Perasaan yang Sebenarnya

161 33 5
                                    

"JI HYO, KELUARLAH!! JI HYO!! INI AKU JUNGKOOK".
JK terus saja menggedor pintu asrama baru Ji Hyo tanpa jeda, mahasiswa lain yang kebetulan lewat memperhatikan JK yang terdengar sangat gaduh.
Tak ada respon apapun dari dalam asrama, sampai...

"Jeon Jung Kook, kamu sedang apa ?" Seorang mahasiswa menyapa JK dari belakang.

"Aku sedang mencari Ji Hyo".
Jawab JK singkat.

"Ji Hyo, Maksudmu Park Ji Hyo mahasiswa sastra Inggris? Yang dulu satu asrama denganmu?"
Tanya mahasiswa itu lagi sedikit bingung.
Jungkook mengangguk.

Mahasiswa itu kemudian menggelengkan kepalanya.
"Asramanya yang itu". Dia menunjuk ke arah belakang, asrama bernomor 314.
Jungkook menganga saat mahasiwa itu memberitahunya bahwa dia salah mengetuk pintu asrama.

"Asrama nomor 341 itu kosong, tidak ada penghuninya". lalu dia pergi meninggalkan JK yang sedikit ditertawai oleh mahasiswa lain.

"Taehyungie, aku akan membunuhmu".
Gumam JK kesal karena Taehyung memberikan informasi yang salah padanya.

JK lalu melangkah menuju asrama bernomor 314 yg berada tepat di belakangnya.
JK berjalan perlahan dan mencoba menjernihkan pikirannya kembali.

Rupanya dari dalam asrama, Ji Hyo sudah mendengar keberadaan JK yang mencarinya. Namun Ji Hyo lebih memilih berdiri dibalik pintu, dan tak bersuara.

"Tok tok".
JK mulai mengetuk pintu itu, namun kali ini ketukannya terdengar ramah di telinga
"Ji Hyo, Park Ji Hyo.. Aku minta maaf karena pergi bersama Jennie tanpa memberitahumu".
Ucap JK pelan.

"Aku tau kamu sedang mendengarkanku sekarang".
Ucap JK lagi membuat Ji Hyo terkejut, Ji Hyo lalu membuka pintu itu.

Mereka berdua saling tatap untuk beberapa saat.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku? Bukankah kamu tau aku sangat membencinya?" Tanya Ji Hyo.

"Yaaa aku tau, karena itu aku tidak ingin memberitahumu. Sebenarnya...."

JK kemudian menjelaskan pada Ji Hyo bahwa Jennie adalah murid kursus bernyanyinya. JK tidak ingin kehilangan kesempatan untuk belajar menjadi guru meskipun dia harus berhadapan dengan Jennie, orang yang sangat Ji Hyo benci.

Awalnya Ji Hyo tidak terima dengan alasan JK membohonginya, karena tak ingin menyakiti Ji Hyo.

"Apa ada hal lain yang kamu sembunyikan dariku selain hal ini?"
Tanya Ji Hyo, seolah menyudutkan JK disebuah ruangan sempit yang membuatnya tak dapat bergerak sedikit pun.

"Hmm.. Tidak ada, hanya itu".
Jawab JK singkat tanpa berpikir panjang, kemudian dia teringat dengan ayah Ji Hyo, sementara ada hal lain yang dia sembunyikan dari Ji Hyo.

Tetapi JK lebih memilih berbohong lagi.

Melihat kejujuran dan keberanian JK mengatakan hal yang sebenarnya membuat Ji Hyo akhirnya bisa menerima permintaan maaf JK.

Gadis ini memang berhati besar.
"Baiklah, aku memaafkan mu kali ini".
JK seketika menghela nafas lega, seolah olah beban berat baru saja runtuh dari tubuhnya.

"Haahhhh..... terima kasih". JK memeluk Ji Hyo erat.
Ji Hyo membeku saat berada dipelukan JK, dia tanya menyangka JK akan memeluknya.

"Itu berarti, kamu akan kembali tinggal bersamaku kan?". Tanya JK dalam pelukannya.

"Hmm.. entahlah. aku harus bicara lagi dengan Nae Yeon. Tapi aku tidak enak dengannya jika aku pindah lagi."

"Apa kamu benar benar tega meninggalkan ku?" JK melepas pelukannya, dan memegang kedua pipi Ji Hyo sampai membuatnya terlihat bulat.

"Beri aku alasan kenapa kamu ingin aku disini?" Tanya balik Ji Hyo.
JK melepas tangannya, dia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Itu artinya dia sedang kebingungan.
Ji Hyo menantikan jawaban JK, sementara JK masih diam dalam senyuman canggungnya.

"Karenaa... aku menyukaimu Park Ji Hyo...".
Jawab JK pelan, wajahnya mulai memerah, dan dia terus menggigit bibir bawahnya.

Ji Hyo tersenyum tipis, lalu tiba tiba mencium pipi kanan JK.
JK terkejut namun raut wajahnya sangat senang.

"JUNGKOOK AH"
Terdengar suara Ibu JK berteriak memanggil JK dari ruang tamu, JK seketika terbangun dari tidurnya dan menyadari dia baru saja bermimpi.

"Bedroom Agreement" JJK x PJY (Lengkap ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang