20. Damai

153 40 56
                                    

"Pelan-pelan ngobatinya perih tau." Ucap Starla seraya meringis kesakitan.

"Hm." Cakra hanya menjawab dengan deheman saja. Lalu dia melanjutkan aktivitas mengobati lutut Starla yang terluka.

"Kenapa bisa luka kayak gini?" Tanya Cakra tanpa melihat Starla. Dia masih fokus mengobati.

"Jatuh pas di kejar sama Om-om yang lagi mabuk." Jawabnya sambil memperhatikan Cakra yang sangat telaten mengobatinya.

"Makannya kalo lari itu hati-hati. Udah selesai...." Ucap Cakra.

Cakra membereskan kotak p3knya lalu dia kembali duduk di samping Starla.

"Makasih ya." Ucap Starla tulus sambil tersenyum.

"Hm."

"Ikhlas gak ngobatin gue-nya."

"Gue selalu ikhlas." Jawabnya sambil memainkan ponselnya.

"Terus kenapa tadi jawabnya hm doang. Berarti Lo gak ikhlas kan." Ucap Starla sambil melihat Cakra yang masih fokus pada handphonenya.

Cakra menghela nafas berat lalu ia menoleh ke samping menatap Starla yang juga tengah menatapnya.

"Mau Lo gue jawab apa?" Tanya Cakra seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Ya--ya terserah." Jawab Starla terbata-bata lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Sama-sama. Semoga cepat sembuh." Ucap Cakra seraya tersenyum tipis lalu kembali menatap layar ponselnya.

"Hah. Lo...Lo ngomong apa? Gue gak denger." Sahut Starla seraya menoleh ke samping.

Lagi lagi Cakra menghela nafasnya lalu ia menoleh kesamping menatap starla yang tengah menatapnya juga.

"Besok pergi ke dokter ya."

"Mau ngapain? Gue gak sakit."

"Periksa kuping lo siapa tau ada yang rusak."

Starla refleks memukul lengan Cakra. "Nyebelin!"

"Ya lagian Lo pake acara gak denger segala."

Setelah itu suasana hening. Cakra yang kembali memainkan ponselnya sedangkan Starla yang lebih memilih untuk menatap langit malam yang di penuhi taburan bintang.

"Cakra." Panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya.

"Hm"

"Boleh gue minta bantuan sama lo."

Nada bicaranya terdengar serius. Cakra pun menoleh kesamping untuk melihat Starla yang sedang menatap langit.

"Apa?"

Starla menoleh kesamping menatap Cakra yang juga tengah menatapnya. Kali ini tatapan Cakra berbeda tidak seperti pertama bertemu yang selalu menatapnya tajam.

"Bantuin gue untuk mengembalikan ingatan gue...."

Cakra mengerutkan keningnya bingung.

"Maksud Lo?"

"Lo tau kan gue pernah koma selama satu bulan." Cakra hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Dan setelah gue terbangun dari koma... Gue kehilangan semua ingatan gue. Gue mengalami Amnesia."

Kaget. Tentu saja Cakra kaget saat mendengarnya. Kenapa dia baru mengetahuinya sekarang? Harusnya dia sudah mengetahui dari dulu.

"Dan gue minta maaf sama lo kalo gue dulu punya salah sama lo meskipun gue juga gak ingat salah gue apa. Jadi... Sekarang Lo mau kan bantuin gue." Ucap Starla berharap Cakra mau membantunya.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang