"Kenapa kesini?" Tanya Starla bingung saat Cakra tiba-tiba memberhentikan mobilnya.
Sedangkan Cakra tidak menjawab pertanyaannya, ia malah keluar dari mobil. Hal itu membuat Starla bertambah bingung dengan sikap Cakra yang berbeda saat ini.
Tidak lama Starla pun keluar dari mobil dan mengejar Cakra yang sudah berjalan lumayan jauh.
"CAKRA TUNGGUIN GUE." Teriaknya.
Mereka berdua berhenti tepat di pinggir danau yang sangat indah. Nyaman. Itulah yang di rasakan Starla saat ini. Dia juga menghirup udara segar banyak-banyak.
Danau ini sepi, sunyi tidak ada siapapun kecuali dirinya dan Cakra. Entah kenapa dirinya sangat suka berada disini.
"Cakra." Panggil Starla
Tidak ada jawaban. Cakra hanya fokus memandang ke depan.
"Cakra!"
"Hm"
Akhirnya Cakra menjawab meskipun hanya dengan deheman saja.
Starla berdecak kesal. "Kenapa diem terus sih dari tadi? Gue gak suka ya di diemin kayak tadi. Gue merasa kayak punya salah sama lo. Tapi gue gak tau salah gue apa?!"
"Gue cape." Sahutnya.
"Kenapa gak bilang dari tadi. Kalo tau gitu kita gak perlu kesini. Mending sekarang kita pulang biar Lo cepat istirahat." Ucap Starla.
"Gak usah. Kita disini aja." Jawab Cakra dingin tanpa melihat Starla.
Starla menghela nafasnya pasrah. "Yaudah kalo itu mau Lo."
Seketika mata Starla berbinar seraya mengangkat kedua sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman. "Cakra kita naik itu yuk!" Serunya sangat bersemangat.
Cakra mengikuti arah pandang Starla belum sempat Cakra menjawab, Starla sudah terlebih dahulu menariknya sampai dirinya pun tersentak kaget.
"Pelan-pelan Star, nanti jatoh baru tau rasa Lo." Ucap Cakra saat melihat Starla sangat terburu-buru menaiki perahu.
"Lo ngedoain gue jatoh?!" Sewotnya setelah duduk di perahunya.
"Nggak. Tapi kalo jatuh beneran sih Alhamdulillah." Ucapnya lalu dia duduk di depan Starla.
Sontak saja Starla membelalakan matanya. "Nyebelin!" Kesalnya seraya memukul Cakra pelan.
Cakra hanya terkekeh kecil saat melihat Starla yang kesal padanya lalu perlahan dia mendayung perahunya pelan-pelan dengan penuh perasaan.
"Gak usah ngeliatin gue mulu, ntar suka gue gak akan tanggung jawab."
Starla ketahuan olehnya yang sedari tadi terus menatap Cakra tak berkedip. Seketika dia mendadak jadi gugup. Mulutnya pun seakan sulit untuk mengeluarkan suaranya.
"Si...siapa yang ngeliatin coba." Elak Starla membuang pandangannya ke arah lain.
"Setan." Sahut Cakra dengan begitu gampangnya.
Sontak Starla membelalakan matanya "Jadi maksud lo gue setan gitu!" Sewotnya.
"Ketauan kan Lo ngeliatin gue, tinggal bilang iya apa susahnya. Gengsi di gedein."
"Yaa... Iya! Gue ngeliatin Lo. gue kan punya mata."
"Gapapa asal jangan liatin cowok lain aja."
Cakra tersenyum menatap Starla yang mendadak jadi salah tingkah.
Dengan cepat Starla memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di pipinya. Jika Cakra tau bisa malu dirinya.
Suasana mendadak jadi hening. Perahu yang mereka tumpangi sekarang sudah berada di tengah-tengah danau. Cakra pun juga sudah tidak mendayung perahunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...