28. Ada apa dengan Maira?

246 15 4
                                    

Happy reading yeorobun...

••

Rescha mengamati tubuh Maira. Menurutnya, Maira adalah cewek yang cantik dan manis. Lihat saja nanti, bagaimanapun caranya pasti Rescha akan merebut Maira dari Devian.

"Ada masalah hidup apa sih lo selalu culik gue terus!!"

Rescha sedikit kaget mendengar suara teriakan Maira. Padahal baru saja bangun dari pingsan namun suaranya sudah seperti harimau yang mengaum.

"Tenang Mai, gue cuma pengen ketemu lo."

Maira berdecih, sebisa mungkin dirinya menutupi rasa takut yang kembali datang ketika berhadapan dengan Rescha. Luka yang selama ini Maira kubur dalam-dalam mencuat seketika. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

"Gak sudi gue ketemu sama lo!"

Cowok itu terkekeh sinis. Masih menatap wajah Maira yang enggan untuk sekedar menatap dirinya.

"Gue gak akan nyakitin lo kok, tenang aja Maira. Oh ya denger-denger lo pernah...keguguran ya?"

Deg!

Maira membeku, lagi dan lagi ingatannya berputar pada masa itu. Nafasnya tercekat, satu tetes bulir air mata jatuh tanpa sadar. Hatinya teriris seperti ditusuk ribuan pisau. Luka itu, kembali menganga lebar.

Rescha pura-pura kaget sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Upss! Ternyata lo pernah dipake Devian yah." Cowok berambut coklat itu memandang ketidak percayaan nya pada Maira. Cewek yang terlihat baik itu ternyata sudah pernah hamil.

"Tapi gak papa, gue nerima lo apa adanya..." Rescha mendekat, ia berbisik di telinga Maira. "...Walaupun bekas si brengsek itu." Lantas tersenyum mengerikan.

"Rescha sialan!!" Teriakan Maira memenuhi ruangan tersebut. Nafasnya memburu, detak jantungnya berdetak sangat cepat. Ia mengepalkan tangannya, guna menahan rasa sakit yang amat mendalam.

"Calm down Maira. Gue gak akan macem-macem deh, cuma satu macem aja."

Maira menatap nyalang Rescha. Emosinya seketika naik sampai ubun-ubun. Rescha dengan perlahan menyentuh pipi Maira. Tapi selalu gagal karena Maira yang menghindar.

"Jangan sentuh gue sialan!"

"Gue mau nyicipin tubuh lo masa gak boleh. Dibayar berapa sama si Devian sampe lo mau. Ngomong sekarang nanti pasti gue juga bayar."

"Cowok gak ada akhlak! Otak dibenerin dulu baru mikirin kaya gituan. Pinter kagak, goblok iya." Maki Maira.

Plak!

Satu tamparan keras mengenai pipi Maira. Sampai-sampai kepalanya ikut tertoleh. Maira menyeringai, gampang juga ternyata membuat cowok itu emosi.

Rescha mengacak rambutnya frustasi. Telunjuknya mengarah tepat di depan wajah Maira.


"Arghh!! Sampai kapanpun gue bakalan rebut lo dari Devian. Tunggu aja, lo bakalan bertekuk lutut dan mohon-mohon sama gue!"

"Gak akan pernah bastard!"

Rescha keluar ruangan, beberapa saat kemudian ia masuk kembali diikuti oleh tiga anggota Bloods. Secara tiba-tiba Maira tidak sadarkan diri.

My Husband : DevianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang