Happy Reading 💓💅
___________
Hello, pagi-pagi buta kaya gini Ana udah rapih dengan seragam khusus SMA Angkasa dengan dilengkapi dasi, gesper, dan beberapa logo.Hari ini Ana sengaja bangun pagi-pagi sekali, karena ia ingin menghindari Ayah dan Tante nya. Ia hanya ingin kesepian. Hal yang membuat nya sedikit nyaman karena tidak terlalu memikirkan perdebatan yang tidak ada usainya.
"Udah, siap." ujar Ana beranjak mengambil tas dan kunci mobil yang berada di meja riasnya.
Kalian tau gak sekarang tuh jam berapa? hayo pasti gak tau kan. Sekarang tuh masih jam 5.15 wib yang berarti masih sangat pagi dan orang-orang mungkin belum bangun.
Saat Ana melewati ruang tamu yang sudah tentu masih sepi, begitu pun Bi Ani yang mungkin masih berada di kamarnya.
Untung saja tidak ada siapa-siapa. Hari ini ia benar-benar tidak mau menyapa orang-orang yang berada di rumah.
Bukannya ia tak sopan atau pun sombong. Hanya saja ia capek, ia hanya ingin menghindari keluarganya untuk beberapa saat ini sampai perasaan nya sudah bisa berdamai dengan keadaan.
Tak ada sesi sarapan sama sekali, Ana berlalu begitu saja menuju bagasi rumahnya. Ia tak ada selera makan saat ini. Tadi malam saja ia hanya makan snack yang Rafli berikan.
Perlahan-lahan Ana mengeluarkan mobil nya dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang bersik dan tidak memancing Linda untuk keluar.
"Bismillah." ucap Ana meawali perjalanan nya agar selamat sampai tujuan.
Ingat ya, awali hari mu dengan bismillah agar hari mu selamat dan menyenangkan.
Yash, kini Ana sudah mengendarai mobilnya menuju SMA Angkasa. Terlihat jalan yang masih sepi hanya ada beberapa kendaraan saja dan udara yang masih segar. Kesempatan ini ada gunakan dengan membuka kaca mobilnya. Betapa damai nya pagi ini. Udara segar yang menyambut Ana membuat dirinya lebih relaks dari sebelumnya.
"Udara mana kini yang kau hirup... hujan dimana kini yang kau peluk... " refleks saja Ana menyanyikan lagu itu, sebab sangat pas dengan suasana sekarang."Dimana pun engaku kini... rindu tentangmu tak pernah pergi... " lanjutnya.
Kota-Dere.
Lagu yang sangat membuat hati tenang untuk sebagian orang. Jadi, kalo kalian punya kenangan sama seperti lirik lagu diatas, coba deh dengerin. Pasti kalian bakal tenang atau bisa juga kalian mewek karena sampai saat ini belum bisa lupa sama kenangan yang diberikan oleh seseorang yang telah pergi.
"Ayah... Tante... maaf. Aku bukan marah sama kalian. Aku cuma butuh waktu buat berdamai dengan keadaan yang kacau ini." kata Ana.
*****
"Farel!! sarapan dulu." panggil Rani saat melihat anak pertamanya sedang berlari terburu-buru menuju pintu utama.
"Di sekolah aja, Bun." balas Farel yang tetap berlari tanpa melirik Rani sama sekali.
Sedangkan di ruang tamu terdapat Rafli yang sedang memakai sepatunya dengan sangat santai. Ya.. wajar sih karena ini juga masih pagi. Waktu masuk saja masih ada setengah jam lagi.
Rafli menatap kearah Farel dengan tatapan tidak suka. Begitu pun sebaliknya dengan Farel yang menatap Rafli dengan tatapan seperti singa yang ingin menerkam mangsanya hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA🙇) Jangan jadi silent readers! "Apa aku seburuk itu sampai-sampai Ayah gak mau menganggap aku sebagai anak?" tanya Ana memberanikan diri. "Ya! kamu bahkan lebih buruk dari seekor monyet!" Ana semakin menangis mendengar bahwa...