Part 61

28 10 0
                                    

Happy Reading 💓💅

___________

"Heh berengsek ngapain lo disitu?!"

Seorang laki-laki yang sedang celingak celinguk kearah rumah Ana sektika langsung tertegun saat suara lantang menegurnya dengan kasar.

Laki-laki itu pun gelagapan saat menatap ketiga sahabat Ana sedang melototi nya, bingung harus berbuat apa sekarang.

"Masih berani ya lo nampakin diri di depan rumah Ana, jangan mentang-mentang rumah lo depan-depanan jadi seenaknya kaya gini." cerocos Mawar. Tangan nya sudah tolak pinggang seolah ingin marah besar.

"Eits, jangan galak-galak kaya gitu napa War. Dia kan juga lebih tua dari kita, jadi harus sopan." usul Adel.

Namun Mawar tidak mempedulikannya, ia malah semakin melangkah mendekat kearah Farel yang hanya bisa berdiri dengan ekspresi entahlah apa itu.

Tatapan benci plus muak sudah Mawar lontarkan ke Farel."Orang kaya dia tuh gak pantes buat dihormatin." cetusnya.

"War..." Adel menahan lengan Mawar agar tidak menggunakan kekerasan, sebab Mawar jika sudah kesal dengan orang pasti ia bakal main tangan.

"Lepas Del! mending lo diem aja, biar gue yang selesain masalahnya."

Bukan Adel namanya jika tidak terus berusaha agar keributan ini tidak terjadi. Padahal biasanya Adel selalu mendukung keributan jika salah satu sahabatnya yang tersakiti.

Tapi... kali ini beda. Adel tidak mau ada keributan antara mereka dengan Farel apalagi posisnya sekarang mereka sedang didepan rumah Ana. Takut orang sekitar ada yang melihat dan berpikir aneh-aneh, begitu pun dengan Ana.

"Sorry." ucap Farel lemas.

Permintaan maaf Farel barusan sontak membuat Adel dan Mawar yang lagi berdebat langsung menatap kearah Farel dengan tatapan cengo.

"Ha? apa? lo bilang apa barusan? maaf... haha gak salah lo bilang maaf kaya gitu ke kita? gak salah?!!" ucap Mawar dengan intonasi tinggi.

"Gue minta atas semua kekacauan ini,  gue tau gue salah, jadi tolong maaf in gue..."

Bukannya merasa iba, Mawar malah merasa semakin kesal."Eh tolol, lo pikir dengan minta maaf kaya gini bisa ngubah semuanya? bisa bikin bokap nya Ana idup lagi? bisa bikin Ana senyum kaya dulu lagi? bisa gak anjing?!" gerutunya sebal.

Farel terdiam, ia hanya bia menundukan kepalanya untuk menutupi ekspresi bersalahnya.

Kini hanya ada mereka berempat saja didepan rumah Ana, jadi leluasa bagi Mawar untuk memarahi Farel. Lagi pun jika ramai, ia akan tetap memarahi si berengsek ini.

"Woi anjing, jawab gue! jangan diem aja lo sialan." suara geretakan Mawar seraya menarik kerah baju Farel dengan sangat kuat."Jawab gue nyet!"

Anehnya Farel tetap diam walaupun Mawar sudah main tangan, terlihat ia seperti tidak ingin membalas sedikit pun.

Diarah belakang terdapat Adel yang sudah pusing harus berbuat apa karena sikap Mawar yang sangat keras kepala.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang