Seharian Ji Hyo membantu Jimin merawat Taehyung yang sakit, syukurlah saat malam hari Taehyung sudah bisa duduk dan makan sendiri. Tubuhnya lebih bertenaga berkat perawatan dari Ji Hyo.
"Ji Hyo-ni, terima kasih sudah merawatku".
Ucap Taehyung yang duduk bersandar di kasur.
Ji Hyo duduk di kursi belajar Taehyung, Ji Hyo tersenyum.
"Kamu harus lekas sembuh, agar kampus tidak kehilangan bintangnya".
Jimin ikut tersenyum mendengar perkataan Ji Hyo, gadis ini memang baik luar biasa."Ji Hyo, sudah jam 10 malam, aku akan mengantarmu kembali ke asrama". Ucap Jimin mengambil tas dan perlengkapan Ji Hyo.
"Tidak usah, aku pulang sendiri aja, aku harus mampir ke minimarket sebentar".
Ji Hyo bangkit dari duduk dan membawa perlengkapannya.
"Apa kamu yakin?" Jimin memastikan.
Ji Hyo mengangguk, tersenyum dan berpamitan dengan Jimin dan Taehyung.Selama perjalanan menuju asrama, Ji Hyo memiliki banyak pertanyaan di kepalanya.
Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?
"Aku hanya menganggap Taehyung teman..." .
Ji Hyo teringat kembali ucapannya pada JK siang tadi.
Kenapa dia harus mengatakan hal itu pada JK? JK tidak benar benar terlihat marah, dia terlihat biasa saja.
Apa JK akan salah paham dengan perkataannya? Atau Ji Hyo yang salah paham dengan perilaku JK?Ji Hyo membuka pintu asramanya perlahan, khawatir JK akan terganggu.
Asramanya gelap gulita, Ji Hyo sempat mengecek apakah asrama lain juga mati, namun sepertinya hanya asramanya.
Ji Hyo menyalakan ponselnya untuk mencari saklar lampu, dia pun menyalakannya.
"Hah....."Ji Hyo terkejut saat JK berdiri dihadapannya sangat dekat.
"Hari ini masih belum berakhir"
Ucap JK, tiba tiba dia mengusap kepala Ji Hyo pelan, Ji Hyo bingung.
"Apa maksudmu?"
"Duarrrrrrr" JK memecahkan balon di depan wajah Ji Hyo. Ji Hyo sontak terkejut
"Surprise, Happy Birthday Seo Ji Hyo".
JK tepuk tangan lalu mengenggendong Ji Hyo dipundaknya, membuat Ji Hyo memberontak.
"Jungkook ah, turunkan aku".
JK membawa Ji Hyo ke balkon asramanya, dan menurunkannya disana.
Ji Hyo yang kesal langsung memukul mukul dada JK, JK tertawa dan mengenggam tangan Ji Hyo."Aku tau kamu lelah, tapi kita tidak pernah merayakan hari ulan tahun satu sama lain, bahkan saat kita akan lulus satu tahun lagi. Jadi aku membuat ini untukmu".
JK menunjukan balkon asrama yang dia hias sedemikian rupa, menjadi sangat cantik, sampai membuat Ji Hyo menangis terharu."Jungkook-ah, kenapa kamu melakukan ini?"
"Karena kamu sudah bekerja keras hari ini, dan aku memiliki banyak waktu disini untuk menghias balkon ini".
JK tersenyum bangga, namun Ji Hyo semakin menangis, dia benar benar tak percaya JK menyiapkan ini untuknya.JK mengajak Ji Hyo duduk dan menghapus air mata Ji Hyo.
"Hei hei, jangan menangis".
"Aku terharu".
"Tentu saja, tapi jangan menangis".
JK terus saja menghapus air mata Ji Hyo dengan jari jemarinya.
Sampai Ji Hyo berhenti menangis, Ji Hyo tiba tiba memeluk JK dengan erat.
JK terkejut sampai matanya membulat dan mulutnya menganga.
"Terima kasih, terima kasih karena sudah menyiapkan ini untukku".
