Hemlock is eternally deadly, or is a proverb to express "you will cause my death." Churchyard Beetles (Blaps mortisaga) are also called "the Announcer of the Dead" and were regarded as the forerunners of coming disaster.
~*~
"It's okay, everything is going to be okay. I will protect you." - Kuroo
•••
Tubuh Oikawa mulai melemas, dan matanya mulai terasa berat. Kali ini, ia tidak bisa kabur dari kematian.
Atau mungkin ia bisa? Sebab tiba - tiba eater yang tadi mencengkram lehernya terpelanting keras hingga menimbulkan bunyi dentuman yang dapat memekakkan telinga.
Oikawa yang cengkramannya telah dilepas, langsung terjatuh lunglai dan terduduk dengan punggung yang bersandar pada dinding. Sembari matanya perlahan menutup, Oikawa bisa melihatmu yang berlutut dihadapannya dengan raut wajah murka.
Kamu tidak berkata apa - apa dan hanya memandang wajah Oikawa yang pucat, sementara amarahmu mulai memuncak. Kamu menggertakkan gigimu kuat, andaikan saja kamu tidak pergi dari sisi cowok itu. Pasti hasilnya tidak akan begini. Kamu bisa merasakan api amarah yang membara di hatimu. Entah apa sebabnya. Menyesal? Atau karena kamu kecewa sama dirimu sendiri akibat gagal melindungi Oikawa?
Kamu bangkit dari posisimu yang setengah berlutut dan menoleh ke arah eater yang masih terkapar dilantai.
Kuroo menahan pundakmu saat kamu baru saja melangkah mendekati eater itu.
"Lo akan membuat keributan yang besar dan kepanikan yang besar. Andaikan gue nggak dengan cepat membuat barrier agar manusia - manusia itu tidak melihat kita, pasti kondisi akan kacau sekarang." Ucap Kuroo. Kamu lalu menatapnya dengan tatapan tajam."Then hold it for a little bit longer." Ucapmu lalu menepis tangan Kuroo dengan kasar.
Kamu berjalan ke arah eater yang kini telah bangkit dengan asap - asap hitam tebal di kedua tanganmu. Lalu kamu melesat cepat dan meninju wajah makhluk itu hingga wajahnya mengeluarkan suara retak dan darah yang banyak. Kamu tidak akan mengirimnya ke Loka sebelum eater itu hancur babak belur. Tidak, kamu tidak akan puas jika belum menghancurkan setiap tulang dan sel makhluk tersebut.
Kuroo mengacak - acak rambutnya kesal dan membuat dua lapis lagi pelindung agar suara dentuman yang kamu ciptakan tidak menembus keluar. Sudah lama Kuroo tidak melihatmu marah dan murka seperti ini. Terakhir kali Kuroo melihatmu marah adalah saat Kuroo mengambil keputusan untuk mengorbankan nyawanya demimu disaat kalian berdua melawan musuh yang lumayan kuat. Disaat itu kamu masih malaikat yang bisa dibilang baru. Dan karena kesal akan kemampuanmu dan juga pada Kuroo yang menurutmu bodoh dan gegabah. Kamu tidak menemui cowok itu selama hampir setengah tahun dan menyibukkan dirimu untuk terus mengasah kemampuanmu.
Kuroo bahkan berkali - kali berusaha untuk mengajakmu mengobrol atau menemuimu. Tetapi kamu hanya akan mengacuhkannya dan beranggapan bahwa kehadiran cowok itu tidak ada. Sampai hari dimana Kuroo yang kesabarannya mulai habis tiba - tiba mengajakmu duel dengan hadiah kalau kamu kalah, kamu harus memaafkannya dan kembali berbicara kepadanya. Tetapi kalau Kuroo yang kalah, Kuroo harus melakukan apapun yang kamu mau.
Walaupun di akhir kamu yang menang sih, tetapi karena kamu kasihan dengan cowok itu. Akhirnya kamu memaafkan Kuroo dan membuat cowok itu berjanji agar tidak mempertaruhkan hidupnya lagi demi kamu.
Kuroo kembali tersenyum ketika mengingat kejadian konyol itu. Lalu Kuroo menolehkan kepalanya ke arah Oikawa dan menatap Oikawa yang kesadarannya telah hilang.
Awalnya Kuroo pikir hanya dirinya yang kamu pedulikan dan bahkan mungkin bisa menyinggahi hatimu. Tetapi masa depan memang tidak ada yang tau. Tidak ada yang bisa mengira bahwa beberapa tahun kedepan, kamu akan jatuh cinta pada manusia lemah yang seharusnya juga sudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Death Angel [ OIKAWA x READER ]
Fanfiction"Lo udah tau hukumannya, lo dilarang jatuh cinta" "Gue tau" "You're going to die y/n. Semakin dalam perasaan lo, semakin singkat juga umur lo" "Gue juga tau" "Lalu, kenapa lo memilih untuk tetap mencintai" "Entahlah, mungkin karena gue memang sebodo...