Setelah bertemu Taehyung di taman, Na Yeon kembali ke asrama dan berbaring di ranjangnya.
"Apa dia benar benar tidak ingat aku?" Tanya Na Yeon saat melihat baju Taekwondonya yang tergantung dibalik pintu kamarnya.5 tahun lalu di Busan.
Jungkook adalah murid SMA Busan, dia sudah sangat populer sejak SMA, bukan hanya karena kemampuan suaranya saat bernyanyi tapi juga kemampuannya dalam bidang Taekwondo.
Dia pernah menjuarai beberapa pertandingan antar sekolah dalam ilmu bela diri tersebut, tak heran Jungkook digemari banyak siswi siswi SMA lain.
Jungkook termasuk laki laki yang dingin, dia tak terlalu memikirkan perempuan kala itu. Karena fokusnya adalah mengejar cita citanya. Namun lain hal dengan perempuan-perempuan yang mengejar Jungkook, salah satunya adalah Jennie yang sekarang juga berkuliah di tempat yang sama dengannya.
Namun Jennie tidak pernah mendapat perhatian dari Jungkook, karena Jungkook justru merasa risih dengan keberadaan Jennie yang selalu ingin didekatnya, dan terkadang mengganggunya beraktifitas.Tahun 2014
Jungkook mendapat kesempatan untuk mengikuti kejuaraan Taekwondo antar sekolah, semua siswa dari klub Taekwondonya mengikuti kejuaraan tersebut. Di babak penyisihan Jungkook berhasil mengalahkan lawan lawannya hingga ke tahap semi final.
Jennie juga selalu hadir dalam setiap pertandingan JK, dan paling berisik diantara penonton yang lain.Kala itu Na Yeon, seorang gadis dari SMA lain juga mengikuti kejuaraan Taekwondo itu dan harus kalah dibabak penyisihan.
Na Yeon sangat kecewa hingga tak terima dirinya harus kalah dari lawannya.
Na Yeon terus menggerutu selama perjalanan pulang ke rumah, emosionalnya sangat tidak stabil.Hingga hal naas terjadi pada dirinya hari itu.
Na Yeon sedang berjalan seorang diri di sebuah gang yang sepi, langkah kaki terdengar berisik karena dia berjalan sambil memendam amarahnya.
Tiba tiba 4 orang pria dewasa yang terlihat mabuk muncul dari sisi lain gang dan melihat Na Yeon yang berjalan seorang diri.
Na Yeon terkejut saat berpapasan dengan sekumpulan pria itu, dan berusaha menghindar. Namun salah satu pria itu menghalangi jalan Na Yeon dengan membentangkan kedua tangannya.
"Hai anak gadis, baru pulang dari sekolah ya?"
Tanya pria itu sambil tertawa tidak jelas, awalnya Na Yeon tidak merasa takut karena dia memiliki basic bela diri yang sangat baik.
Hingga satu buah kalimat keluar dari mulut pria di belakang Na Yeon."Dilihat dari gerak gerikmu, kamu pandai bela diri".
"Oh tidak, laki laki itu pasti juga pandai berkelahi". Gumam Na Yeon dalam hatinya.
"Tolong biarkan aku pergi".
Pinta Na Yeon berusaha menerobos kedua pria yang menghalangi jalannya.
Namun pria itu langsung mendorong Na Yeon hingga tersungkur ke tanah.
Na Yeon segera berdiri dan bersiap untuk berkelahi dengan tangan dan kakinya."Pasti kamu ingin berkata satu lawan satu, tidak gadis manis. Kita berempat, kamu hanya seorang diri".
Ucap pria dibelakang Na Yeon yang suaranya terdengar semakin dekat, Na Yeon dengan sigap menoleh dan meninju wajah pria itu.
Hingga terdengar suara teriakan kesakitan.
Na Yeon juga menendang perut pria kedua sangat keras, hingga pria itu berguling di tanah.
