Part 33

48 15 29
                                    

Happy Reading 💓💅

_________


Sunyi nya rumah megah ini membuat suasana terasa seperti sedang di hutan, tidak ada suara yang timbul dari orang-orang yang tinggal di rumah ini. Hanya ada jarum jam yang sedang bergerak.

Linda tak habis pikir bagaimana hidup keponakan nya selama ini jika suasana rumah nya saja sangat membosankan dan di tambah lagi sikap Gibran yang begitu temperamental. Tak bisa di bayangkan betapa menyedihkan nya.

Setelah ia rasa badan nya sudah bersih dan tidak lengket lagi seperti tadi. Linda pun berjalan ke luar kamar dengan handuk yang melekat di kepalanya. Biasalah sedang mengeringkan rambut nya sehabis keramas. Saat melihat tidak ada satu pun orang di ruang tamu, Linda pun beralih menaiki satu persatu anak tangga untuk menghampiri Ana yang ia pikir sedang berada di kamar nya.

Ia tak bisa jauh-jauh dari Ana saat ini. Ia merasa harus terus dekat dengan Ana kapan pun itu. Karena perasaan bersalah nya yang terus ada di dalam benak nya. Namun, saat sampai di depan kamar Ana yang ternyata di kunci membuat Linda tidak bisa masuk ke dalam. Ia pun mengetuk pintu itu beberapa kali yang tak kunjung mendapatkan balasan dari Ana atau pun pergerakan untuk membuka pintu itu.

"Loh, dia kemana?" gumam Linda yang tampak berpikir keberadaan Ana hingga akhirnya turun ke bawah untuk bertanya kepada Bi Ani.

Langkah nya sangat terburu-buru dengan wajah yang panik seperti orang yang sedang kehilangan sesuatu. Yap, Linda panik karena tidak melihat keberadaannya Ana. Ia tak mau mengulang kesalahan nya.

"Bi! Bi Ani.. " panggil Linda yang terus berjalan ke arah dapur."Bi Ani.." panggil nya lagi.

Bi Ani yang terlihat sedang mencuci pirin buru-buru menyudahi nya dan langsung menghampiri Linda."Iya Neng, ada apa?" tanya Bi Ani.

"Bibi liat Ana kemana gak?"

"Oh Non Ana.. tadi katanya dia mau keluar sebentar." ucap Bi Ani.

"Kemana? sama siapa?" panik Linda yang tak bisa di kontrol.

"Katanya mau ke tempat kerja nya, Non Ana mau berhenti bekerja terus abis itu Non Ana mau ke makam almarhum mamah nya. "

Linda mengerutkan kening nya, ia heran mengapa Ana pergi sendiri dengan kondisi nya yang masih sangat lemah."Kenapa Bibi gak bilang sama aku tadi?"

"Tadi Bibi mau bilang, tapi.. Bibi inget kalo Non Ana gak pernah mau ditemani sama orang lain kalo ke makam almarhum mamah nya. " ujar Bi Ani yang memang benar fakta nya."Non Ana cuma mau sendiri di sana."

Mendengar nya membuat Linda tertunduk, ia merasa malu sebagai Tante nya Ana yang tidak tahu sama sekali tentang keponakan nya sendiri.
Kemana saja ia selama ini?

"Yasudah, nanti kalo dia sudah pulang tolong panggil saya ya, Bi."

"Oke, Neng Linda." ucap Bi Ani mengacungkan jempol nya.

Namun, Linda hanya tersenyum kecut lalu berjalan ke arah kamar nya dengan langkah yang sangat pelan.

*****

"Hufttt.. " gusar Nataline yang kelelahan akibat habis berdesak-desakan dari banyak nya murid SMA Angkasa yang ingin cepat-cepat pulang sama seperti dirinya.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang