Di malam hari ini seorang gadis sedang berlari di bawah guyuran air hujan tetapi hujannya tidak terlalu deras. Siapa lagi kalau bukan Starla.
Starla berlari dengan tangannya yang menenteng paper bag yang didalam itu adalah pesanan seseorang yang tiap hari selalu membuatnya darah tinggi.
Di saat tengah berlari kencang Starla tidak sengaja menabrak seorang lelaki yang sedang mabuk.
BRUKKK
"Aduh... Maaf Om saya gak sengaja... Saya lagi buru-buru." Ucap Starla pada Om Om itu.
"Apa Lo bilang maaf?" Starla hanya mengangguk sedangkan om itu malah tertawa hambar. "Heh! Anak kecil. Minuman gue jatuh gara-gara Lo."
"Saya tidak sengaja, maaf...." Ucap Starla sekali lagi.
Lelaki itu mendorong keras Starla sampai punggungnya menabrak tembok. Sampai-sampai Starla meringis kesakitan.
Lelaki itu menarik dagu Starla. "Cantik juga..."
Kedua Tangan Starla meremas kuat ujung bajunya. Jujur sekarang Starla sangat takut bahkan kedua matanya pun sudah berkaca-kaca.
Apalagi jalanan di sini sangat sepi jadi percuma Starla Teriak minta tolong pun gak akan ada yang dengar.
Perlahan lelaki itu mendekatkan wajahnya. Bau-bau alkohol semakin menyengat di hidungnya.
Starla refleks menendang tulang kering cowok itu sampai si empunya meringis kesakitan. 'aduh...' dengan cepat Starla menendang lagi di bagian perut cowok itu sampai cowok itu meringis lagi.
Setelah itu Starla berlari dengan cepat meninggalkan cowok itu yang masih memegang perutnya.
"Anj*ng!" Umpat Cowok itu.
Cowok itu pun berlari sambil memegangi perutnya yang sakit. dia mengejar Starla yang lumayan jauh darinya.
Starla terus saja berlari dengan nafas yang terengah-engah. Ia tidak peduli cowok itu terus memanggilnya.
Awwsshhh....
Kaki Starla tak sengaja tersandung dan berakhir ia terjatuh sambil meringis perih karena lututnya yang terluka mengeluarkan darah.
"Bunda... Starla takut..." Lirihnya. Tanpa di sadari kedua air matanya sudah menetes membasahi pipinya.
Dengan sekuat tenaga dia bangkit dari jatuhnya lalu ia berjalan cepat sambil tertatih-tatih. Sedangkan cowok itu masih saja mengejar Starla.
"Woy jangan lari Lo!" Teriaknya.
BUGHH
Tiba-tiba seseorang datang langsung memberikan Bogeman mentah pada si cowok yang mengejar starla. Cowok itu pun langsung tersungkur seraya memegangi sudut bibirnya yang berdarah.
"Siapa Lo?! Main pukul aja!"
BUGHH
BUGHH
BUGHH
Orang itu tidak menjawab melainkan dia terus saja memukul cowok yang mengejar Starla tiada henti.
"Jangan kejar dia lagi dan Jangan pernah ganggu cewek tadi lagi." Ucapnya lalu pergi begitu saja meninggalkan cowok yang memegangi wajahnya seraya meringis kesakitan.
Disisi lain....
Seseorang sedang menunggu kehadiran perempuan sedari tadi. Dia sedang duduk santai di tempat Gazebo taman bermain.
Saat menyadari ada seseorang di depannya dia yang tadinya menunduk perlahan mendongakan kepalanya dan menatap orang yang baru saja datang siapa lagi kalo bukan Starla.
"Lama." Kata yang pertama kali keluar dari mulutnya.
Starla mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat serta air mata yang kembali turun membasahi pipinya.
Cakra adalah orang yang menunggunya sedari tadi. Cakra yang melihat Starla mengeluarkan air matanya sontak dia berdiri dari duduknya.
"Kenapa nangis?"
Tidak ada jawaban dari Starla, dia hanya terus menunduk seraya mengeluarkan air matanya dan berakhir dia menangis sesenggukan.
Cakra mengangguk mengerti. "Sekarang gue ngerti. Lo pura-pura nangis biar gue kasihan sama lo dan setelah itu Lo bebas dari perintah gue atau... Lo nangis cuma karena cari perhatian sa--"
"CUKUP!"
Starla mendongakan kepalanya untuk menatap Cakra yang lebih tinggi darinya. Air mata Starla turun semakin deras.
"Lo jahat. Lo adalah orang yang paling jahat yang gue kenal di muka bumi ini. Lo adalah manusia yang gak punya hati dan gak punya perasaan. Dan Lo salah, gue bukan cewek yang suka cari perhatian. Gue juga gak perlu rasa kasihan dari Lo." Starla menghapus air matanya kasar.
"Iya gue tau. Gue ini cuma musuh Lo. Gue ini adalah orang yang slalu cari masalah dalam hidup Lo dan Lo kalo punya dendam sama gue gak kayak gini caranya. Lo nyuruh gue turutin Semua perintah Lo itu untuk balas dendam kan." Starla menjeda ucapannya. Dia semakin terisak seakan oksigen disini berkurang.
Cakra hanya diam membisu dengan ekspresi wajah yang datar. Dia menunggu Starla untuk melanjutkan ucapannya.
"Sampai-sampai Lo nyuruh gue buat anterin pesanan Lo malam-malam kayak gini ditambah sekarang turun hujan. Lo mikir gak sih! Lo tau apa yang terjadi di jalan? Nggak kan...."
"Iya. Gue emang cewek bodoh yang mau-maunya turutin Semua perintah Lo. Seharusnya dari awal gue menolak jika akhirnya akan seperti ini."
"Maaf...." Cuma kata itu yang keluar dari mulut Cakra.
Cakra melangkah maju mendekati Starla lalu dia membawa gadis itu ke dalam pelukannya. 'nyaman' itulah yang dirasakan Starla.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihatnya dengan tatapan sendu. Dia adalah Jay. Jay yang menolong Starla dijalan tadi dan juga dia yang memukul orang yang mengikuti Starla.
Setelah itu Jay mengikuti kemana Starla berlari dan berakhir dia sampai di sini dengan melihat Starla bersamaan orang lain.
"Seharusnya gue gak ada di sini." Lirihnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Disisi lain Cakra masih dengan posisi yang sama memeluk Starla.
"Apa yang terjadi?" Tanya Cakra berbisik.
"Gue takut.... Gue takut Cakra...." Lirih Starla dan kedua air matanya kembali mengalir.
Cakra mengelus lembut rambut panjang Starla. "Gak perlu takut ada gue..."
"Mulai besok Lo gak perlu turutin perintah gue lagi."
TBC
Gimana sama part ini suka gak? Kalo kalian suka jangan lupa vote and coment yaaaa🤗
Makasih❤️
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...