"Bedroom Agreement" JJK x PJY (Lengkap ✅)

Dia bukan tipeku

Saat perdebatan sengit antara Ji Hyo dan Jungkook, Jungkook memutuskan untuk menelpon temannya.

"Yaaa.. Jimin-ah apa kampus ini terakreditasi?"
Tanya Jungkook ditelpon.

"Apa maksudmu?" Temannya bertanya dari ujung telpon.

"Aku sekamar dengan seorang perempuan" Jungkook mengatakannya dengan penuh kesal.

"Hahahaha... JK bukankah kau harusnya senang?" JK adalah panggilan lain untuk Jungkook.

"Kalau bersama gadis tulen, aku akan senang" JK melirik Ji Hyo dr atas hingga bawah.

Ji Hyo kesal mendengar ucapan JK.
"Gadis tulen apa maksudmu?"

"Haissshh. Dia bukan tipeku" JK menuju balkon dan melanjutkan telponnya.
Ji Hyo masih duduk dan penuh dengan amarah, karena menyebut Ji Hyo bukan gadis tulen.

Tak lama JK masuk dan meletakan ponsel di meja.
"Taruhlah barang barang mu di kamar satu lagi, aku akan membawa satu kunci, aku akan ke pesta malam ini"

JK memberikan Kunci pada Ji Hyo, Ji Hyo mengambilnya dengan kesal.
"Pakai dulu bajumu, baru pergi kepesta".
JK baru menyadari, dia hanya memakai handuk di setengah tubuhnya.

Menunjukan abs nya yang sudah terbentuk bagus, namun belum sempurna.
Ji Hyo menuju kamar dan membawa semua barang-barangnya.
JK langsung berlari menuju kamarnya dan memakai baju.

Ji Hyo masih merasa kesal, namun dia bersyukur tidak sekamar dengan genk gadis gadis cantik yang sudah ia benci sejak memasuki kampus.
Genk yang beranggotakan 3 gadis kaya dan sangat fashionable.

Lagipula, tidak mungkin Ji Hyo sekamar dengan genk itu.
Kamar Ji Hyo dan JK bersebelahan, hanya berbatas tembok semi permanent. Dimana suara dari kamar sebelah akan terdengar dari kamarnya.
JK terdengar sambil bernyanyi di kamarnya, Ji Hyo mengejeknya dari kamar.

"Dasarrr artis tidak jelas, bagaimana bisa laki laki seperti dia begitu terkenal di kampus ini?"
Ji Hyo membaca tabloid, yang halaman depannya terdapat wajah JK.
Ji Hyo lalu membaringkan tubuhnya di kasur begitu selesai membereskan barang-barangnya.

"Toktoktok" Tiba tiba pintu Kamar Ji Hyo diketuk.

"Ada apaa?" Tanya Ji Hyo dari dalam kamar.

"Aku akan keluar, aku akan menguncinya dari luar" ucap JK dari luar kamar.

Ji Hyo bingung, untuk apa JK memberitahunya dia akan pergi. Ji Hyo sudah diberi kunci.

"Aku tidak perduli" jawab Ji Hyo.
JK kesal dan memukul pintu kamar Ji Hyo dengan keras.

Tapi sejenak ia menyadari, untuk apa dia bilang itu pada Ji Hyo. Jika dia ingin pergi, maka tinggal pergi saja.
JK merasakan kebodohannya tertular dari Ji Hyo dan segera keluar dari asrama.

Rupanya JK menghampiri teman temannya ,Jimin dan Taehyung yang sedang berada di lapangan basket.
JK masih terlihat marah, V melemparkan bola basket pada JK mengajaknya bermain.

Tapi JK melemparkannya kembali.
"Aku tidak mood main".

"Lalu kenapa kamu kesini?" Tanya Taehyung.

JK langsung duduk di kursi samping lapangan, Jimin dan Taehyung menghampirinya.

"Aku sekamar dengan gadis dari desa"

Jimin dan Taehyung saling melirik dan tersenyum nakal.

"Eyyy.. bukankah gadis desa itu lugu dan polos?" Tanya Jimin.