JK bisa merasakan aroma rambut Ji Hyo yang harum, tunggu dulu, aromanya Vanilla.
JK sangat suka aroma Vanilla.
JK membalas pelukan itu dengan erat.
"Aku senang kalau kamu menyukainya".
JK melepas pelukannya, sekali lagi dia menghapus air mata Ji Hyo yang masih terus mengalir.
"Sudah sudah, jangan menangis".
Ji Hyo tersenyum di sela sela tangisnya, Oh tidak senyuman Ji Hyo itu membuat jantung JK berdegup cepat.
JK meraih dagu Ji Hyo dan mendekati wajah Ji Hyo, Ji Hyo termenung memandangi bibir JK yang semakin dekat dengan bibirnya.Ji Hyo menutup matanya, JK mencium lembut bibir Ji Hyo, JK juga menutup matanya.
Merasakan ciuman pertamanya pada seorang gadis yang dia benci saat pertama bertemu. Dunia saat itu rasanya berhenti, hanya Ji Hyo dan JK merasakannya.
JK cukup lama menempelkan bibirnya dibibir Ji Hyo, sampai Ji Hyo membuka bibirnya sedikit.
JK terkejut lalu melepas ciuman itu, wajah JK memerah.
"Maaf, maafkan aku". Ucap JK yang langsung merasa bersalah atas perbuatan lancangnya mencium Ji Hyo.Namun tiba tiba Ji Hyo memegang kedua pipi JK dan mengarahkan wajahnya lagi pada wajah JK, kali ini Ji Hyo yang mengarahkan ciuman itu.
Ji Hyo membuka sedikit bibirnya saat bibirnya mendarat dibibir JK, JK yang sebelumnya membuka matanya lebar lebar kemudian menutup matanya, saat bibir Ji Hyo menenggelamkannya.Mereka berciuman cukup lama, sampai udara di luar balkon yang dingin tidak terasa sama sekali karena mereka berdua merasakan hangat dari ciuman itu.
Ji Hyo melepas ciumannya dan menempelkan dahinya di dagu JK, JK tersenyum malu namun dia merasa senang."Aku sudah siapkan makanan untukmu". Ucap JK lalu dia bangkit dan menuju dapur, dia kembali membawa dua piring aglio Olio yang masih hangat.
"Wahh tepat sekali, aku sangat lapar"
Ji Hyo sumringah saat menerima piring itu.
Mereka berdua makan dengan lahap.
"Hari ini masih belum berakhir kan?" Tanya JK di sela makannya.
"Entahlah, sudah jam 12 malam. Berarti sudah ganti hari". Jawab Ji Hyo sambil tersenyum.
"Aahhh... tapi aku tidak ingin hari ini berakhir".
JK mulai merengek seperti anak kecil, memancing Ji Hyo untuk tertawa. Dan berhasil, Ji Hyo tertawa melihat tingkah JK.Selesai makan, mereka berdua duduk bersandar di balkon, menikmati langit malam yang cerah bertabur bintang.
"Jungkook ah, jika nanti kita sudah lulus dan harus terpisah, berjanjilah kamu tidak akan melupakan malam ini".
"Tentu saja, aku tidak akan melupakan malam ini"."Tring tring".
Ponsel Ji Hyo berbunyi, Ji Hyo mengambilnya dari saku.
"Ohh Ahjumma menelpon, Yeobbuseeoo...""
Ji Hyo termenung saat menjawab telepon, JK yang menyadarinya pun bingung.
"Ji Hyo-ah , ada apa?".
Tiba tiba ponsel Ji hyo jatuh dari genggamannya, JK terkejut lalu mengambil ponsel itu dan menjawab ponselnya.
"Ji Hyo, Ji Hyo, nenekmu baru saja meninggal dunia".
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bedroom Agreement" JJK x PJY (Lengkap ✅)
FanfictionFan Fiction Jeon Jung Kook x Park Ji Hyo. Jeon Jung Kook, mahasiswa baru di K University. Laki-laki tampan dan digemari banyak perempuan. Selain tampan dia juga cerdas dan menawan, selama kuliah dia tinggal di asrama yang disediakan oleh kampus. Jun...