Part 35

51 17 31
                                    

Happy Reading💅💓

___________

"Ayo masuk, ngapain di situ? udah kaya patung lo." kata Daniel yang heran dengan sikap Ana.

Sedangkan Ana hanya tetap diam di tempat dengan wajah yang sedikit takut.

Melihat raut wajah Ana membuat Daniel mengerti. Ia paham sekarang. Daniel pun kembali mendekat ke arah Ana, lalu menggandeng nya agar masuk bersama ke dalam.

"Gak usah takut, bunda gue baik."

Ana spontan melirik ke arah Daniel. Walaupun Daniel sudah berkata seperti itu, tapi tetap saja rasa takut itu masih ada. Ia tidak pernah seperti ini sebelum nya. Hujan-hujanan lalu ke rumah cowok dengan tampilan yang tidak wajar.

"Ayo, entar lo sakit."

Akhirnya Ana pun berjalan beriringan dengan tangan Daniel yang terus mengandeng. Seperti cowok yang sedang mengenalkan pacar nya ke ortu dengan kata MANTU.

Saat baru sampai di ruang tamu, Ana sudah di buat iri. Bagaimana tidak iri jika penampilan rumah Daniel seperti itu. Banyak sekali foto-foto keluarga nya yang terpasang di dinding atau pun di meja.

Ana yang sedang mengamati foto-foto itu sedikit heran, mengapa orang itu seperti...

"Bunda... aku pulang bawa calon mantu." teriak Daniel sangat kencang hingga membuat Ana kaget dengan perkataannya.

"Ish, apaan sih lo!" desak Ana.

Daniel hanya cengengesan tidak jelas. Cowok ini benar-benar tidak bisa di duga. Tapi, tunggu... perkataan nya sama seperti Farel saat dirinya nya di perkenalan ke Bunda nya Farel.

Ah, shitt jadi flashback.

Tiba-tiba datang tiga orang dari arah dapur dengan pemandangan yang membuat Ana kaget. Sontak ia melotot sambil menutup mulut nya sangking tidak percaya dengan pemandangan yang ia lihat sekarang.

"ANA?!!" ucap Nataline kaget sambil melotot tak percaya, ia pun sempat mencubit pipi nya untuk membuktikan apakah ia sedang mimpi. Tapi, terasa sakit yang membuktikan bahwa itu bukan mimpi."Aaaaa Ana!!! lo kemana aja?" Nataline berlari ke arah Ana untuk memeluk sahabat nya yang dari tadi pagi ia cari-cari.

Tapi... ia keduluan sama Vivi yang sudah memeluk tubuh Ana terlebih dahulu. Hal itu membuat Nataline heran. Mengapa Vivi seperti itu? apakah Vivi kenal dengan Ana?

"Kakak cantik, akhirnya kita ketemu lagi. Ihhhh aku seneng deh." kata Vivi sambil memeluk tubuh Ana dengan erat. Ia tak peduli jika tubuh Ana basah.

Ana tertawa sambil mengelus puncak kepala Vivi, lalu melepas pelukan Vivi."Badan Kakak lagi basah, jangan di peluk ya nanti kamu ikut basah terus entar sakit lagi."

"Emang kenapa baju Kakak cantik basah? abis maen ujan-ujanan ya sama Bang Daniel?" tanya Vivi.

"Ish, dasar anak kecil. Kamu kepo banget sih, gemes deh pengen Abang ketek in." kata Daniel.

"Bang Daniel mah kebiasaan, kan ketek Bang Daniel bau kaya terasi."

"Gak papa, enak buat bikin sambel." ujar Daniel seraya mencubit gemas hidung Vivi.

Vivi terlihat menjulurkan lidah nya ke arah Daniel sebab kesal. Namun, ia kembali melihat ke arah Ana dengan senyuman."Kakak cantik emang nya pacar nya Bang Daniel?"

Pertanyaan Vivi sontak membuat Ana kaget sekaligus bingung harus menjawab apa. Aduh mengapa pertanyaananak kecil sangat random.

Daniel pun ikut kaget mendengar pertanyaan Vivi. Ia sangat menyesal berkata seperti tadi, ia pikir Vivi sedang tidur tapi nyata nya duh... bikin pusing sudah pasti Vivi akan bertanya terus menerus sebelum pertanyaan nya di jawab.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang