And

1K 188 47
                                    

Selamat anda kena prank🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat anda kena prank🎉

Snape merasa risih ketika cahaya matahari masuk dari celah jendelanya, dia merasa kakinya sulit digerakkan.

"Kau sudah bangun dear?" ucap Bu panti yang sedang duduk di sofa salah satu sisi ruangan, "kakimu masih belum pulih," ujarnya lagi.

"Sudah berapa lama aku di sini?" tanya Snape sambil berusaha untuk duduk dan dengan segera dibantu oleh wanita umur 40-an tahun itu.

"4 hari," jawab Mrs. Brown(bu panti nya ya guys), "kalau begitu, aku keluar sebentar ya Severus," ujarnya yang dibalas anggukan oleh Snape.

Tak lama setelah Mrs. Brown keluar, Dash masuk sambil membawa yang Snape kenali adalah tongkat dan buku hariannya.

"Aku menemukannya," sahut Dash, "tenang saja aku merahasiakan ini dari siapapun," bisik Dash di telinga Snape.

"Thanks Dash," Snape tersenyum dan menerima barangnya dari Dash.

"Mmm Snape?" panggil Dash sedikit takut, "kurasa aku harus memberitahu mu ini."

"Apa?"

Dash mengeluarkan sesuatu dari kantong roknya, "ini terbakar setengah," ucapnya dengan wajah kecewa yang menurut Snape itu bisa dibilang sedikit imut. Snape mengambil kertas yang sudah setengah terbakar, Dash tahu itu miliknya karena gambarnya yang masih utuh sedang gambar Olivia sudah hangus.

"Tak masalah Dash," ujar Snape ingin mengusap kepala Dash tapi tertahan, dia tak tahu kenapa dia melakukan itu. Akhirnya Snape hanya tersenyum.

"Aku bawakan sesuatu untukmu," Snape dapat melihat Dash yang mengeluarkan bunga Daisy dari balik badannya—bunga yang sama dengan yang pernah Dash beri pada Snape 2 bulan yang lalu, "Daisy melambangkan—" belum selesai Dash bicara Snape langsung memotong nya.

"Melambangkan kepolosan, kemurnian, kesucian, kesetiaan, kelembutan, dan kebahagiaan. Kau sudah pernah bilang Dash," ucap Snape.

"Tapi ada satu hal yang kau belum tahu," ujar Dash lagi. "Apa itu?" tanya Snape. "Namaku sebenarnya Daisy, Dash hanya panggilan," jawab Dash. Snape mengangguk.

"Apa kau suka sihir Dash?" tanya Snape, "kau sudah melihatnya, bukan?"

Dash mengangguk, "aku baca banyak cerita soal penyihir tapi rata-rata yang ku baca penyihir itu adalah orang jahat."

"Itu bukan keberuntungan mu Dash," Snape tersenyum miring, "kau belum melihat seluruh dunia sihir dan orang-orang di dalamnya."

"Kau penyihir," ujar Dash.

FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang