PROLOG

1.5K 143 6
                                    

Angin malam meniup rambut (HC) dan jubah hitam mu. Kamu berdiri di atas sebuah gedung berlantai 5 dengan kedua tangan yang kamu masukkan kedalam jubah hitam dan menatap datar pada kerumunan manusia yang sibuk pada urusannya masing masing di bawah sana.

"Satu menit lagi." Kamu bergumam sambil menatap arlojimu.
"5 detik lagi." Kamu berjongkok dan menyipitkan matamu pada jalanan yang berada di bawah sana.

5 detik kemudian, terdengar bunyi dentuman keras dari bawah, seperti dua benda yang melaju kencang dan saling bertabrakan. Kamu mendorong kakimu dan terjatuh bebas dari atap gedung lantai 5, dan mendarat dengan aman di atas aspal jalan. Jubahmu berkibar seiringan dengan kencangnya hembusan angin.

Kamu memasang wajah datar sambil menembus kerumunan manusia yang melingkari tempat terjadinya kecelakaan. Mereka tidak bisa melihatmu, jadi kamu dapat menembus dengan mudah. Kamu berdiri di hadapan sebuah jendela mobil sedan hitam yang pecah, dan mengintip korban yang berada di dalam sana.

Kepala pemuda itu mengeluarkan darah, dan goresan luka ada dimana mana. Kamu kembali berdiri tegak
"Tooru Oikawa, umur dua puluh tahun, status single, penyebab kematian kecelakaan. Apakah aku benar?" Menoleh kearah pria pucat dengan kemeja putih di sampingmu

"Hah?" Oikawa menatapmu bingung.

"Kematian? Tunggu tunggu, maksud lo gue udah mati?" Oikawa melebarkan matnya lalu tertawa.
"Mana mungkin, gue aja masih sehat walafiat disini."

Kamu menaikkan satu alismu.
"Lalu, mayat yang di dalam sana itu siapa?" Mengarahkan jempolmu pada mayat Oikawa yang terduduk di atas kursi pengemudi.

Oikawa mengintip dari jendela yang pecah, wajahnya yang pucat semakin pucat. Oikawa mengibaskan tangannya di depan wajahnya.
"Ini mah prank, bohongan ini." ucap Oikawa tertawa kecil, lalu menatap aspal jalanan dengan wajah panik

"Did i.. really die?"

Kamu menatap Oikawa dengan wajah datar, sedangkan cowok itu menatapmu dengan wajah kaget, bercampur khawatir, bercampur sedih. Kamu berpikir, kenapa mereka yang pergi dari dunia sering kali memasang wajah se ekspresif itu? Bukankah itu artinya kamu terlepas dari semua kekangan dan tanggung jawab dari dunia ini? Lantas, kenapa harus bersedih? Kenapa harus takut? Kamu tidak mengerti manusia, mungkin karena kamu juga bukan salah satunya.

"Waktumu di dunia sudah habis, kini sudah saatnya untukmu untuk pulang." Kamu mengulurkan tanganmu.

"Apa ada permintaan terakhir?"

Oikawa menatapmu.
"Gue mau hidup."

Kamu terdiam sebentar.
"Sayangnya aku tidak bisa membuatmu melawan takdir."

Oikawa menunduk. Masih banyak hal yang belum ia capai, masih banyak hal yang belum ia lakukan. Lalu, bagaimana dengan orang yang ia tinggalkan? Setelah ia pergi dari dunia ini dan menuju akhirat, apa yang akan terjadi?

"Gimana kalau gue gamau?"

"Protes sama yang diatas, jangan padaku." Kamu menjawab dengan tangan yang masih terulur.

"Atau kau ingin menjadi roh gentayangan yang tidak ada tujuannya disini?" Oikawa menatap tanganmu ragu, tetapi akhirnya ia menerima uluran tanganmu. Lagipula, ia tidak bisa melawan takdir kan?

Atau mungkin bisa?

