Happy Reading 💓💅
_____
Seorang gadis terus berlari saat baru saja turun dari angkot berwarna merah cabai. Kening nya yang terus berkerut, seperti seorang sedang dalam situasi panik. Kini ia panik, karena ia sudah telat 5 menit untuk masuk ke sekolah. Namun, rasa panik nya sedikit memudar saat mengetahui ada seorang gadis yang sama sepertinya."Nataline! Lo telat juga?" pekik Ana, antara senang dan juga panik. Entah lah itu tercampur aduk. Ia senang, karena partner telat nya adalah sahabat nya sendiri. Dan ia panik, karena takut tidak di bolehkan masuk ke dalam sekolah." Gue kira cuma gue yang telat."
"Ana!! Yes, gue ada partner telat. Alhamdulillah gue enggak di hukum sendirian nanti." girang Nataline tak bisa di kontrol.
"Haha bisa aja lo, oh ya... lo kenapa telat, Nat? Tumben banget biasanya kan si Adel yang sering telat."
Nataline memutar bola mata nya malas, lalu mengangkat buku tulis yang dari tadi ia pegang yang bertulis buku Matematika. "Nih, gara-gara buku ini ketinggalan, jadi gue balik lagi ke rumah buat ngambil. Lo tau kan kalo guru Matematika kita kiler? bisa-bisa nanti gue di suruh bersihin toilet." ujar Nataline sebal.
Ana tertawa melihatnya. Ya memang banar bahwa guru Matematika mereka sangat kiler sama seperti guru Fisika. "Uluulu, kasian. Sabar ya."
Sangking asik nya mengobrol, mereka jadi lupa untuk memohon kepada Pak Jojo agar gerbang nya di buka kan. Kini mereka hanyut dalam gosip yang sedang beredar di kalangan murid SMA Angkasa.
Terlihat Ana yang terus tertawa seraya memukul lengan Nataline, karena bawaan dari lahir nya. Bahwa harus memukul sesuatu saat sedang tertawa.
"Aww, Na sakit ish, kebiasaan lo mah enggak ilang-ilang dah. Heran gue sama lo."
"Hehe sorry, Nat. Kan udah bawaan dari lahir, mana bisa ilang gitu aja."
Mereka berdua tidak menyadari bahwa dari tadi mereka sedang di awasi oleh Ketos SMA Angkasa di dekat gerbang dengan tangan yang melipat. Tatapan nya tajam serta bibir yang terus mencibir saat melihat kedua gadis sedang bergosip, bukannya mencari cara agar bisa masuk ke dalam.
"Ekhem!!"
Ana dan Nataline refleks melihat ke arah sumber suara. Betapa kaget nya mereka saat mengetahui Farel yang sedang menatap tajam ke arah mereka dengan di susul oleh Pak Jojo di belakang nya. Kini kedua gadis itu hanya bisa memberikan cengir kuda nya masing-masing tanpa berkutik sama sekali.
"Bukannya masuk, malah gosip! Dasar cewek!" sentak Farel.
"Bukannya bukain gerbang nya, malah ngomel-ngomel! Dasar cowok!" putar balik Ana dengan sindiran Farel.
"Dan juga gosip itu adalah bagian dari hidup cewek, makanya jangan heran kalo sering ngeliat cewek gosip." timpal Nataline.
Kini Farel kalah telak, ia di serang oleh dua gadis yang sama-sama sensi dengan kehadiran nya. Tapi, ia masih ada kesempatan untuk membela diri. Karena, ia adalah kunci agar mereka bisa masuk ke dalam. "Yeh bacot aja ye, mau gue bukain enggak nih? Apa enggak usah aja ya? Biar lo berdua absen nya ALPA!" ancam Farel belagu.
Ekspresi Ana dan Nataline yang tadi nya garang kini berubah menjadi seperti anak kecil yang sedang memohon kepada orang tua nya agar di penuhi kemauan nya. Puppy eyes sudah bersinar di mata mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA🙇) Jangan jadi silent readers! "Apa aku seburuk itu sampai-sampai Ayah gak mau menganggap aku sebagai anak?" tanya Ana memberanikan diri. "Ya! kamu bahkan lebih buruk dari seekor monyet!" Ana semakin menangis mendengar bahwa...