Tersisa dua pria lagi, salah satunya adalah yang pandai taekwondo.Pria itu tersenyum tajam pada Na Yeon, Na Yeon berlari ke arahnya dan ingin menendang wajah pria itu namun pria itu menepis dengan lengannya. Lengannya sangat kuat, hingga Na Yeon terjatuh, hingga lutut dan siku nya berdarah.
Na Yeon bangkit lagi dan berusaha berdiri tegak, namun lututnya yang terluka terasa sangat perih.
Kedua pria yang sebelumnya terjatuh bangkit kembali dan berdiri mengelilingi Na Yeon. Na Yeon benar benar tak bisa kemana mana sekarang.Salah satu pria mulai menarik narik tas ransel Na Yeon hingga isinya jatuh berantakan, Na Yeon berusaha melawan namun wajahnya ditampar hingga darah segar keluar dari ujung bibirnya.
Tiba tiba seseorang laki laki berjalan dengan santai dan berhenti di dekat mereka.
Na Yeon samar samar melihat wajahnya, karena pandangannya sudah kabur sejak ditampar tadi.
Namun dia juga terlihat berseragam SMA.
"Hei, kalau berani jangan melawan seorang gadis. Lawan lah sesama pria".
Ucap laki laki itu dengan suara ringan khas remaja.
"Tolong aku..." ucap Na Yeon yang sudah tak berdaya.Laki laki itu langsung menyerang ke empat pria itu tanpa ampun, gerakan bela dirinya sangat bagus, bahkan terlihat seperti ahli. Caranya menendang, memukul hingga menghindari serangan membuktikan bahwa laki laki itu sangat hebat.
Ketiga pria yang tak pandai bela diri akhirnya kabur dan meninggalkan seorang pria, pria itu akhirnya melepaskan tangannya dari Na Yeon.
Na Yeon terjatuh di tanah, karena tubuhnya terasa lemah."Kamu kira bisa melawanku anak kecil?" Tanya pria itu sambil meludah disampingnya.
"Apa yang kamu maksud anak kecil ketiga temanmu tadi?"
Tanya balik laki laki berseragam itu sambil tertawa meledek.Akhirnya pria itu mulai menyerang, laki laki itu agak kewalahan saat menghadapi pria itu, namun dia tidak lengah.
Dia berhasil menjatuhkan pria itu ke tanah, dengan wajah penuh memar.
Pria itu akhirnya pergi sambil memakinya.Laki laki iti berjalan menghampiri Na Yeon dan membantunya untuk berdiri.
"Gwencana?"
Na Yeon melihat name tag yang terpasang di dada laki laki itu.
"Jeon Jung Kook"Jungkook mengantar Na Yeon hingga depan rumahnya, karena Na Yeon tak bisa berjalan seorang diri.
Na Yeon berterima kasih pada Jungkook saat akan berpisah didepan pintu.
"Lain kali, kalau dalam keadaan mendesak, telpon panggilan darurat atau berteriak yang kencang".
Ucap Jungkook seperti memberi saran pada Na Yeon.
Na Yeon hanya mengangguk dan tersenyum.
Jungkook langsung pergi setelah mengatakan hal itu, sementara Na Yeon masih memandangi kepergiannya.Jungkook bukan tipe laki laki yang pandai mengingat orang lain, dia juga mudah melupakan orang yang jarang dia temui.
Jungkook sama sekali tak ingat dengan wajah ataupun pertemuannya dengan Na Yeon kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bedroom Agreement" JJK x PJY (Lengkap ✅)
FanfictionFan Fiction Jeon Jung Kook x Park Ji Hyo. Jeon Jung Kook, mahasiswa baru di K University. Laki-laki tampan dan digemari banyak perempuan. Selain tampan dia juga cerdas dan menawan, selama kuliah dia tinggal di asrama yang disediakan oleh kampus. Jun...