"Ayah ingin kamu berkuliah sekaligus tinggal di asrama, setelah itu kamu harus melanjutkannya di LA untuk belajar bernyanyi dan membuat lagu".
JK teringat perbincangannya dengan ayahnya saat dia lulus dari SMA.
Ayahnya begitu ingin JK menjadi composer lagu, dan berkarir di dunia musik.
JK mencoba menelpon Yoongi."Oohh Jungkook ah, ada apa?"
Tanya Yoongi saat menjawab telepon dari JK.
"Hyung, apa kamu sedang sibuk?"
"Tidak, aku baru saja keluar dari kelas. Dan akan kembali ke apartment".JK menceritakan segala kondisinya pada Yoongi, dia sedang berpikir untuk berdiskusi lagi dengan ayahnya mengenai LA.
JK akan mencoba bernegosiasi dengan ayahnya, untuk tetap menetap di Seoul dan tidak perlu ke LA.
Namun respon Yoongi tidak seperti yang JK harapkan.
"Kamu tau ayah kan bagaimana, dia sangat protective padamu. Aku tidak yakin ayah akan menerima permintaanmu".
Benar juga, ayah JK sangat mengatur kehidupannya, lain hal dengan Yoongi kakaknya yang dipercayakan melakukan hal yang dia inginkan.
"Justru itu, aku butuh bantuan mu hyung, bisakah kamu bicara juga pada ayah mengenai hal ini? Aku mohon, Ji Hyo sangat berharga bagiku"."Aku akan mencobanya, tapi kamu jangan terlalu banyak berharap".
JK mematikan ponselnya karena merasa tak ada harapan meminta bantuan pada kakaknya.
Dia harus berjuang seorang diri.JK keluar dari kamar dan menoleh kanan kiri mencari Ji Hyo, namun di asramanya tak terdengar suara apapun.
JK mencoba menghubungi Ji Hyo, namun Ji Hyo rupanya sudah meninggalkan pesan."Aku akan keluar mengambil gaun untuk malam kelulusan, dan akan pulang terlambat".
Karena malam kelulusan akan dilaksanakan besok malam, semua mahasiswa sibuk mempersiapkan pakaian mereka. Mulai dari pakaian, sepatu, aksesories, dan lain lain.
Meskipun pesta kelulusan itu diadakan di area kampus, seluruh mahasiswa tetap antusias menyambutnya. Namun JK sudah mempersiapkan Jas dan sepatunya sejak kemarin, sehingga dia bisa santai sekarang.JK akhirnya mendatangi asrama Taehyung dan Jimin, dan menemukan dua sahabat itu sedang sibuk membersihkan sepatu yang akan dipakai besok malam.
"Anyeongg, kalian sedang apa?"
"Membersihkan sepatu, Taehyung menumpahkan ice cream diatas sepatu kami".
Ucap Jimin dengan nada kesal pada Taehyung.
"Aku sudah bilang, aku tidak sengaja".
Taehyung tak mau kalah."Kenapa kamu kesini?" Tanya Jimin pada JK yang tak biasanya datang ke asrama mereka.
Semenjak JK dan Ji Hyo saling mengungkapkan perasaanya, JK menjadi lebih sering menghabiskan waktu bersama Ji Hyo daripada mereka berdua.
"Ji Hyo sedang mengambil gaunnya, jadi aku kesini"."Apa kamu sudah mengatakan pada Ji Hyo?"
Tanya Taehyung.
"Belum, entahlah, aku akan mencoba negosiasi dengan ayahku".
"Eyyyyyy... aku kenal ayahmu, dia bukan tipe orang yang bisa dirayu".
Jawab Jimin sambil meledek JK, walaupun waktunya tidak tepat.
Karena JK benar benar butuh dukungan, bukan sesuatu yg membuatnya semakin down."Tapi tidak ada salahnya mencoba, Jungkook-ah".
Taehyung memberikan senyuman terbaiknya pada JK."Aaahh Jungkook, bukankah kamu pernah bertemu dengan ayahnya Jennie?"
Jimin bertanya setelah selesai membersihkan sepatunya.
JK sedikit terkejut mendengar pertanyaan Jimin.
"Hmm.. aku pernah bertemu dengannya".
"Wah, dia benar benar hebat. Ternyata ayah dan ibu Jennie adalah salah satu investor terbesar di kampus ini. Dan kamu tau? Nanti saat pesta kelulusan, ayah Jennie akan memberi sambutan diatas panggung".
Semakin Jimin menjelaskan, semakin mulut JK terbuka lebar menganga.Bagaimana ini? Ji Hyo juga akan ada disini.
Bagaimana bisa Ji Sub berbicara diatas panggung sedangkan anaknya yang lain juga akan melihatnya?
JK memegang kepalanya, dia terlihat memusingkan sesuatu.
"Jungkook ah, Gwencana?"
Tanya Jimin memegang pundak JK, JK menggelengkan kepalanya."Aku harus pergi"
Tanpa berkata apa apa lagi, JK bergegas pergi meninggalkan asrama Taehyung dan Jimin.
Mereka berdua saling tatap bingung dengan sikap JK.Ji Hyo baru saja kembali dari butik gaun, dengan gaun yang terbungkus rapih ditangannya.
Tapi dia tidak bisa menemukan JK asramanya, mungkin sedang keluar pikir Ji Hyo.
Dia masuk ke kamarnya dan mulai merapihkan barang-barangnya ke dalam koper satu persatu. Kotak kecil biru pemberian Seok Jin mencuri perhatiannya lagi, kali ini Ji Hyo benar benar berniat membukanya.Dia membuka kotak itu perlahan dan terkejur dengan selembar kertas didalamnya bertuliskan :
"Selamat kamu mendapatkan Beasiswa di California University"
Ji Hyo membaca isi surat itu perlahan dan mulai merasa terharu, Seok Jin mendaftarkan Ji Hyo secara diam diam untuk program beasiswa di California University.
Jantungnya mulai berdegup cepat, dan dia tak mampu berkata apa apa.
Seok Jin ingin Ji Hyo melanjutkan kuliahnya dengan beasiswa tersebut, Ji Hyo baru menyadari
Seok Jin pernah bercerita bahwa ayahnya adalah salah satu dosen disana.Ji Hyo berputar putar di kamarnya sambil memeluk selembar kertas itu, dia begitu senang sampai ingin terbang. Kesempatan seperti ini tidak mungkin datang dua kali.
Terlebih lagi, mendiang nenek Ji Hyo sangat ingin Ji Hyo mewujudkan cita citanya dan menjadi sukses.
Ji Hyo yakin, dengan melanjutkan kuliah di California, dia akan mendapat gelar master untuk bekalnya nanti kembali ke Korea menjadi guru bahasa inggris.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bedroom Agreement" JJK x PJY (Lengkap ✅)
FanfictionFan Fiction Jeon Jung Kook x Park Ji Hyo. Jeon Jung Kook, mahasiswa baru di K University. Laki-laki tampan dan digemari banyak perempuan. Selain tampan dia juga cerdas dan menawan, selama kuliah dia tinggal di asrama yang disediakan oleh kampus. Jun...