Part 7

235 133 53
                                    

Happy Reading 💓💅

________

Hari kedua MPLS kini sudah berakhir. Para Osis dan peserta pun sudah berhamburan ke luar kelas. Otak mereka semua sudah penat dengan cerita Para Osis yang terus-terusan menceritakan tentang kebaikan SMA Angkasa. Bayangkan saja bagaimana bosan nya.

"Lo balik sama gue aja dah, Na. Dari pada nunggu angkot lama. " ujar Nataline.

"Udah, Na! Sama Nataline aja. Gue enggak mau ya, kalo lo pulang di anter sama haris lagi. " bisik Mawar agar Haris yang masih ada di kelas tidak mendengar ucapan nya.

"Dia kan berandal an. Nanti lo di ajak enggak bener lagi. "

"Sutt, enggak bolah ngomong kaya gitu. " ujar Ana.

Tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang mengeser tubuh nya untuk minggir dari pintu. Mawar pun melihat tak suka ke orang itu.

"Enggak usah jadi penghalang! " ujar Haris tegas, lalu berlalu begitu saja bersama teman-teman nya.

Ketiga temen Haris hanya menatap tak suka ke arah Mawar, sedangkan menatap genit ke arah Ana, Nataline, dan Adel.

Kepergian cowok-cowok yang di bilang berandalan itu. Datanglah dua cowok Moswanted yang nyebelin minta ampun. Mereka berjalan dengan so cool agar cewek-cewek kagum pada mereka. Tapi, tidak dengan keempat cewek yang sedang berdiri di dekat pintu kelas X IPA 2.

"Ngapain lo ke sini?! " sentak Adel.

"Hayo, tebak dong. Gue mau ngapain ke sini? " balas Befano.

Ternyata masih ada orang di dalam kelas X IPA 2. Yaitu, Farel si Ketua osis SMA Angkasa.

Melihatnya membuat Adel mengerti maksud kedatangan Alex dan Befano. Yaitu untuk menjemput Farel. Seperti anak kecil saja pakai di jemput -jemput segala. Adel pun mengajak ke tiga sahabat nya untuk pergi dari situ. Namun, tangan nya di tahan oleh Befano.

"Mau kemana lo? "

"Kepo banget lo! "

"Dih, sensi banget lo. Enggak usah gitu nanti cepet tua, mampus lo! "

"Bodo amat lah ya. Enggak penting juga. Dah ah lepas, gue mau pulang. " Adel langsung menghentakan tangan nya agar lepas dari genggaman Befano.

Tapi, tenaga nya tak cukup kuat untuk itu. Tangan nya masih ada di genggaman Befano. Hal itu membuat Befano tersenyum senang.

"Lo pulang sama gue, di suruh Bunda lo. Kata nya kita harus mampir ke Butik dulu. "

Semua nya mengerutkan kening heran. Apakah Befano dan Adel sedekat itu? Sampai-sampai harus ke Butik bersama.

"Mau ngapain lo? " tanya Alex.

Befano tersenyum seperti om-om pedofil ke arah Farel dan Alex. "Mau fiting baju pengantin, HAHA. "

"Ngaco! Jangan ngadi-ngadi lo ya Bef. Bunda gue enggak bakal kawin in gue sama lo!"

"Di mana-mana tuh NIKAH dulu Del, baru kawin. Lo mah cepet-cepet banget mau kawin sama gue, ya?"

Yap!! Adel salah bicara. Bisa-bisa nya ia mengatakan itu di saat ramai orang. Duh bikin malu aja. Mana ketiga sahabat nya sudah menahan tawa untuk dirinya.

"Udah ayo cepetan. Nanti di omelin sama Bunda lo. Emang nya lo mau? " ucap Befano seraya menarik tangan Adel.

"Gue duluan ya guys. "

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang