"Aileen dulu termasuk teman kita?" Tanya Starla ingin tahu.
Setelah kejadian didepan toilet tadi sebenarnya Jay sempat memarahi Starla dan juga Aurel setelah itu Jay pergi membawa Aileen dan disinilah sekarang Starla dan Aurel sedang berjalan di koridor sekolah.
"Lebih dari teman. Kita bertiga itu dulu bersahabat namun sejak pacar Lo dulu juga Deket sama Aileen dan berakhir milih dia saat itu juga Lo jadi benci banget sama dia." Jelas Aurel.
Sekarang Starla mengerti bahwa Aileen dulu adalah sahabatnya. Apakah sekarang mereka masih bisa menjadi sahabat lagi seperti dulu?
"Ah. Thanks udah jelasin."
"Santai aja kali kayak sama siapa aja." Starla hanya terkekeh kecil.
"Aurel"
Seorang cowok menghampiri Aurel dan starla.
"Ada apa?" Tanya Aurel pada Cowok itu.
"Kata Pak Tempur lo disuruh ke ruangannya."
"Tumben banget mau ngapain."
"Gak tau. Gue duluan ya." Setelahnya cowok itu pergi.
"Pak tempur ngapain sih manggil gue? Jangan sampai dah gue dihukum lagi." Gumam Aurel tetapi masih terdengar oleh Starla.
"Gue yakin Lo gak mungkin di hukum, Lo gak melakukan kesalahan apa-apa." Sahut Starla menenangkannya.
"Yaudah gue ke ruangan Pak Tempur dulu ya. Lo gapapakan ke kelas sendiri."
"Gapapa."
"Yaudah bye...."
Aurel pergi meninggalkan Starla sambil melambaikan tangannya. Sedangkan starla melanjutkan jalannya untuk ke kelas.
Samar-samar Starla mendengar suara ribut. Starla semakin penasaran jadi ia lebih berjalan mendekat ke sumber suaranya.
Starla sudah bersembunyi dibalik tembok yang tak jauh dari dua orang laki-laki. Starla sangat mengenali satu orang laki-laki itu dia adalah Cakra yang di cap sebagai musuhnya.
Starla menajamkan pendengarannya untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
"Kamu adalah anak yang tidak punya sopan santun pada orang tua!"
"Saya tidak di ajarkan sopan santun sama orang tua saya."
"Jaga mulut kamu! Selama ini Ayah mendidik kamu dengan baik."
"Maaf. Saya tidak punya ayah seperti Anda."
Plakk
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Cakra.
Refleks Starla menutup Mulutnya dengan kedua telapak tangannya serta mata yang terbuka lebar.
"Kamu benar-benar anak yang tidak tau diri!"
Setelah mengatakan itu pria paruh baya pergi meninggalkan Cakra yang memegangi pipinya akibat tamparannya.
Starla masih diam ditempat sepertinya lebih baik Starla cepat pergi dari sini takut ketahuan oleh Cakra. Saat Starla ingin pergi tak sengaja ia menyenggol tong sampah hingga terjatuh dan menimbulkan suara.
"Aduuhh...."
Starla harus bagaimana sekarang, tidak ada cara lain Starla harus cepat-cepat pergi dari sini. Saat hendak Starla ingin melangkahkan kakinya terhenti oleh suara berat milik seseorang.
"Mau kemana Lo?"
Seakan-akan dunia berhenti berputar, jantung pun seakan ikut berhenti berdetak. Starla berusaha payah untuk menelan salivanya. Dia perlahan membalikan badannya dan dugaannya benar.
"Cak... Cakra."
Cakra hanya menatap datar Starla serta mata elangnya yang sekarang selalu membuat Starla takut untuk menatapnya.
"Lo dengar?"
Starla sedang berfikir untuk menjawab pertanyaan Cakra. Dia harus jawab apa sekarang? Ya Tuhan... Tolong hilangkan Starla dari hadapan Cakra saat ini juga.
"De....dengar apa?"
Bodoh. Justru ia mendengar pembicaraan carkra dan juga ayahnya. Starla saat ini sangat gugup sekaligus takut untuk berhadapan dengan Cakra.
"Gak usah pura-pura bego. Gue tau Lo dengar semuanya."
"Ng...nggak sengaja dengar tadi gue cuma mau lewat doang."
Siapapun tolong Starla saat ini juga. Kali ini ia benar-benar sangat takut oleh tatapan Cakra yang semakin menajam.
"Lo adalah orang pertama yang tau tentang masalah keluarga gue. Terserah Lo mau bocorin kesemua orang pun gue gak peduli."
Starla sekarang terus saja dibuat bingung oleh Cakra. Tahu masalah tentangnya. Masalah apa? Starla sama sekali tidak tahu dan tidak mau berurusan dengan masalah yang dihadapi Cakra.
"Gue....sama sekali gak tau tentang masalah Lo apa dan gue juga gak mau tau dan gak mau terlibat ke dalam masalah Lo."
"Sama sekali gak tahu?"
"Iya."
"Bohong. Lo dari dulu udah tau semuanya."
Starla sekarang mengerti bahwa di tahu semuanya sebelum mengalami Amnesia dan sekarang dia tidak mengingatnya karena Amnesia.
"Itu dulu. Sekarang gue lupa."
Cakra berdecih. "Pelupa."
"Namanya juga manusia."
"Gue kira Lo setan yang selalu muncul tiba-tiba di depan muka gue."
Sontak starla membelalakkan matanya. "Apa Lo bilang?!"
"Lo setan."
"Sekali lagi Lo bilang setan gue tonjok Lo."
Starla menunjukan tangan yang terkepal pas ke wajah Cakra sampai-sampai Cakra harus menjauhkan wajahnya sedikit.
"Jiwa bar bar Lo emang gak pernah hilang dari dulu."
"Cih."
"Lo cantik tapi sayang gue nggak suka sama lo."
Setelah mengatakan itu Cakra pergi meninggalkan Starla yang sedang membelalakkan matanya sampai mau ke luar.
"DASAR BULE GAK JELAS! GUE JUGA GAK AKAN SUKA SAMA LO!
Btw ini foto Cakra yang ke bule-bulean
Terimakasih sudah membaca cerita AMNESIA.
Jangan lupa vote and coment ya guys....
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA
Teen Fiction"Cakra" panggil Starla tanpa mengalihkan pandangannya. "Hm" "Boleh gue minta bantuan sama lo." "Apa?" "Bantu gue untuk mengembalikan ingatan gue." "Gue bantu." "YES! MAKASIH CAKRA... LO EMANG THE BEST!" Starla bersorak senang akhirnya Cakra mau memb...