"Tidak, yang ini menyebalkan. Kasar dan keras kepala". Jawab JK yang wajahnya memerah karena memendam amarah.

"Sudahlah kawan, jangan biarkan dia merusak moodmu untuk pesta malam ini" Taehyung menepuk pundak JK dan meletakan bola basket lagi ke pangkuannya.

Akhirnya mereka bertiga bermain basket hingga sore hari.

Disaat yang sama, Ji Hyo memilih untuk berkeliling area kampus.
Di kampus yang sangat luas itu, terdapat banyak tempat yang bisa dikunjungi. Seperti coffee shop, book store, dan lain lain.

Ji Hyo yang memang gemar membaca, memutuskan untuk pergi ke book store.
Dia melihat lihat ke rak buku yang isinya sngat banyak, belakangan ini dia sedang senang membaca buku science tentang antariksa.

Saat Ji Hyo akan mengambil satu buku yang menarik perhatiannya, tiba tiba ada seseorang yang menarik buku itu juga dari balik rak.

Ji Hyo terkejut, orang itu juga. Terlihat samar samar wajah orang itu dari balik tumpukan buku.
Orang itù berjalan menghampiri Ji Hyo, rupanya itu president mahasiswa kampus.
Kim Seok Jin.

Dia memberikan buku yang ingin Ji Hyo ambil.

"Ambilah, buku ini hanya ada satu".
Seok Jin tersenyum manis pada Ji Hyo.
Ji Hyo tersipu dan mengambil buku itu.

"Apa tidak apa apa aku yang membelinya?" Tanya Ji Hyo sambil menaikan kacamatanya.

"Tidak apa-apa, mungkin lain waktu kamu bisa meminjamkannya padaku"
Ji Hyo terkejut dan menatap Seok Jin, sekejap kemudian menunduk lagi, karena tak kuasa melihat ketampanan president mahasiswa yang menjadi pujaan itu.

"Seok Jin ah, ayo cepat. Kita ada rapat" seseorang menghampiri Seok Jin, rupanya itu Kim Nam Joon, wakil presma (president mahasiswa).

Seok Jin mengangguk dan melambaikan tangan pada Ji Hyo, Ji Hyo pun membalasnya sambil mulutnya sedikit menganga karena tak percaya Seok Jin seramah itu padanya.

Ji Hyo menggenggam buku itu didadanya, dan langsung menuju kasir untuk membayar.

Ji Hyo kembali ke asramanya setelah dari Book Store, mood nya sangat baik hari itu berkat Seok Jin.

Saat Ji Hyo masuk, JK sedang sendirian duduk dan menonton TV.

JK melihat Ji Hyo yang tersenyum bahagia sampai masuk menuju kamarnya.
Tapi JK memutuskan untuk tidak peduli dan melanjutkan menonton.

"Hai gadis desa, apa kamu akan ke pesta malam ini?" Teriak JK pada Ji Hyo, Ji Hyo tidak mendengarnya karena sedang mandi.

JK beranjak dari sofa dan menuju pintu kamar Ji Hyo dan mendengar suara shower.
JK menguping pintu kamar Ji Hyo.

"JK apa yang kau lakukan?" Jimin tiba tiba masuk dan memergoki JK sedang menguping di pintu kamar Ji Hyo.

JK langsung menuju ke sofa dan duduk, dia salah tingkah.
Jimin terlihat bingung,
"seharusnya kamu mengetuk dulu sebelum masuk, dasar tidak sopan". Ucap JK yang terlihat malu.

Jimin menggelengkan kepala.

"Aku rasa gadis itu memang bukan tipemu, tapi dia tetap gadis tulen".
Pintu kamar Ji Hyo terbuka, Ji Hyo melihat Jimin dan Jk sedang duduk disofa.

Tapi Ji Hyo tidak peduli dan bergerak menuju dapur, Ji Hyo tidak mengenakan kacamatanya. Dia tidak terlalu jelas melihat wajah Jimin.
Jimin menganga dan memukul kepala JK pelan.

"Dia tidak buruk kok" kata Jimin.

"Jangan lihat penampilannya, dia gadis yang kasar". Ucap JK terdengar kesal.
Jimin tertawa meledek.