Ipomoea is a flower of duality, meaning either love or mortality. Death.
~☆~
"Then how about you? Where do you belong to? Heaven? Hell? Or nowhere?"
- Aether•••
Kamu baru saja ingin memotong daging steakmu, tetapi Kuroo tiba tiba menarik piringmu dan memotong daging dengan ekspresi santai. Berkebalikan dengan wajah Oikawa yang mengkerut seperti baju yang baru di cuci di air panas.
"Potongnya kurang rapih itu. Masa yang satu lima senti, yang satunya lagi tujuh senti." Ucap Oikawa dengan nada sinis sambil memasukkan sesendok nasi truffle ke mulutnya.
Kuroo menatap Oikawa kesal, dahinya mengkerut.
"Masa sih? Yaudah, coba sekali lagi. Tapi tangan lo yan gue potong. Mau?"Oikawa tersenyum tidak mau kalah.
"Gabisa, nanti kalo Angel kesepian mau megang tangan siapa?""Tangan gue lah!" Ucap Kuroo bangga, sedangkan Oikawa memasang wajah meremehkan.
"Masa?" Oikawa menoleh ke arahmu yang sedang enak - enaknya menikmati makananmu.
"Angel, emang mau?" Tanya Oikawa, yang kamu balas dengan tatapan dingin.
"Tuhkan! Tangan lo dakian sih. Makanya Angel jijik." Ucap Oikawa semakin membuat Kuroo panas.
"Woah! Ayo bung Kuroo, jangan mau kalah. Masa lo dikata dakian, walaupun emang bener sih. Kemaren gue makan Onigiri buatan lo rasanya asem. Gue kira dikasih ekstrak jeruk. Ternyata oh ternyata, kepretan daki dari tangan lo." Kuroo melotot ke arah Atsumu. Ya, Atsumu tidak membantu sama sekali. Kuroo jadi bertanya - tanya, dipihak mana cowok itu sebenarnya.
Kenma menghela napas kasar sambil mengunyah makanannya malas. Sepertinya ia harus ikut membantu sahabatnya yang sedang kesulitan. Lagipula, Kenma tidak mau rugi bandar. Padahal tujuannya adalah menjodohkanmu dengan Kuroo, tetapi mengapa trio jamet ini ikutan? Mana tetap dia yang bayar lagi.
"Alah, ngomong doang mau megang tangan. Bilang sayang aja ga berani. Y/n sukanya cowok bernyali. Kuroo contohnya. Walaupun udah di tolak berkali - kali tetap aja ngejar. Walaupun kecengklak, dia bisa ngesot." Ucap Kenma yang dibalas dengusan keras oleh Kuroo.
"Kontet diem!" Wajah datar Kenma berubah mengerut saat mendengar hinaan Oikawa. Cowok itu bangkit dari duduknya dan hendak menarik rambut Oikawa dengan kedua tangannya. Tetapi Suna langsung menahannya dengan memeluk pinggang cowok itu.
"Sabar Kenma, kita kan orang dalem. Bisa request biar dia matinya di cepetin. Orang sabar otongnya besar. Lo marah - marah mulu sih, makanya punya lo mirip burung puyuh" Ucap Suna menenangkan, tetapi tidak menenangkan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Death Angel [ OIKAWA x READER ]
Fanfiction"Lo udah tau hukumannya, lo dilarang jatuh cinta" "Gue tau" "You're going to die y/n. Semakin dalam perasaan lo, semakin singkat juga umur lo" "Gue juga tau" "Lalu, kenapa lo memilih untuk tetap mencintai" "Entahlah, mungkin karena gue memang sebodo...