Part 56

32 11 1
                                    

Happy Reading 💓💅

___________

"GUE MAU MATI!"

Kemauan Ana sontak membuat semuanya langsung kaget tak karuan, bahkan Befano yang sedang asik mengunyah makanan sampe keluar berhamburan diatas meja.

Hal itu membuat semuanya menjadi jijik, tapi itu sekarang tidak penting lagi jika mendengar kemauan Ana.

"HEH!! APA-APAAN LO NA?! KALO NGOMONG SEENAKNYA AJA! GAK, GAK AKAN GUE BIARIN LO MATI!"

Ana memutar bola matanya jengah, males berdebat dengan mereka-mereka yang sudah pasti akan membantah kemauan Ana, tunggu bukan kemauan Ana melainkan kemauan semua orang.

"Jangan pernah lo berpikir kaya gitu, gue gak akan tinggal diam kalo sampe lo berniat buat mati." sentak Adel.

"Haha coba aja kalo lo bisa berhentiin semua ini, lagi gue gak peduli juga sama kalian." balas Ana dan hendak bangkit dari duduk namun dengan gerakan cepat, Mawar memberhentikan nya.

Sorot mata nya sangat tajam menatap Ana dalam-dalam, namun ia terlihat hampir menangis."Gue ngerti apa yang sekarang lo alamin, gue paham lo belum bisa nerima semua takdir ini."

"Tapi, emangnya dengan lo mati bisa ngerubah semuanya? bisa bikin orang-orang disekitar lo jadi seneng? gak! gak akan ada yang seneng kalo pada akhirnya ditinggal sama orang yang mereka sayang!"

Sontak Mawar memeluk sahabat nya yang sudah sejak SMP, ia tak menyangka bahwa sahabatnya ini akan menyerah begitu saja.

Nataline dan Adel yang tak kuasa menahannya pun akhirnya ikut memeluk Ana sambil menangis, kenapa jadi begini persahabatan mereka.

"Ini semua gara-gara Farel bajingan." gerutu Alex yang didengar oleh Befano.

Plakk

Befano menampar pelan bibir Alex dengan refleks."Heh! kalo ngomong gak bisa di filter dulu, pake filter displosable dulu napa biar cakepan dikit."

Sontak Alex menatap Befano dengan sorot mata yang sangat tajam."Banyak bacot, urus aja tuh temen berengsek lo itu! suruh dia tanggung jawab atas semua kekacauan ini." sentak Alex penuh penekanan disetiap kata.

"Yehhh, berengsek gitu dia tetep temen gue sama lo, inget kita pernah susah seneng bareng." balas Befano."Ya walaupun lebih banyak susahnya, lagi Farel ada-ada aja ngajak kita nyolong mangga muda."

Yash, mereka bertiga sering sekali menyolong mangga muda sepulang sekolah sebab Farel yang selalu ingin makan mangga muda langsung dari pohonnya, dia benar-benar mirip dengan bumil.

Mana waktu itu mereka sempat kepergok pas baru saja Befano ingin manjat pohonnya, tapi keburu pemilik pohonnya dateng. Akhirnya mereka kejar-kejaran hingga motor mereka tertinggal karena tak sempat menghidupkannya.

Dapet mangga muda engga, dapet apes ia. Emang dasar Farel si paling aneh kalo minta sesuatu.

Yaaa... semua itu sudah wisata masalalu sebab sudah hampir empat bulan mereka tidak bermain bersama lagi, atau pun berkumpul, bahkan saling sapa saja tidak.

Oh ya... satu lagi, aib mereka nyolong mangga muda tidak diketahui sama sekali oleh para murid-murid SMA Angkasa yang menganggap mereka moswanted elegen, tapi nyatanya gesrek.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang