My Husband : Devian

22. H-1

Nikmati alurnya, jalani prosesnya.

-Maira Addison-

☮☮☮☮☮

Besok, adalah hari yang ditunggu tunggu oleh Maira dan lainnya. Setelah ujian berakhir kini Maira dihadapkan oleh perlombaan yang sebentar lagi akan ia lakukan.

Ia selalu mengembangkan materi baru dari latihan maupun Devian. Perwakilan dari SMA Kusuma Bangsa, 2 cewek Maira dan El. 3 cowok salah satunya Fernan.

"Mai, kamu beneran mau ikut?"

"Iya Dev. Tinggal besok, sayangkan kalau batal."

Devian menghela nafas berat. Dirinya sangat-sangat khawatir terlebih lagi Maira baru pulih dari sakit, walaupun sudah berminggu-minggu tapi tetap saja yang namanya khawatir juga bakalan tetap sama.

Pokonya Devian akan menghajar habis habisan jika sampai Maira terluka saat pertandingan nanti. Cewek sekalipun akan ia sikat abiss!

Maira menatap Devian, kentara sekali suaminya ini sangat khawatir namun ini juga keinginannnya dari dulu.

"Dev, ijinin aku ya? Kamu tau kan kalau ini sesuatu yang aku pengenin dari dulu. Aku tau kamu khawatir tapi please ya? Aku bakal baik-baik aja kok." Ucap Maira lembut.

Devian memeluk Maira erat, wajahnya seperti anak kecil yang tidak diijinkan bermain oleh orang tuanya. Melas sekali.

Mode anak kawan-kawan.

"Aku tau, tapi..."

"Percaya sama aku oke?" Devian mengangguk.

Walaupun Devian tahu kalau Maira bukan seorang perempuan sembarangan yang tidak bisa dikalahkan dengan mudah tapi yang namanya kebetulan siapa yang tahu?

Maira setiap hari harus membujuk Devian agar mengijinkannya. Dan hari ini ia sudah mengantongi ijin dari suaminya, rasanya lega sekali.

-•-•-•-•-•-

"Devian sayangg!"

Nahkan cewek gatel datang!

Maira memutar bola matanya malas, baru saja akan masuk mobil eh ada nenek lampir.

"Aku pulang bareng kamu yah?" Tanya Karin antusias. Tidak tahu saja bahwa Devian sangat muak dengannya.

"Pergi lo!"

Karin semakin menempel pada Devian. Dan Maira semakin malas dengan tingkah Karin yang kegatelan.

"Dasar cewek centil!"

"Apa lo? Lo tu gak bakalan mampu bersaing sama gue!"

Dih, pede amat!

"Sorry sis, ratu tidak bersaing dengan penggoda!" Setelahnya Maira memasuki mobil terlebih dahulu.

Tak lama Devian turut memasuki mobil. Terjadi keheningan selama didalam mobil. Devian yang tak suka di acuhkan menepikan mobilnya sebentar.