Setelah Jay mengantarkan starla sampai depan gerbang rumahnya dengan selamat, dia pergi melajukan motornya untuk menuju rumahnya sedangkan Starla hanya menatap punggung Jay yang mulai menjauh.
Sedari tadi Starla hanya terus menggosok-gosok tanganya yang kedinginan karena dia juga tidak memakai jaket, tubuhnya hanya dilapisi oleh seragam sekolah yang sudah basah kuyup.
Perlahan Starla membalikan badannya lalu membuka gerbang rumahnya yang menjulang tinggi dan memasukinya.
"Yaampun non Starla kenapa bisa kehujanan...." Ujar Pak Bento sebagai satpam di rumahnya Starla.
"Iya pak habisnya hujannya gede banget." Sahut Starla sambil tersenyum.
"Ya sudah non cepetan masuk ya.... Nanti masuk angin." Suruh Pak Bento.
Starla hanya mengangguk lalu dia mempercepat langkahnya dan memasuki rumahnya yang lumayan besar.
"Bunda Starla pulang...." Ucap Starla setelah masuk ke dalam rumahnya.
"Bund...." Panggil Starla tetapi tidak ada jawaban.
Starla perlahan-lahan melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan bundanya. Rumahnya begitu tampak sepi tapi wajar aja rumahnya sepi karena dirumahnya hanya ada bundanya dan juga Starla.
"Bunda...." Panggil Starla sekali lagi tapi tetap sama tidak ada jawaban.
Starla menaiki anak tangga satu persatu hingga langkahnya pun terdengar. Mungkin bundanya ada di kamar, pikirnya.
Setelah Starla sampai di depan pintu berwarna coklat perlahan dia mengetuknya. Tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Starla pun mencoba mengetuk pintunya kamar bundanya lagi.
Tok tok tok
"Bunda...."
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan wanita paruh baya. Starla tersenyum melihat bundanya lalu ia menyaliminya.
"Kamu udah pulang?" Tanya Ranty dingin.
Starla awalnya kaget. Ada apa dengan bundanya? Dari nada bicaranya tidak mengenakan tetapi starla berusaha bersikap biasa-biasa saja.
"Buktinya Starla sekarang ada dirumah Bun kalo gak ada dirumah berarti Starla belum pulang." Jawab Starla sambil tersenyum.
Tiba-tiba senyuman starla perlahan memudar, ia menatap Ranty lekat. Dari mulai matanya yang sedikit membengkak dan juga pipinya yang basah.
"Bunda habis nangis ya." Tebak Starla.
Ranty sedikit kaget saat mendengarnya namun ia segera menormalkan kembali.
"Ng... Nggak ini cuma... Tadi bunda baru saja selesai motong bawang merah terus perih kena mata." Ucap Ranti sambil mengelap air mata yang masih tersisa di pipinya.
"Bunda bohong ya. Masa cuma gara-gara bawang merah mata bunda langsung bengkak gitu." Ucap Starla tidak percaya dengan bundanya.
"Kalo ada masalah cerita sama Starla bunda... Starla siap kok dengerin curhatan bunda selama 24 jam Starla sangat siap, dan.... Starla ini juga anak bunda kan jadi.... Wajar dong jika anaknya berhak tau masalah orang tuanya." Lanjut Starla.
Ranty tidak menjawab ucapan Starla, ia hanya menatap kosong pandangan ke depan. Entah apa yang bundanya pikirkan sekarang Starla tidak tahu.
Mungkin bundanya belum siap untuk bercerita, mungkin juga dia butuh waktu, Starla memakluminya.
Pandangan Starla jatuh pada tangan Ranty, di tanganya kananya terdapat perban putih. Starla baru saja menyadarinya.
"Tang... Tangan bunda..." Lirih Starla seraya mengambil tangan bundanya yang di perban.
Ranty pun langsung tersadar dari lamunannya, dengan segera Ranty menarik tangannya yang di pegang oleh Starla lalu ia sembunyikan di belakang tubuhnya.
"Bunda. Tangan bunda kenapa? Kenapa bisa di perban begitu? Starla tahu tangan bunda terluka tapi kenapa bisa terluka bunda?" Tanya Starla bertubi-tubi terlihat dari wajahnya yang sangat khawatir.
"Kamu tidak perlu tau!" Sahut Ranty dengan nada bicara sedikit ketus.
"Justru sebagai seorang anak berhak tau dengan keadaan ibunya."
Starla merasa ada perubahan dari sikap Ranty dan juga nada bicaranya tapi mungkin bundanya sedang banyak masalah jadi ia mencoba untuk paham.
"Mending kamu segera ganti pakaian nanti kamu masuk angin dan untuk saat ini jangan ganggu bunda dulu.... Bunda ingin sendiri dulu." Ucap Ranty sedikit perhatian.
"Nanti kamu juga jangan lupa buka pintu akan ada pembantu baru dirumah kita." Lanjut Ranty.
"Bun...."
"Dan kamu juga jangan lupa mandi dengan air anget, maaf bunda tidak bisa menyiapkan airnya." Ucap bunda sambil tersenyum tipis lalu setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya kembali.
Starla ingin membuka mulutnya untuk berbicara namun Ranty dengan cepat menutup pintu kamarnya seakan-akan dia tidak mau berbicara dengan starla. Mungkin bundanya ini butuh waktu untuk menenangkan pikirannya dulu.
Starla berbalik dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di samping kamar bundanya.
"Ada apa dengan bunda?"
TBC
Ada yang penasaran gak sama bunda Starla kenapa hayooo
Jangan lupa vote and coment ya guys.
Terimakasih❤️
Lanjut jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...