Starla berlari tergesa-gesa menuju toilet. Sumpah! Starla benar-benar tidak tahan ingin buang air kecil. Setelah sampai di toilet cewek, Starla segera masuk ke dalam bilik toilet.
Tidak lama Starla keluar dari bilik toilet lalu mencuci tangannya di wastafel. Setelah itu ia merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan setelah sudah rapih Starla pun keluar. Saat keluar ia tak sengaja melihat Jay yang sedang berjalan ke arahnya.
Starla tidak ingin berurusan dengan Jay. Jadi ia berniat untuk pura-pura tidak melihatnya. Starla berjalan perlahan untuk menjauh dari Jay.
Saat dia ingin melewati Jay dengan cepat Jay mencekal pergelangan Starla. Ternyata Starla tidak bisa lolos dari lelaki menyebalkan ini. Dengan terpaksa Starla berhenti dan menatap Jay yang lebih tinggi darinya.
"Lo marah sama gue?" Tanya Jay to the point.
"Kenapa gue harus marah sama lo?" Tanya balik Starla dingin.
"Soal gue nurunin Lo di pinggir jalan, Lo sama sekali gak marah?"
Sekarang Starla mengerti arah pembicaraan Jay. Lagi-lagi membahas soal tadi pagi, sungguh sekarang Starla sangat tidak ingin mengungkit lagi tentang kejadian tadi pagi.
"Gue sama sekali gak marah sama lo. Udahkan gak ada yang perlu di bicarakan lagi sekarang Lepasin tangan gue."
Jay bukannya melepaskannya justru ia mencekal lebih kuat tangan Starla dari sebelumnya sampai-sampai Starla harus mati-matian menahan rasa sakit di pergelangan tangannya.
"Lo apa-apaan sih! Tangan gue sakit.... Gue bilang lepas!"
"Lo kenapa menjauh dari gue?" Tanya Jay tanpa memperdulikan perkataan Starla.
"Gue emang berhak menjauh dari Lo. Lo bukan siapa-siapa gue! Lo cuma mantan gue."
"Memangnya setelah jadi mantan harus menjauh ya." Ucap Jay sambil mengangkat sebelah alisnya.
Starla benar-benar sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Jay. Kata Aurel, Jay lebih memilih orang lain dibandingkan dirinya tapi kenapa Jay malah tidak ingin dirinya menjauh. Apakah Jay ingin mendapatkan keduanya? Serakah banget jadi orang.
"Buat apa kita menjalin hubungan. Buat apa gue Deket-deket sama lo jika pada akhirnya Lo lebih memilih orang lain. Ingat Jay, sekarang yang berada di samping Lo itu bukan gue lagi tetapi ada orang lain yaitu Aileen." Jelas Starla.
Starla sudah muak dengan masa lalu nya bahwa dirinya sangat mencintai Jay meskipun sekarang dia tidak mengingatnya.
Dengan Starla yang sekarang mengalami Amnesia dan kesempatan ini sangat bagus untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.
Jay perlahan melepaskan cekalanya tangannya. Benar apa yang di bilang Starla bahwa sekarang yang berada di sampingnya adalah orang lain.
"JAY" Panggil seorang perempuan yang berlari kecil menghampiri Jay dan Starla.
"Kenapa Aileen?" Tanya Jay seraya menatap Aileen yang tersenyum ke arahnya.
"Nggak. Tadi aku nyari kamu di kelas tapi gak ada dan kebetulan banget ketemu disini." Jawab Aileen dengan senyuman yang tak pernah pudar di wajah cantiknya.
Jay hanya manggut-manggut saja.
"Jay, kamu sekarang mau kemana?" Tanya Aileen.
"Toilet."
"Yaudah aku tungguin kamu disini."
"Hm."
Setelah itu Jay pergi meninggalkan Aileen yang terus saja tersenyum.
Starla yang sudah tidak ada urusan lagi memilih untuk pergi namun dengan segera Aileen menahannya.
"Starla" panggil Aileen.
Starla yang merasa dirinya terpanggil pun membalikan badannya dan menatap Aileen yang terus saja tersenyum.
"Apa?"
Aileen kaget saat Starla meresponnya. Dulu saat Aileen terus memanggilnya, Starla tidak akan meresponnya dan untuk berbicara kepadanya pun dulu Starla sangat tidak mau.
"Aku tau kamu masih marah meskipun aku terus saja minta maaf sama kamu, kamu pasti tidak akan pernah mau memaafkan aku." Ucap Aileen dengan senyuman yang perlahan memudar.
"Aku juga tau kamu sangat benci aku tapi aku gak pernah ada niatan untuk rebut Jay." Lanjut Aileen sekarang ia hanya menunduk menatap kedua sepatunya. Dia tak berani menatap Starla.
Sudah Starla duga pasti Aileen akan membicarakan soal ini. Segitu bencinya Starla pada Aileen sehingga ia tak mau memaafkannya.
"Gak usah bahas lagi. Gue males."
Sudah cukup Starla tidak mau membicarakan tentang ini lagi. Mendengarnya saja dia sudah sangat males dan dia juga tidak bisa mengingatnya jadi apa yang harus Starla lakukan.
"Iya aku gak akan bahas lagi. Starla gimana keadaan kamu? Kamu baik-baik aja kan setelah keluar dari rumah sakit?"
"Gue baik-baik aja."
Aileen menghela nafasnya lega. "Syukur deh. maaf ya aku gak bisa jenguk kamu waktu itu. Aku terlalu sibuk."
"Iya Ga--"
"Iyalah orang Lo selalu sibuk pacaran sama Jay." Potong Aurel yang tiba-tiba datang.
"Gak gitu Aurel aku...."
"Temen Lagi sakit malah sibuk pacaran. Hati Lo dimana?" Ucap Aurel sambil mengyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Ooppss! Salah. Sekarang Lo bahkan bukan teman kita lagi. Lo udah dihempas jauh-jauh oleh Starla Callista dari dulu." Lanjut Aurel menatap kasihan Aileen.
Aileen hanya menerima setiap perkataan yang Aurel lontarkan. Sakit hati? Tentunya pasti Aileen selalu merasakanya.
"Iya aku memang bukan teman kalian lagi dan aku juga emang gak pantas buat jadi teman kalian." Ucap Aileen berusaha menahan air matanya agar tidak menetes didepan Starla dan Aurel.
"Akhirnya Lo nyadar juga." Sahut Aurel sambil tersenyum sinis.
Sedangkan Starla hanya diam saja karena dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia bingung Karena dia tidak mengingat apapun. Starla juga tidak tau harus membela siapa sungguh itu membuat Starla pusing.
"Aku minta maaf Starla...." Lirih Aileen
"Sampai Lo berlutut dan nangis darah pun Starla gak akan pernah maafin Lo. Lo itu terlalu banyak menyimpan rasa luka dihati Starla."
Aurel sekarang terbawa emosi sampai-sampai ia mendorong Aileen hingga terjatuh dilantai. Mengapa dia Sekejam itu? Pikir Starla. Apakah dulu dirinya juga bahkan lebih kejam dari Aurel.
Starla menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Membayangkannya saja Starla sudah tidak mau apalagi melakukannya dia sangat tidak mau.
"Rel Lo apa-apa sih!" Tegur Starla
Saat hendak Starla ingin membantu Aileen terhentikan oleh suara berat milik seseorang.
"Jangan. Pernah. Lo. Nyakitin. Aileen."
TBC
Terimakasih sudah membaca cerita AMNESIA.
Lanjut jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...