17. Penculikan

353 23 0
                                    

Luka yang mengajarkan kita dewasa.

-Maira-

Happy reading yeorobun:)

☮☮☮☮☮

Selama latihan berlangsung, Maira kurang fokus pada gerakannya. Dirinya merasakan lelah dan pusing. Namun karena latihan ini demi perlombaannya ia tetap memaksakan untuk terus berlatih walau sudah diperingatkan oleh Sensei dan El.

Devian hari ini tidak bisa menunggu Maira karena tiba tiba ada masalah mendadak yang berhubungan dengan Trinitarios. Fernan pun ikut serta jadi ia tidak latihan hari ini.

"Mai, lo gak papa kan? Muka lo pucet banget. Atau kita kerumah sakit aja." Tanya El sembari menuntun Maira sampai depan gerbang.

Latihan usai dari lima menit yang lalu, sekarang Maira sedang dituntun El menuju gerbang depan untuk menunggu pesanan taksi online.

El sebenarnya tidak tega dan akan mengantar Maira pulang namun sahabatnya itu bilang ia akan baik baik saja. Terpaksa El menurut, bagaimanapun juga sekeras apapun usaha dirinya untuk mengantarkan Maira hanya sia sia. Memang Maira ini orangnya keras kepala dan tidak mau membuat repot orang lain.

"Gue anterin aja ya?"

"Gak usah El!"

"Yaudah kalau gitu gue tungguin aja sampai dapet tu taksi online nya."

"Udah sana pulang aja. Bentar lagi udah nyampe kok."

El pergi dengan rasa khawatir, perasaannya menunjukkan bahwa nanti tidak baik baik saja.

Maira memegang perutnya yang nyeri. Ia sedari tadi menahan rasa sakitnya ketika berada di dekat El. Maira tak mau El menjadi khawatir dan berakhir di rumah sakit, itu sangatlah tidak enak.

"Lama banget sih ni taksi." Gerutu Maira pelan.

Selang beberapa menit sebuah mobil berhenti didepan Maira. Maira kira itu adalah taksinya, namun baru tiga langkah menuju mobil. Dirinya dikagetkan oleh orang yang berpaikan hitam dengan masker dan topi yang tiba tiba membekap mulut Maira hingga pingsan.

-•-•-•-•-•-

Devian dibuat marah oleh anggota Bloods. Bisa bisanya mereka bermain licik seperti ini dengan Trinitarios. Devian bersumpah akan membalasnya berkali kali lipat lebih kejam dari ini.

Ditambah lagi perasaannya dari tadi tidak enak. Seperti ada sesuatu yang mengganjal.

"Gimana ini Dev." Tanya Chico

Devian menghela nafas berat, "Gue yang urus semuanya. Lo tinggal bawa mereka ke rumah sakit."

Chico mengangguk lalu membawa beberapa anggota untuk dibawa kerumah sakit.

Gila saja. Dimana pikiran geng Bloods yang sudah meracuni anggota Trinitarios hingga harus dibawa ke rumah sakit. Belum lagi beberapa juga mengalami luka-luka akibat diserang mendadak. Dan juga Markas Trinitarios sudah amburadul karena diacak dan dirusak oleh mereka.

Ini bukan masalah Markas namun Devian menjadi marah karena melukai banyak anggotanya. Kalau uang masih bisa diatasi, tapi ini keselamatan nyawa seseorang menjadi tanggungannya.

My Husband : DevianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang