Seperti hari-hari sebelumnya, aku berada di kelas ini, Nicole berdiri di belakang meja yang terletak beberapa meja dari mejaku, dan Chef Jeff berdiri di depan kami.
Seperti biasa juga, Chef Jeff membuka kelas harii ini dengan sapaannya yang membosankan, lalu dilanjutkan dengan sebuah pengumuman.
"Tidak terasa, sebentar lagi kita akan memasuki masa magang. Masa magang yang akan kalian jalani selama empat sampai enam bulan merupakan bagian terpenting dari program kuliner. Program magang bertujuan untuk memberikan kalian kesempatan untuk meningkatkan keterampilan yang telah kalian pelajari selama disini dengan lingkungan yang lebih mendukung. Manfaatkan kesempatan untuk mencari pengalaman melalui program magang yang akan kalian jalani di restoran dan hotel terbaik yang bekerja sama dengan LAMC. Baiklah, saya akan mulai membagi tugas dan lokasi magang yang akan kalian jalani nanti." Kemudian Chef Jeff menyebutkan satu per satu nama murid beserta tugas dan lokasi magangnya, sampai giliranku pun datang.
"Roseline Wright, kau akan menjadi Commi di Braxton Hotel."
***
"Saya Chef Alicia, saya akan melatihmu dan mengawasimu selama kau magang disini." Jelas wanita muda dihadapanku. "Untuk tugas pertama, kau harus mencuci dan memotong sayur-sayur yang akan digunakan di salad department, selanjutnya kau harus membantu pastry department untuk menyiapkan ganache."
Aku mengangguk dan menjawab, "Baik, Chef." Setelah itu aku langsung mengerjakan apa yang diperintahkannya tadi.
Aku segera pergi ke walk-in refrigerator untuk mengambil sayur-sayur yang dibutuhkan oleh salad department. Selanjutnya aku pergi ke bak cuci untuk mencuci sayur-sayur tersebut seperti yang diperintahkan Chef Alicia. Setelah sampai di salad department, aku mulai memotong-sayur-sayur tersebut dan setelah selesai memotong sayur tersebut, aku pun memberikannya kepada chef yang sedang membuat salad.
Waktu seakan menekan kepalaku dan menggerakkan badanku seakan aku hanyalah sebuah robot pekerja. Karena waktu yang terasa terus menerus mendesakku, akhirnya tanpa ada jeda aku pun langsung pindah ke pastry department untuk membantu Pastry Chef menyiapkan ganache.
"Siapkan dua ratus gram susu cokelat, delapan puluh gram dark chocolate, dan seratus mili liter cream." Perintah sang Pastry Chef ketika aku sampai di pastry department. "Baik, Chef." Jawabku tanpa sempat mengambil nafas terlebih dahulu.
Aku pun mengambil semua bahan-bahan yang diminta Pastry Chef lalu aku menyerahkan padanya dengan secepat mungkin. Karena aku tidak diberi tugas apapun lagi, maka aku pun memperhatikan cara Pastry Chef membuat ganache yang baik dan benar.
Pertama-tama, sang chef mengiris dark chocolate, kemudian ia memasukkan cokelat tersebut kedalam mangkuk. Setelah itu ia menuangkan cream ke dalam panci dan ia memanaskannya sampai mendidih. Setelah mendidih, ia menuangkannya ke dalam mangkuk berisi cokelat tadi, lalu ia mengaduknya sampai campuran itu menjadi lembut dan tercampur rata. Lalu ia juga menambahkan susu cokelat kedalam campurannya.
Tiba-tiba, aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku benar-benar ikut ibu ke Perancis. Ibu kan seorang Pastry Chef juga, pasti ini yang sehari-hari ibu kerjakan. Selain itu, jika aku magang di restoran tempat ibu bekerja pasti atmosfernya lebih baik dari ini. Apalagi yang lebih menyenangkan dari bekerja bersama ibu sendiri, kan? Kami bisa mencampurkan cokelat bersama, mengaduk adonan ganache bersama, dan menuangkan ganache ke atas kue bersama.
Ah, tapi aku harus tetap bersyukur dengan apa yang telah aku dapatkan. Mendapat posisi sebagai Commi tidaklah buruk. Setidaknya aku masih bisa melihat cara para chef itu memasak dan merasakan bagaimana rasanya memasak di dapur sungguhan--meskipun hanya sedikit-sedikit, sih. Setidaknya aku tidak harus mondar-mandir dari meja pengunjung ke dapur lalu mencatat semua pesanan seperti yang harus Candice kerjakan, atau mencuci semua piring dan peralatan memasak seperti apa yang Nathan kerjakan. Tetapi menjadi mereka tentu ada sisi enaknya. Meskipun pekerjaan mereka berat dan (mungkin saja) tidak semenyenangkan pekerjaanku, tetapi setidaknya mereka masih bekerja di tempat yang sama, tidak seperti aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For A Missing Heart
Novela JuvenilRoseline tidak percaya cinta. Roseline tidak pernah percaya jika hubungan yang bahagia memang benar adanya, karena orang tuanya sendiri yang membuatnya tidak meyakini hal itu. Michael percaya cinta, dan ia yakin jika seseorang yang tidak seng...