34 | Hyssop

101 20 11
                                    

 The hyssop symbolizes sacrifice, and it's no secret that with great love comes great sacrifice.

•••

Kamu memperhatikan cincin yang melingkar di jari tengahmu dengan bibir yang tersenyum. Rasanya seperti ada kupu -  kupu yang berterbangan di perutmu setiap kamu menatap cincin itu. Kamu tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari kamu akan mempunyai cincin couple bersama Oikawa. 

Kamu menatap langit - langit kamar dengan bibir yang masih tersenyum lebar. Setiap detik yang kamu habiskan bersama pria itu, sungguh membahagiakan. Seandainya kamu bisa terus berada disamping pria itu selamanya. Ah, kamu jadi merindukannya. Kamu berharap bahwa Oikawa akan mengetuk pintu kamarmu dan menemanimu malam ini.

Lalu, tidak sampai beberapa lama kamu mengucapkan keinginanmu di dalam hati, tiba - tiba pintu kamarmu terketuk dan suara Oikawa terdengar dari luar.

"Angel, can I go in?" Tanya Oikawa pelan dari luar pintu.

Kamu terdiam sekejap, lalu dengan cepat berjalan kearah pintu dan membukanya.

Oikawa tersenyum gugup kearahmu dengan bantal yang berada di pelukannya.
"Gue belakangan ini sering mimpi buruk. So can I sleep with you tonight? Kalo bisa sih jangan malam ini doang hehe." Ucap Oikawa tertawa pelan dengan ekspresi yang masih gugup.

"Mimpi buruk?" Tanyamu dengan alis yang berkerut.

"Gue juga gatau kenapa dan nggak mau menjelaskannya. So can I?" Tanya Oikawa sekali lagi.

Pipimu berubah memerah dan tengkukmu tiba - tiba merasa gatal.
"W-well... sure." Ucapmu sambil bergeser sedikit dari pintu kamar untuk mempersilakan Oikawa masuk.

Oikawa masuk ke dalam kamarmu dan duduk disisi tempat tidurmu. Cowok itu menatapmu yang masih berdiri di depan pintu dengan wajah memerah dan ekspresi malu. Lalu Oikawa tertawa kecil.
"Kenapa menatap gue seperti itu? Come here." Ucap Oikawa sambil terkekeh dan menepuk sisi tempat tidur disampingnya.

Perlahan kamu mendekat dan berbaring disisi Oikawa. Jantungmu berdetak sangat keras saat ini, sebab Oikawa berada sangat dengan dihadapanmu sehingga kamu bisa merasakan hembusan napasnya yang hangat dipuncak kepalamu. Sekuat mungkin kamu mencoba untuk memejamkan matamu dan menghindari mata Oikawa yang tidak berhenti menatapmu dari tadi.

Cowok itu tiba - tiba tertawa kecil sambil mengelus puncak kepalamu.
"Are you that nervous? It's our first time sleeping together. Is it uncomfortable anywhere?" Tanya Oikawa lembut dan pelan.

Kamu perlahan membuka matamu dan tanpa menatap Oikawa kamu menjawab.
"I'm not nervous." Jawabmu singkat.

"Kalo gitu tatap mata gue. You keep avoiding my eyes." Ucap Oikawa dengan nada menantang.

Kamu yang merasa tertantang langsung dengan cepat dan tanpa berpikir menatap lurus kearah mata cowok itu.
"Puas?" Tanyamu sambil berusaha mengontrol debaran jantungmu yang sangking kencangnya sampai terdengar ke telingamu dan semoga saja tidak terdengar oleh Oikawa.

Oikawa tersenyum melihat ekspresi kesalmu lalu mengecup singkat bibirmu dan salah satu kelopak matamu.
"Lo mau tau apa yang gue mimpiin?" Tanya Oikawa sambil setengah memelukmu.

"Apa?" Tanyamu dengan salah satu alis yang terangkat.

"You." Jawab Oikawa membuatmu semakin bingung.

"I dreamed about you. Tetapi bukan mimpi yang indah. Melainkan mimpi yang sangat menyeramkan." Oikawa mengisi sela - sela jarinya dengan jarimu dan menggenggamnya erat.

My Death Angel [ OIKAWA x READER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang