It represents strife and pain, the power of fate, resentment, confusion, refusing to see the truth. It represents the power of fate.
•••
Kamu menyeka darah hitam eater yang terciprat ke pipi kananmu. Hari ini, kamu bekerja tiga kali lebih keras dari biasanya. Kepalamu masih terasa sakit dan Oikawa masih saja menghantui pikiranmu, oleh karena itu kamu jadikan pekerjaanmu sebagai pengalih.
Daichi yang baru saja berteleportasi ke hadapanmu bertepuk tangan saat melihat keringat yang bersimbah ke bajumu. Pria itu tersenyum.
"Bagus bagus, kalian semua harus belajar dari y/n biar pekerjaan kita lebih cepat selesai. Bukannya kabur ke warnet buat main slot." Ucap Daichi sambil memincingkan matanya ke arah Atsumu dan Suna secara bergantian."Kita bukannya berjudi pak bos, kita cuma main gaple." Ucap Atsumu membela diri dengan bangganya.
Daichi menjitak kepala Atsumu keras.
"Tolong ya kalo nggak berotak, seenggaknya jangan bertingkah." Ucap Daichi kesal lalu kembali menatap ke arahmu."Tapi... kenapa lo tiba - tiba bekerja sekeras ini? Sedang mencoba melupakan sesuatu huh?" Tanya Daichi sambil tersenyum miring.
Kamu memutar bola matamu malas dan membersihkan wajahmu dengan handuk yang Osamu lemparkan.
"It's nothing, gue cuma lagi rajin aja. Atau lo maunya gue ngikutin jejak Atsumu?" Tanyamu membuat Daichi langsung menggeleng kuat."Nope! satu orang sudah cukup. By the way hari ini pengujian ranking lagi." Ucap Daichi membuatmu berhenti mengusapkan handuk ke wajahmu.
Pengujian ranking atau bisa dibilang pertandingan antar malaikat maut untuk menentukan siapa yang paling kuat selalu diadakan setiap 53 tahun sekali. Terakhir waktu pengujian, kamu mendapatkan peringkat ke-3 setelah Suna, dan peringkat 1 diraih oleh Daichi.
Pertandingan ini sebenarnya bukanlah hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap malaikat maut, pertandingan ini hanya berlaku untuk kalian bertujuh saja yang merupakan malaikat maut yang terkuat dan teratas. Asal usul adanya pertandingan ini pun bukan karena sesuatu yang serius, melainkan karena pertengkaran kecil yang dimulai dari kamu dan Kuroo. Dan karena malaikat maut yang lain merasa tertarik dan tertantang, akhirnya ini menjadi tradisi untuk kalian bertujuh.
Atsumu menggulung salah satu lengan kaus hitamnya lalu menepuk - nepuk ototnya.
"Kali ini gue pasti naik peringkat.""Mau mulai taruhan?" Tanya Daichi sambil melipat tangannya di dada. Setiap sebelum pertandingan mereka pasti akan melakukan taruhan, dan pemenangnya akan diberikan hadiah yang bisa dibilang besar.
"Gue taruhan kalo Kenma tetap berada di peringkat terakhir." Ucap Kuroo sambil tersenyum meremehkan ke arah Kenma yang menatapnya malas.
Atsumu tertawa kecil lalu menunjuk Osamu dengan jari telunjuknya.
"Gue bertaruh kalo peringkat gue akan berada di atas dia." Ucap Atsumu dengan percaya dirinya."Gue bertaruh Atsumu bakal turun peringkat." Ucap Osamu membalas lalu diam - diam tersenyum meremehkan.
"Gue bertaruh gue bakal tetap peringkat dua." Ucap Suna datar tanpa minat.
"Gue bertaruh gue tetap diperingkat tiga." Ucapmu, sama seperti Suna tanpa minat.
Kenma? Cowok itu tidak begitu peduli dengan taruhan. Sebab mau ada hadiah ataupun tidak, hidupnya bakal sama saja. Tidak ada spesialnya.
Daichi menurunkan tangannya yang tadi terlipat lalu menepuk bahumu pelan. Cowok itu tersenyum ke arahmu sambil menatapmu.
"Gue bertaruh Y/n bakal turun peringkat. Dan taruhan gue kali ini, gue jamin nggak bakal salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Death Angel [ OIKAWA x READER ]
Fanfiction"Lo udah tau hukumannya, lo dilarang jatuh cinta" "Gue tau" "You're going to die y/n. Semakin dalam perasaan lo, semakin singkat juga umur lo" "Gue juga tau" "Lalu, kenapa lo memilih untuk tetap mencintai" "Entahlah, mungkin karena gue memang sebodo...