Saat kalian hampir sampai ke gerbang akhirat yang berada tidak jauh dari tempat terjadinya kecelakaan, tiba tiba sesosok makhluk hitam menyerangmu dan Oikawa, membuatmu refleks melepaskan tangan Oikawa

"Sh*t." Kamu menatap makhluk hitam itu dengan kesal. Kamu berdecak kesal.
"Eater." Desismu.

"Apa yang mata rubah itu lakukan di atas sana?" Kamu menggeram kesal dan memasang kuda kuda, melupakan tentang jiwa yang harus kamu jaga.

Oikawa menatap pertarunganmu dengan makhluk hitam itu dengan mulut ternganga. Oikawa menggeleng untuk menyadarkan dirinya kembali.
"Gue harus hidup, jadi..." Oikawa menggantung kata - katanya sambil menatapmu yang masih sibuk berkelit.

"Persetan sama malaikat maut, gue harus hidup." Oikawa berlari dengan cepat ke arah jasadnya berada, dan berusaha masuk ke tubuhnya, tetapi tidak bisa.

"F**k, please, i need to stay alive." Oikawa bahkan berusaha memejamkan matanya, mencocokan rohnya dengan tubuhnya, sampai memasang posisi bergelantungan di atap mobil dan kayang. Tapi, tetap saja gagal.

Kamu melompat ke atap salah satu rumah dan menangkis serangan makhluk hitam itu.
"How did it escape?!" Kamu menggumam kesal dan melancarkan serangan kuat dengan menendang siluman itu.

Oikawa menoleh ke sana kemari, dan mencoba berpikir. Berpikir cara bagaimana untuk tetap hidup. Lalu, tiba tiba mata Oikawa menatap pada sebuah buku coklat tua yang tergeletak di aspal, tidak jauh darinya. Kamu pasti menjatuhkannya saat melompat ke atap tadi.

Oikawa bangkit dan berlari cepat, hendak meraih buku itu.

Bunyi berdebam keras tercipta saat kamu membanting makhluk hitam itu ke dinding. Nafasmu tersengal, lalu kamu mendekat ke arah makhluk hitam itu dan menyentuh bagian kepalanya.

"Get lost" ucapmu pelan, dan kamu membakar makhluk hitam itu hingga menjadi abu dan mengeluarkan asap hitam.

Oikawa meraih buku coklat itu dan membuka setiap halamannya. Lalu mata Oikawa tertuju pada sebuah halaman dimana tertera nama lengkap, tanggal kematian, status, alamat, dan segala hal yang berhubungan dengannya.

Saat asap hitam itu menghilang, kamu bisa melihat sosok Oikawa yang memegang buku penjemputan. Matamu langsung melebar, dan kamu langsung melesat cepat ke arah Oikawa.

Oikawa bisa merasakan ada sesuatu yang melesat cepat ke arahnya. Lalu, cowok itu langsung merobek halaman dimana namanya tertera, dan merobeknya hingga menjadi potongan kertas kecil.

Bertepatan dengan serpihan kertas kecil yang jatuh ke aspal jalanan, matamu melebar. Kamu hendak meraih bahu Oikawa, tapi cowok itu tiba tiba langsung menghilang ditelan angin malam

Kamu mengerjap berkali kali, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di hadapanmu
"Did i just..." Kamu menutup mulutmu kaget dengan tanganmu

"Jiwanya, berhasil kabur" Kamu masih menatap kaget di tempat Oikawa berdiri tadi

Kamu menarik nafas dalam
"F**k, i messed up"

***

A/N:

Soo, ya, i decided too make a fanfiction haha. Tenang aja, POV yang di tiktok masih jalan kok (Promosi bentar, follow tiktok gua @applepi020

And btw, janga ngerasa tersinggung dan bawa bawa agama ok? :) Kalau kalian ga ngerasa nyaman atau tersinggung, ya kalian tau lah apa yang harus kalian lakuin

ok, sekian. Makasih udah baca baiiiii

My Death Angel [ OIKAWA x READER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang