bicarakan orang di depan dan sampingnya,

Mamah jimin tiba tiba bangun dan langsung memeluk sohyun ,sohyun kaget, tapi dia tidak melepaskan pelukan mamah jimin, entah kenapa dia merasa nyaman, dia seperti pernah merasakan pelukan ini sebelumnya.


Jimin tersenyum melihat pemandangan di depannya ,setelah itu dia memeluk 2 perempuan di depannya, sohyun bertambah kaget, dia ingin melepas pelukan itu, tapi di tahan oleh jimin.


  Setelah beberapa menit jimin melepaskan pelukannya begitu pula mamahnya, mereka menatap sohyun yang masih kebingungan


"kamu ketemu sohyun di mana sayang? " tanya mamah jimin pada anaknya


"Di rumah seokjin mah "

"Rumah seokjin? bagaimana kamu yakin dia sohyun kita? "
Sohyun menggercit



"maksud tante apa,? " tanya sohyun akhirnya bertanya, dia tidak tahan menahan rasa penasarannya yang sedari tadi membelenggunya, jimin menatap mamahnya dan menggelengkan kepalanya,

"bukan apa apa dek,kakak ke dalam dulu ya, ada yang harus omongin sama mamah kakak kakak "
Meskipun masih terlihat bingung,sohyun tetap mengangguk.

  Jimin membawa mamahnya ke ruang Santai,


"mah  Jimin bertemu sohyun untuk pertama kalinya di rumah bang seokjin, waktu itu jimin kaget karena sohyun terlihat mirip dengan sohyun kita ,akhirnya jimin menyelidiki identitas sohyun,dan jimin menemukannya, dan jimin mohon jangan beritahu sohyun siapa kita terlebih dahulu " ucap jimin,


"memangnya kenapa sayang ?,bukannya itu bagus karena dia bisa tau siapa kita sebenarnya? "
Jimin menggelengkan kepalanya,


"Belum saatnya mah, jimin akan memberi pelajaran pada orang itu dulu, agar tidak ada yang menghalangi kita " ucap jimin sambil memegang tangan mamahnya, akhirnya mamah jimin mengangguk.


****


   Sohyun terlihat bingung melihat perubahan ekspresi wajah perempuan di depannya,


"Sayang kenalin,nama tante Hira, tante mamahnya jimin,maaf ya sama yang tadi, tante cuma kangen sama putri tante yang hilang " ucap hira ,sohyun mengangguk, sekarang dia paham, karena dulu juga ada yang seperti hira, tiba tiba memeluknya dan mengatakan kalau dia anaknya, karena anaknya mirip dengan dirinya.
Tapi ada satu yang masih di pikirkannya, kenapa jimin juga ikut memeluknya?


"gapapa tante " ucap sohyun sambil tersenyum, hira juga ikut tersenyum,
Setelah itu hira mengajak sohyun mengobrol, awalnya sohyun terlihat canggung, namun lama kelamaan dia merasa nyaman,

"oh iya, kamu datang ke kota ini mau kuliah kan di sini ?" tanya hira, sohyun mengangguk,

"lalu ko kamu bisa tinggal di rumah seokjin? " tanya hira lagi, sohyun menunduk, lalu menatap hira lagi


"Sebenarnya aku udah tunangan tante " ucap sohyun sambil tersenyum,

Kamu udah tunangan! " kaget hira, begitu pula jimin yang langsung berhenti di belakang sohyun,
Sohyun mengangguk, tapi setelah itu senyum sohyun hilang

"Tapi sekarang udah putus, karena.... "   lalu mengalirlah cerita sohyun sampai dia sampai di rumah seokjin, tapi sohyun tidak menceritakan bagian pas papahnya datang ke rumah seokjin,  cukup anak anak bangtan yang tau, dia tidak mau sampai ada yang tau masalah keluarganya.


Jimin mengepalkan tangannya saat mendengar cerita sohyun, sedangkan hira langsung memeluk sohyun


"Sabar ya sayang, kamu sudah memilih keputusan yang tepat untuk mengakhiri hubungan kalian, kamu tenang aja, masih banyak laki laki yang lebih baik dari dia, ya contohnya anak tante, jimin " ucap hira sambil menatap anaknya yang masih berdiri di belakang sohyun,

Sedangkan jimin yang merasa namanya di sebutpun tersadar,

"bener tuh dek apa kata mamah  ,cari laki laki tuh kaya kakak, setia " ucap jimin dengan pedenya, jimin duduk di sebelah kanan sohyun dan merangkulnya


"apaan sih kamu rangkul rangkul, lihat tuh sohyun nya gak nyaman,tante tarik deh  kata kata tante tadi, jangan cari laki laki kaya Jimin, lebih baik kaya seokjin aja, atau kaya taeyung juga bisa tuh " omel hira sambil menyingkirkan tangan anaknya dari pundak sohyun, sohyun terkekeh saat melihat jimin yang cemberut saat mendengar omelan hira.


******


  Jam 9 malam, jimin dan sohyun baru sampai di rumah seokjin, saat memasuki rumah, rumah terlihat sepi

"pada kemana nih anak? " tanya jimin, sohyun mengendikan bahunya, dia juga tidak tahu,


"ya udah kamu langsung istirahat aja dek, kamu pasti Capek " ucap Jimin,sohyun mengangguk  dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya,

Clek


Sohyun kaget saat baru membuka pintu kamarnya, dia langsung melihat taeyung yang sedang bersandar di jendela kamarnya, tatapannya menatapnya dengan tajam


"Habis dari mana jam segini baru pulang!?" tanya taeyung dengan tajam




******

PSYCHOPATH LOVE (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang