In the Victorian language of flowers, primroses' association with youth and young love means “I can't live without you.” Across cultures, primroses signify spring, protection, safety, and love.
~*~
"I know so damn well that we can't be together! No matter what I do, I will never own your heart. I know that." - Oikawa Tooru
•••
Kamu menatap arlojimu yang menunjukan tepat jam 1 malam. Hari ini, adalah hari dimana Oikawa akan mati.
Kamu menghela napasmu kasar. Entah mengapa perasaanmu terasa berkecamuk. Hatimu terasa kosong dan tidak nyaman. Seperti ada sesuatu yang kurang, tetapi kamu tidak tau apa itu.
Kamu menatap lurus pada dinding kamarmu di Loka.
"Should I see him for the last time?" Tanyamu pada dirimu sendiri. Lagipula sudah lama kamu tidak melihatnya bukan?Kamu menggeleng, berusaha menyapu perasaan aneh yang berada di hatimu. Tidak boleh, kamu tidak boleh bertemu dengannya.
Tetapi rasanya aneh. Seperti ada rasa sesak di dadamu jika kamu tidak bisa melihatnya sekarang. Rasanya hati dan benakmu terus teringat akan namanya.
"I want to see him." Bisikmu pada dirimu sendiri.Kamu kembali menggeleng sambil memegang dadamu. Kamu rasanya ingin berteriak kencang akibat frustasi sekarang. Hatimu berteriak bahwa ia ingin bertemu Oikawa, sedangkan otakmu berteriak tidak.
Kamu menghela napas kasar lalu menatap langit - langit kamar.
"Should I?" Bisikmu lagi.Kamu lalu mengepalkan kedua tanganmu kuat. Sekali ini saja, kali ini saja kamu akan membiarkan hatimu yang menang.
"Persetan dengan harga diri. I'm going to see him just for the last time. Lagipula ini udah jam satu malam, palingan juga dia udah tidur" Ucapmu lalu dengan cepat langsung berteleportasi kembali ke rumahmu.Tetapi kamu salah dengan ucapanmu yang terakhir. Sebab hal pertama yang kamu lihat ketika baru saja tiba dirumah adalah Oikawa yang terduduk diruang makan dengan beberapa botol alkohol dihadapannya.
Cowok itu sepertinya sudah meminum banyak. Ada banyak botol alkohol di atas meja, dan beberapa sudah kosong.
"It's my birthday today but no one is by my side. Not even her." Ucap Oikawa mabuk.
"Isn't she so mean? Leaving me like that." Ucap Oikawa lagi sambil menuangkan alkohol ke gelas, tetapi tiba - tiba kamu merampas botol itu dan menatap Oikawa dengan galak.
"Udah berapa banyak lo minum?" Tanyamu sambil melihat botol - botol alkohol di atas meja. Melihat dari jumlah kosongnya botol, sepertinya dua. Dan ini adalah botol yang ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Death Angel [ OIKAWA x READER ]
Fanfiction"Lo udah tau hukumannya, lo dilarang jatuh cinta" "Gue tau" "You're going to die y/n. Semakin dalam perasaan lo, semakin singkat juga umur lo" "Gue juga tau" "Lalu, kenapa lo memilih untuk tetap mencintai" "Entahlah, mungkin karena gue memang sebodo...