17. Impressive

230 49 65
                                    

Cakra terus saja menyeret Starla tanpa memperdulikan ringisan perempuan itu. Cakra berjalan dengan langkah kaki dua kali lipat lebih cepat sehingga Starla sulit untuk menyeimbangkannya.

Starla menatap tangan yang di cekal sangat kuat oleh Cakra. Sebenarnya Cakra ini mau membawanya kemana sih.

"Cakra tangan gue sakit...."

Cakra tidak menjawab dia terus saja berjalan tidak peduli dengan starla yang terus saja berbicara.

"Lo mau bawa gue kemana sih?"

Lagi. Cakra tidak menjawab pertanyaannya.

"Bentar lagi bel masuk, gue mau masuk kelas."

Lagi dan lagi Cakra tidak menjawabnya.

"GGB. Ganteng-ganteng Bisu!" Gumamnya sedikit kesal.

Kedua mata Starla sudah berair tanda ia menahan tangisnya dan juga menahan sakit di pergelangan tangannya.

Tiba-tiba Cakra berhenti berjalan sontak Starla pun ikut berhenti hampir saja Starla menabrak punggungnya.

Cakra membalikan badannya sehingga menghadap ke Starla seutuhnya dan dia juga mehempaskan tangan Starla yang sedari tadi berada di cekalanya dengan kasar.

Lagi dan lagi Starla meringis kesakitan, ia memegangi tangannya yang memerah dan juga air mata yang tak bisa ia bendung lagi, air matanya Lolos Begitu saja. Sakit, perih itu yang di rasakannya saat ini.

"Cengeng." Ledek Cakra.

Cakra tidak merasa bersalah sama sekali padahal dia yang membuat tangannya seperti ini. dia juga tidak merasa kasihan padanya, setidaknya memberikan obat atau mengelusnya atau apa kek. Benar-benar manusia tidak punya hati.

"Lo bilang gue cengeng? Lo gak tau bagaimana rasa sakit dan perihnya tangan gue! Lo itu benar-benar cowok kasar tau gak. Dan satu lagi Lo sama sekali gak minta maaf sama gue. Lo itu manusia atau bukan sih?!"

Starla meluapkan kekesalannya dan kemarahannya kepada Cakra sedangkan cowok itu hanya diam dan menatapnya datar.

"Kenapa Lo marah sama gue? Harusnya gue yang marah sama lo. Kenapa Lo kasih pesanan gue ke mantan lo itu hah?! Apa maksudnya?! Mau cari perhatian biar bisa balikan lagi gitu?"

Starla hanya menggelengkan kepalanya tak percaya lalu ia menghapus air matanya kasar.

"Buat apa gue cari perhatian? Buat apa juga gue balikan sama dia? Itu semua udah gak ada artinya buat gue...."

"Atau jangan-jangan Lo cemburu?" Tanya Starla sambil menaikan sebelah alisnya meledek.

Cakra tersenyum meremehkan. "Gak mungkin gue cemburu sama lo, kurang kerjaan banget."

"Bisa aja secara gue kan cantik banyak yang suka." Ucap Starla pede sambil tersenyum meledek.

Starla memang aneh. Tadi nangis-nangis terus marah-marah setelah itu malah senyum-senyum meledek lagi.

"Semua cewek memang cantik kalo ganteng cowok."  Sahut Cakra dengan ekspresi wajah datar.

Starla memajukan wajahnya menatap wajah Cakra intens sedangkan yang ditatap hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Tapi kok Lo gak ganteng ya...."

"Mata Lo burem kali periksa sana ke dokter." Ucap Cakra seraya menyentil dahi Starla sehingga si empunya meringis kesakitan.

"Tapi Lo keren gue suka."

*****

Saat ini kelas 11 IPA 2 sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar dan tentunya itu adalah kelasnya Starla.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang