When I met you, my life changed
Don't know when this feeling came
I got out of bed one morning
Shocked about this feeling
It's not right to love you, I know
But I can't force myself to forget you
You gave color to my life
Though I know the time is not right
I told myself to stay away from you
But I can't teach my heart not to love you
This feeling I had for you keeps growing
A reason for me to be afraid of what this could bring
My mind always telling me to let you go
But my heart is always saying "I Love You"
This heart really rules my mind
And that is why I can't stop this feeling inside
Asking God to help me to decide
Which one will I follow Heart or Mind?
God has purpose to what I feel
For He only knows about what is real
One thing in common between my heart and mind
Is that they're both saying what is right
My mind is right and so with my heart
But one thing is for sure, You are a part of my life.
-G
Wow, secarik kertas berisi puisi bernada romantis! Aku menemukan puisi dari seseorang berinisial G ini di atas meja belajar Maddie ketika aku baru saja keluar dari kamar mandi dan tak sengaja melihat kertas ini tergeletak begitu saja di atas tumpukan buku di mejanya. Si empunya meja sendiri sedang tidak ada di kamar, mungkin dia sedang ada kelas pagi sehingga sekarang dia tidak ada disini. Ya, jadi jangan salahkan aku kalau aku membaca-baca kertas miliknya. Siapa suruh kertas ini digeletakkan begitu saja diatas sana. Siapapun yang melihatnya pasti akan tergoda untuk membaca isinya juga.
Hm, tapi kira-kira, siapa ya seseorang berinisial G ini? Apakah seseorang berinisial G ini adalah George, Gaspard, Gabriel, atau Gordon? Sepertinya siapapun itu sedang mencoba menarik hati Maddie dengan puisi sok romantis ini. Kuyakin, seseorang ini tidak pernah merasakan pahitnya cinta, bagaimana cinta menghancurkan hidupnya, atau mungkin juga, seseorang ini buta, buta karena memilih si menyebalkan Maddie untuk menjadi seseorang yang disukainya.
***
Aku bosan berdiam diri di kamar tanpa melakukan apa-apa seperti sekarang ini. Jadi, aku putuskan untuk jalan-jalan keluar sambil mencari sesuatu untuk kukerjakan.
Ketika aku sedang berjalan-jalan menelusuri kampus, aku teringat dengan tempat rahasiaku. Jadi, mengapa aku tidak kesana saja, kan?
Ketika aku sampai, tempat persembunyianku itu dalam keadaan yang kuinginkan, sepi, tidak ada seorangpun disana. Aku pun mendesah lega ketika menginjakkan kakiku di rerumpitan di tepi danau. Aku memilih untuk duduk di tepi danau sambil memandangi danau yang tenang itu. Ternyata jika sendirian disini, rasanya menenangkan juga.
"Hoy! Jangan melamun! Nanti penunggu danau ini mengambil alih tubuhmu." Sebuah suara berat yang terdengar tiba-tiba itu mengejutkanku dan membuatku sadar dari lamunanku.
"Sedang apa kau disini juga? Aku ini sedang ingin menyendiri, tau."
"Aku baru saja bolos dari kelas. Aku ada kelas pagi ini, sebenarnya. Tapi aku kesiangan dan akhirnya kuputuskan untuk sekalian membolos saja dan bersantai disini. Omong-omong, menyendiri itu tidak baik, Roseline. Lama-lama kau akan hilang dari peredaran dan menjadi kuper seperti para kutu buku teman sekelasku itu." Oh Tuhan, matanya itu meneduhkan sekali, membuatku ingin tertidur di dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For A Missing Heart
Teen FictionRoseline tidak percaya cinta. Roseline tidak pernah percaya jika hubungan yang bahagia memang benar adanya, karena orang tuanya sendiri yang membuatnya tidak meyakini hal itu. Michael percaya cinta, dan ia yakin jika seseorang yang tidak seng...