48

453 58 6
                                    





      Taeyung yang tadinya sedang mengerjakan berkas berkas yang ada di atas mejanya tiba tiba bangun dan berlari ke arah kamar mandi sambil menahan sesuatu yang akan keluar dari mulutnya.

Dan hoseok yang memang saat itu sedang ada di ruangan taeyung terkekeh sekaligus kasihan melihat taeyung yang sudah berkali kali bolak balik ke toilet .


"Udah pulang aja sana " usir hoseok saat melihat taeyung yang baru keluar dari kamar toilet dengan wajah yang basah .


"Maunya gue juga gitu, tapi... sohyun gak mau ketemu gue,
Tadi aja pas bangun tidur, gue langsung di usir, karena katanya gue bau " ucap taeyung nelangsa,hoseok kembali terkekeh dan menepuk bahu sahabatnya itu

"Yang sabar tae, namanya juga perempuan hamil, kata  temen gue yang udah berpengalaman itu gak akan lama ko " ujar hoseok


"Tapi gue pengen peluk istri gue, pengen cium juga " rengek taeyung seperti bayi.

Hoseok merinding melihat taeyung yang seperti itu, kemana taeyung yang sadis dan punya tatapan tajam ?,kini yang ada di depannya ialah taeyung seperti anak kecil yang merajuk karena tidak di belikan permen.


"Najis ah tae muka loh " umpat hoseok, taeyung mendengus,


"Lo akan ngrasain kaya gue Nanti pas istri lo hamil, dan gue doain lo lebih parah dari gue " ucap taeyung tajam, tapi beberapa detik kemudian dia kembali merengek ingin bertemu sohyun.
Sedangkan hoseok yang mendengar ucapan taeyung mendengus.



BRAK


"BRENGSEK!!" umpat hoseok karena kaget mendengar pintu ruangan taeyung yang di dobrak oleh seseorang.
Dan kini sang pelaku pendobrakan itu hanya menyengir dan menghampiri taeyung dengan terburu buru.


"Tae gawat, sohyun..... "

Brak

"Istri gue kenapa? " potong taeyung dengan wajah panik

Hoseok kembali mengumpat sambil mengelus dadanya saat mendengar gebragan meja yang di lakukan oleh taeyung.


"Cek hp lo deh, " ucap orang itu dan segera di lakukan oleh taeyung


"SIALAN!! "Umpat taeyung saat melihat 50 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari istrinya.

Taeyung segera menyambar kunci mobilnya dan langsung keluar dari ruangannya.

"Sohyun kenapa kook? " tanya hoseok, ya orang itu adalah jungkook.

"Gak tau, tadi tiba tiba sohyun nangis nangis dan  nyariin bang taeyung " jawab jungkook .

Pantes, tadi taeyung terburu buru pergi, dan hoseok juga melihat wajah taeyung yang tadi terlihat senang.




********


Setelah sampai di rumahnya taeyung memarkirkan mobilnya sembarangan dan langsung mencari keberadaan istrinya.

"Sayang! " panggil taeyung.

Dan sohyun yang tadinya sedang menangis di ranjangnya pun langsung berhenti menangis saat mendengar suara taeyung.

Sohyun langsung beranjak turun dan keluar dari kamarnya.

"Dek pelan pelan " peringat jimin yang tadi menemani sohyun .
Tapi peringatan jimin di abaikan oleh sohyun.

Sohyun berlari menuruni tangga karena melihat taeyung di bawah.

"SAYANG! " panik taeyung saat melihat sohyun tersandung kakinya sendiri


Grep

Untungnya dengan sigap taeyung langsung menangkap tubuh istrinya itu, hampir saja ia jantungan tadi.


"Sayang ingat kamu bawa baby diperut kamu " ucap taeyung tegas karena merasa kawatir.
Sohyun mengabaikan ucapan taeyung, kini ia memeluk taeyung dengan erat.


"Hiks jangan pergi " tangis sohyun kembali keluar, dia menenggelamkan wajahnya di leher taeyung.
Taeyung menghela nafas.

Dia pikir yang mengusirnya dan bilang dirinya itu bau siapa?

Tapi sekarang lihat, sekarang siapa yang memeluknya begitu erat, dan menyuruhnya tidak pergi.

Kalau tidak ingat kalau istrinya sedang hamil dan dokter menyarankan tidak berhubungan dulu selama dua hari ke depan, mungkin kini istrinya itu sudah habis di ranjangnya.

Cup


"Tidak akan sayang " ucap taeyung setelah mengecup puncak kepala sohyun.

"emang aku udah gak bau?" tanya taeyung sambil berjalan ke Kamarnya.


"Masih, tapi aku pengin peluk kamu " rengek sohyun,taeyung terkekekeh.


"Iya iya kamu boleh peluk aku sepuas kamu " ucap taeyung dengan senang, bagaimana tidak senang, inilah yang dirinya inginkan juga, bahkan kini dirinya tidak mual lagi saat di dekat perempuan itu.


"Terima kasih jim " ucap taeyung saat melihat jimin keluar dari kamarnya.
Jimin mengangguk ,sohyun mendongak dan menatap kakaknya itu, dan perasaan jimin tidak enak.

"Kak tolong beliin aku rujak yang ada di depan kampus aku dulu dong, rujaknya jangan pake nanas, terus bumbunya yang pedes banget "

Tuh kan, bukannya dia tidak mau, tapi masalahnya letak kampus sohyun sangat jauh dari rumah taeyung,
Kalau kesana dia bisa menempuh waktu tiga jam, dan itu cuma ingin membeli rujak.


"Gak beli di depan komplek aja dek, di situ juga rujaknya gak kalah enak " bujuk jimin.

"GAK "

"ok " ucap jimin pasrah.

Taeyung yang melihat itu diam diam terkekekeh.

Rasain









*********





PSYCHOPATH LOVE (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang