22. Janji Cakra dan Aileen

139 31 55
                                    

Perlahan-lahan Cakra membaringkan tubuh Aileen di brankar yang ada di UKS. Meskipun wajah Cakra tetap berekspresi datar tetapi didalam dirinya ia sangat mengkhawatirkan Aileen.

"Lo petugas PMR?" Tanya Cakra seraya menunjuk perempuan yang berada di uks.

"I--iya." Jawab perempuan itu seraya mengangguk kaku.

"Ada minyak kayu putih gak?"

"Ada. Sebentar..." Jawab perempuan itu lalu mencari minyak kayu putihnya. "Ini minyak kayu putihnya kak." Lanjutnya seraya menyodorkannya.

Dengan cepat Cakra pun menerimanya. "Lo boleh keluar."

"Ba--baik kak." Perempuan itu pun meninggalkan uks dan tersisalah Cakra sama Aileen.

Perlahan Cakra mendekatkan minyak kayu putihnya ke bagian lubang hidung Aileen. Tidak lama Aileen tersadar dari pingsannya. Ia membuka kedua matanya perlahan. Pandangannya bertemu dengan Cakra yang tengah menatapnya.

"Aku kenapa?" Tanya Aileen dengan suara lemahnya.

Sedangkan Cakra yang melihat Aileen sudah sadar segera ia menjauhkan minyak kayu putihnya.

"Pingsan." Jawab Cakra singkat.

Aileen mengangguk pelan. "Terus kamu yang bawa aku kesini?"

"Hm."

Aileen tersenyum tulus. "Makasih."

"Hm. Lain kali Lo gak usah pingsan, ngerepotin gue aja." Ucap Cakra dingin.

Aileen berdecak kesal. "'Ish. Cakra siapa juga yang minta bantuan sama kamu."

"Gue Tanya sama lo, kalo gak gue bantuin siapa yang akan bantuin Lo?"

"Murid lain kan banyak gak cuma kamu doang."Jawab Aileen.

"Yang lain malah tadi diem aja kek patung." Sahut Cakra dengan wajah datar.

"Yaudah sih. Maaf ngerepotin... Gak lagi deh janji." Ucap Aileen merasa bersalah.

"Gue hanya ingin Lo sembuh leen." Lirih Cakra tiba-tiba.

"Aku pasti sembuh Cakra. Do'ain aja... Tapi lebih baik aku mati aja, toh disini juga sahabat aku udah gak ada dan... Gak ada yang peduli lagi sama aku." Lirih Aileen tanpa dia sadari air matanya turun begitu saja.

"Sekarang aku disini sendirian aku ingin pergi aja. Momy sama Papi pun gak peduli sama aku. Mereka lebih mementingkan pekerjaannya... Aku ju--"

"Disini Lo gak sendiri, ada gue, ada Jay, dan ada orang tua Lo. Lo gak boleh tinggalin gue dan mereka... pokoknya Lo harus sembuh." Potong Cakra menguatkan Aileen.

"Tapi Starla dan Aurel udah gak peduli sama aku Cakra bahkan mereka menganggap aku bukan sahabatnya lagi."

"Maka dari itu lebih baik Lo kasih tau mereka tentang kondisi Lo."

"Aku gak mau."

"Yaudah terserah Lo."

Aileen menghela nafasnya lelah. "Kamu ingin aku sembuh?"

"Iya. Gue sangat berharap Lo sembuh."

"Kalo aku udah sembuh... Kamu harus janji sama aku dulu."

"Apa?"

"Setelah aku benar-benar sembuh... kamu harus harus baikan sama ayah kamu dan dengerin dulu penjelasan ayah sama Mama kamu, Janji." Ucap Aileen dengan antusias.

"Kalo soal itu gue gak bisa janji." Sahut Cakra malas.

"Yaudah kalo gitu aku gak mau sembuh."

Cakra menghela nafas beratnya. "Yaguejanji." Ucap cakra cepat.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang