Deruman motor memenuhi jalanan yang sepi. Segerombolan orang yang menaiki motor saling jalan beriringan menuju tempat mereka. Malam yang sudah larut menambah kesan sunyi dan senyap, maka dari itu mereka bisa leluasa menggunakan jalan.
"Hebat lu Go, bisa ngalahin banyak orang. Biasanya juga gak segitu." Ujar salah satu dari mereka yang duduk di sofa.
"Enak aja ya lo. Gue gitu loh." Ucap Hugo, laki laki yang tadi dipuji.
"Bangsat emang, muka ganteng gue kan jadi bonyok gini."
"Ganteng pala lo." Sanggah Devian.
"Yaelah Dev, sombong banget lo mentang mentang gak bonyok."
Devian Addison terkenal akan kenakalannya yang sudah mendarah daging. Semua orang yang berurusan dengannya kenal dengan 'Ketua Trinitarios' ini.
Trinitarios, sebuah geng, komunitas, atau perkumpulan dan lain lain terserah mereka menyebutnya. Tapi paling banyak dikenal dengan nama geng motor. Memiliki anggota yang tak terhitung banyaknya karena setiap sekolah di kota ini bahkan luar kota pasti ada salah satu dari mereka.
Seperti slogan yang melekat pada Trinitarios, 'Dia tenang kami santai, Dia usik kami bantai.' Mereka tidak akan melawan jika tidak diserang. Tapi pada kenyataannya orang menganggapnya sebagai keburukan, kata mereka biarlah orang menilai dari luar dan biarkan kami menikmati dari dalam.
Mempunyai 6 anggota inti :
1. Devian Addison, menjabat sebagai Ketua Trinitarios sekaligus penggerak terciptanya geng ini.2. Xavier Emilio, Wakil dari Ketua Trinitarios.
3. Fernando Wijaya, Panglima Trinitarios.
4. Chico Johnson, sebagai salah satu Tim SWAT atau tim penyelamat jika terdapat anggotanya yang terluka ditempat.
5. Darwin James Abraham, menjabat sebagai Devisi Balap.
6. Hugo Jones Smith, sebagai Devisi Informasi. Atau yang sering ia lakukan melacak dan hacker.
Markas yang mereka tempati ialah sebuah rumah tak terpakai namun masih terlihat bagus, luas dan tentunya bersih.
Sejujurnya masih banyak Devisi lain, tapi yang terpenting hanya dari Devisi Balap dan Informasi saja. Contohnya Devisi kebersihan, rumah yang mereka tempati tentunya butuh di bersihkan bukan? Maka dari itu mereka merekrut beberapa anggotanya. Tidak mungkin Trinitarios membiarkan orang lain masuk kecuali anggota nya sendiri.
Untuk masuk ke dalam Trinitarios pun harus melewati beberapa tahap yang bisa dibilang ekstrem. Itu semua demi menjaminnya kelangsungan hidup Trinitarios.
Chico sedang mengobati luka Hugo, sementara anggota yang lain sudah disuruh pulang oleh Devian tinggal anggota inti yang masih berada di markas.
"Gila sih tu anak Bloods, mainnya curang- akhh sakit bego." Hugo meringis kala Chico tak sengaja menekan lukanya.
Chico meledek Hugo yang sedang menatap garang ke arahnya.
"Cemen lo."
"Eh iya besok kita udah masuk aja nih."
"Iya padahal masih mau menikmati hidup yang tentram tanpa ada tugas." Darwin menimpali omongan Hugo.
Fernan melempari kacang ke arah Darwin, "Begayaan pake tugas segala, gak sadar masnya tiap hari bolos mulu."
Devian mengangguk, "Apalagi otak lo kan pas pas an mana mungkin mikir tugas."
"Serah lo pada lah gue mah terima aja kalian beginiin."
"Pada mau nginep apa pulang?" Tanya Xavier.
"Percuma pulang." Devian terkekeh miris.
-•-•-•-•-•-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband : Devian
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SUPAYA LEGOWO!] ~Married Iife Mari kita mulai semuanya. Devian Addison dan Trinitarios tidak dapat dipisahkan. Kemanapun Devian pergi, ia senantiasa membawa gelar 'Ketua Trinitarios'. Devian tak segan-segan untuk menghabisi seseorang ya...