Death Eater 2

517 102 61
                                    

Besoknya di sore hari Snape menemui Olivia di rumah pohon, hanya berdua kali ini tak ada Alan dan Jack. Snape akan bicara serius pada anak perempuan itu. Tak lama Snape menunggu, Olivia datang dengan langsung menangkup pipi Snape.

"Sev!!" pekiknya, "kau bahkan tampak lebih cantik dariku."

Snape tersenyum tipis lalu menyingkirkan tangan Olivia dari pipinya, dua tak punya banyak waktu untuk itu. Ada hal yang lebih penting.

"Kau tak melihat ku dikejar Death Eater," ujar Snape langsung ke intinya tak ingin berbasa-basi.

Olivia menutup mulutnya dengan tangan, "ups! Sepertinya aku ketahuan."

"Apa maksudmu? Kau tahu apa Ollie?" tanya Snape dengan wajah datarnya yang menyeramkan, tapi itu tak membuat Olivia takut kali ini.

"Anita dan Chalis," ucap anak perempuan yang memakai hoodie abu-abu, "mereka Death Eater yang mengejarmu."

"Bagaimana bisa?" lirih Snape tak percaya. Death Eater ada di dekatnya selama ini. Anita, bibi Olivia yang cukup dia kenal dan Chalis si tukang kebun di Giandra Manor.

Olivia mengangguk," mereka memang sering tak ada di rumah saat malam."

"Aku tak mengerti. Bagaimana denganmu?" tanya Snape tak habis pikir dengan semua hal yang sedang terjadi.

"Menurut mu?"

Snape mendengus kesal, "ayolah Ollie. Kau bahkan tak takut sama sekali Death Eater ada di dekatmu."

"Itu karena yang mereka tahu—aku tak ingat kalau aku penyihir, aku tak ingat kenangan ku," jelas Olivia.

"Maksudnya?" tanya Snape meminta penjelasan lebih. Dia tak mengerti kenapa anak perempuan di depannya ini bisa setenang itu.

"Ingatanku tak dikunci Sev," ucap Olivia, "orang tuaku pergi dari rumah saat umurku 5 tahun karena Anita mencoba membunuh mereka. Selama ini Orin berusaha semampunya untuk melindungi ku."

Snape menatap bingung Olivia, "kenapa orang tuamu tak membawamu pergi?"

"Karena Anita tak bisa membunuhku," jawab Olivia, "orang tuaku melakukan sihir kuno yang hampir sama dengan Harry—pamanku tapi orang tuaku tak sampai meninggal."

"Lalu yang dikatakan Orin?" tanya Snape lagi.

"Anita mengganti ingatannya."

Snape tampak berpikir, "apa inti sihirmu yang tak sempurna itu—benar?"

Olivia mengangguk, "ya itu benar. Aku berpura-pura tak mengingat apapun yang membuat bibiku—Anita percaya kalau ingatanku dikunci. Berakting seperti di film-film di mana kau tak tahu apapun padahal kau tahu."

"Lalu kenapa kau tak kabur?" tanya Snape lagi karena dia benar-benar penasaran.

"Anita memburu orang tuaku dan kau tentu saja, pengkhianat," ucap Olivia, "dengan begitu aku juga bisa tahu di mana orang tuaku dengan bantuan Orin tentu saja tapi sulit mengembalikan ingatan aslinya. Kalau kau ingat aku pernah melakukan hal bodoh dengan menggunakan sihir saat orang-orang bertopeng menyerangmu, itu ku lakukan untuk mengetes kemampuan ku."

Penjelasan panjang lebar yang diberikan Olivia tetap membuat Snape bingung, dia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Siapa yang benar dan siapa yang salah. Dia tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya, tak tahu siapa Olivia sebenarnya.

"Ini sangat membingungkan," ujar Snape.

Olivia mendengus pasrah, "intinya aku adalah penyihir dan ingatanku tak dikunci. Apa yang dikatakan Orin tak benar karena ingatannya sudah diganti Anita. Aku bisa mati kalau melakukan sihir karena inti sihirku tak sempurna."

FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang