Dua anak remaja sedang duduk di atas pasir putih sambil melihat ombak yang bergulung memecahkan sunyi.
Seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai hingga tertiup oleh angin. Menikmati udara di pantai pada sore hari bersama seorang laki-laki sahabatnya.
Mereka berdua masih memakai seragam sekolahnya karena mereka pergi ke pantai bersama sepulang sekolah.
"SUNSET" Seru gadis itu sambil menunjuk sunset yang sangat indah.
Lelaki yang di sampingnya hanya tersenyum melihat sahabatnya yang terlihat begitu antusias melihat sunset.
"Bagus Bangeeettt.... Sunsetnya."
Gadis itu terus menatap Sunset dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya. Kedua matanya pun berbinar.
Apakah ia benar-benar sebahagia itu melihat Sunset ataukah dia baru pertama kalinya melihat Sunset?
Lelaki yang berada di sampingnya terus menatap sahabatnya dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya.
"Cantik."
Tanpa sadar lelaki itu mengucapkanya. Gadis yang berada di sebelahnya pun reflek menoleh ke samping.
"Siapa yang cantik?"
"Hah. Sunsetnya... Iya sunsetnya cantik." Sahut lelaki itu sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
Gadis itu pun hanya mengangguk-angguk sambil ber-oh ria.
"Kirain gue." Ucapnya bercanda sambil terkekeh kecil.
"Jangan ke pd-an jadi orang."
Setelah itu mereka berdua tertawa kecil bersama.
"Lo... Beneran akan pindah sekolah ke Jepang."
Lelaki itu berharap semoga jawabanya tidak. Dia tidak sanggup berpisah dengan sahabat kecilnya.
"Iya."
Ternyata harapannya salah. Mungkin memang sudah takdirnya mereka berpisah.
"Ah. Yaudah besok gue antar Lo ke bandara."
"Harus dong. Pokoknya lo harus antar gue besok."
"Siap tuan putri...."
*****
Keesokan harinya seorang gadis baru saja sampai di Bandara untuk keberangkatanya ke Jepang. Tentunya ada kedua orangtuanya, Abangnya dan sahabatnya.
"Ma... Aku pergi dulu ya. Jaga kesehatan Mama. Jangan sampai telat makan dan jangan lupa minum obatnya ya... Supaya Mama cepat sembuh." Ucap gadis itu di pelukan Mamanya.
"Iya sayang.... Kamu juga harus bisa jaga diri disana. Mama pasti merindukan mu...."
"Pasti Ma."
Gadis itu melepaskan pelukannya dan beralih memeluk papanya.
"Papa.... Aku berangkat dulu ya."
"Iya sayang... Hati hati di sana ya."
"Iya pa."
Gadis itu pun beralih memeluk abangnya yang berada di sampingnya.
"Abang... Gue pergi dulu ya. Gue pasti kangen sama abangku yang jahil ini...."
"Iya adek gue yang bandel gue juga pasti kangen banget sama lo. Pesan gue di sana jangan bandel selagi gak ada gue." Ucap abangnya sambil melepaskan pelukannya.
"Berarti kalo ada Lo gue boleh bandel dong...." Ucapnya sambil tertawa kecil.
Abangnya pun mencubit hidung mancung adiknya gemas. "Iya.... Adek gue yang cantik sejagat raya...." Gemasnya.
Semuanya pun terkekeh melihat Abang dan adiknya yang kadang-kadang akur.
Gadis itu beralih menatap sahabatnya yang kemarin sempat pergi ke pantai bersama. Dia tersenyum menatapnya.
"Gue pergi dulu ya."
"Iya. Disana jaga diri baik-baik, jangan lupa makan dan Lo juga jangan lupa sama kewajiban Lo. Sholat lima waktu."
"Dan setelah Lo lulus disana, Lo harus balik kesini. Gue akan tunggu kedatangan Lo."
"Oke siap pangeran...."
"Good tuan putri." Mereka berdua terkekeh geli bersama Tanpa sadar lelaki itu mengusap lembut puncak kepala sahabatnya.
Gadis itu pun terkejut tapi ia berusaha menormalkan wajahnya tenang.
"Yaudah aku pergi dulu ya bye semuanya...."
Gadis itu pun berjalan menjauh dari mereka semua sambil melambaikan tangannya dengan senyuman manis di wajah cantiknya.
"Sella."
TBC
Gimana sama ceritanya suka gak?
Mau lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...