Xavier POV
Beberapa bulan kemudian...
"Tuan, akhirnya saya selesai mengumpulkan semua data-data tentang laki-laki itu mulai dari ia lahir sampai sekarang memiliki hubungan spesial dengan nona Roseline, semua sudah saya jabarkan di dalam berkas itu." Ujar Peter, orang suruhanku. Aku pun membuka tumpukan kertas tersebut sekilas untuk melihat apa yang telah Peter kumpulkan, lalu aku tersenyum puas karena hasil kerja anak buahku itu. "Baik, terima kasih atas semua informasi ini, kau akan mendapatkan imbalan yang setimpal atas hasil kerjamu ini."
"Terima kasih, Tuan Xavier." Jawab Peter dengan sumringah, lalu aku memberinya kode agar dia meninggalkan ruanganku, aku ingin lebih fokus membaca data-data ini.
Setelah Peter pergi, aku pun membuka berkas itu lagi, kali ini aku membaca data-data tersebut dengan seksama. Aku memulainya dari biodata pria itu dan aku terkejut ketika mengetahui bahwa laki-laki itu memiliki dua data diri. Siapa laki-laki ini? Mengapa dia bisa punya dua data diri? Apakah dia buronan yang harus memalsukan identitas atau menggandakan data diri? Wah, pria ini tidak baik untuk Roseline! Sudah jelas kalau Rose lebih baik bersamaku. Meski aku memiliki masa lalu yang suram, tetapi sekarang kan aku bisa menjamin hidupnya dan yang terpenting aku hanya punya satu identitas diri, jati diriku jelas.
Hm, tapi sepertinya terlalu cepat bagiku untuk menyimpulkan semua ini, maka aku memutuskan untuk lanjut membaca data dirinya untuk mengetahui sebab mengapa dia bisa punya dua data diri.
Laki-laki ini memang menarik untuk dicari tahu, setiap data tentang dirinya membuatku terkejut.
Setelah membaca semua informasi tentang pria bernama Michael itu, aku pun akhirnya memutuskan apa langkah selanjutnya yang harus kuambil.
***
Aku melihat jarum jam pada jam tanganku yang berada pada angka sepuluh. Restoran hotelku tidak terlalu ramai saat ini karena waktu sarapan sudah selesai dan sekarang juga belum memasuki waktu makan siang. Aku rasa sekarang adalah saat yang tepat untuk mengadakan pertemuan dengan seseorang. Aku belum terlalu sibuk di pagi hari seperti ini dan kuharap tidak banyak orang yang mengganggu pertemuanku nantinya.
Tak lama setelah aku duduk di salah satu meja kosong di restoranku, seorang pria yang baru memasuki restoran langsung menghampiriku dan duduk dihadapanku. "Ada apa kau memintaku untuk bertemu disini?" Tanyanya langsung.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."
***
Author POV
"Kau tahu? Di meja nomor 1 ada pengunjung yang tampan sekali! Sepertinya dia rekan Tuan Xavier. Ah, andai aku bisa kenal dengannya... oh, tidak, tidak, sekedar tahu namanya saja sudah cukup bagiku." Ujar salah satu pelayan yang baru saja membawa daftar makanan yang dipesan oleh Xavier.
"Benarkah? Aku ingin lihat!" Seorang Chef wanita menanggapi pelayan itu dengan heboh. "Aku juga! Aku masih single dan aku tidak mau ketinggalan jika menyangkut masalah yang satu ini." Kali ini Chef Mel yang menanggapi dengan semangat. Setelah perbincangan singkat itu, para Chef wanita berhamburan ke luar dari dapur dengan semangat.
"Hey! Hey! Mau kemana kalian?! Pengunjung mulai berdatangan dan kalian harus berada di posisi masing-masing untuk menyiapkan makanan bukannya untuk mengejar-ngejar rekan bos kalian!" Perintah Rose, tetapi tak ada satupun dari para Chef wanita itu yang mengindahkan perintah darinya.
Untungnya, salah satu dari rombongan itu ada yang menuruti perintah Roseline, yaitu Chef Mel yang kembali masuk ke dalam dapur dan memisahkan diri dari rombongan Chef wanita yang menggila itu. "Sepertinya yang sepaham denganku hanya Chef Mel saja." Gumam Rose sambil menyiapkan bahan untuk membuat kue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For A Missing Heart
Dla nastolatkówRoseline tidak percaya cinta. Roseline tidak pernah percaya jika hubungan yang bahagia memang benar adanya, karena orang tuanya sendiri yang membuatnya tidak meyakini hal itu. Michael percaya cinta, dan ia yakin jika seseorang yang tidak seng...