Always

1K 187 58
                                    

Minggu, 23 Agustus 2015

Sekarang Snape sudah berada di gubuk Theron, dia membaca Daily Prophet yang dibawakan Theron dari dunia sihir.

"Apa kau sudah dapat suratmu Severus?" tanya Theron yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Sudah," Snape menyeruput teh yang dihidangkan Theron, "tanggal 31 Juli kemarin."

"Baguslah kita hanya perlu ke Diagon Alley untuk membeli barang-barang mu," ucap Theron lalu berbalik dan kembali berucap, "kalau kau mau pergi sendiri juga tak apa."

"Aku akan pergi sendiri saja," ujar Snape. Theron mengendikkan bahunya, "baiklah."

Setelah berbincang dengan Theron sambil membantunya membuat makanan untuk hewan-hewan yang Theron pelihara—hewan muggle maksud di sini, Snape lalu pergi ke rumah pohon.

"Hei Ollie!" panggil Snape dari bawah rumah pohon ketika melihat Olivia yang sedang membaca buku di atas sana, "mau ikut aku?" tanyanya.

"Ke mana?" Olivia lalu menutup bukunya dan turun dari rumah pohon masih dengan memegang buku tersebut, "kau bahkan belum bilang kenapa berhenti sekolah," ucap Olivia cemberut.

Masih dengan wajah datarnya, Snape lalu berjalan mendahului Olivia, "ikut aku kalau mau tahu," ujarnya masuk ke dalam hutan. Olivia mengikuti anak laki-laki di depannya, dia sudah lama tak masuk ke hutan ini bahkan kalau diingat-ingat terakhir dia ke mari saat umurnya 6 tahun—pertama kali dia bertemu Snape.

Mereka berhenti di depan gerbang besar yang dindingnya sudah berlumut, Olivia mengernyit heran. Dulu saja Snape bilang jangan pernah ke mari lagi tapi sekarang justru mengajaknya ke sini, pikirnya tanpa tahu Snape sering ke tempat itu.

"Kenapa ke mari?" tanya Olivia bingung. Snape tak menjawabnya, dia justru masuk ke dalam bangunan tersebut.

"Kau lihat Ollie," Snape menunjuk lantai dengan simbol segitiga yang dominan, "itu simbol Deathly Hallows dan kau tahu? Itu adalah sebuah portal ke dunia sihir," jelasnya.

Olivia mengernyit semakin bingung, "ku pikir sihir hanya dongeng. Mana mungkin kau pasti bercanda."

"Aku tak bercanda," Snape membuat jeda pada ucapannya dan menarik nafas dalam, "kau pikir namaku yang sama dengan karakter Profesor Snape hanya kebetulan? Akulah Profesor Snape Ollie, aku mati dibunuh Dark Lord dan kembali lahir di dunia muggle lalu bertemu dengan mu," ucapnya dalam satu tarikan nafas.

Olivia membuang nafasnya kasar, "dengar, ini sangat tak masuk akal. Baiklah, apa buktinya kalau begitu?"

"Berjanjilah untuk merahasiakan ini dari siapapun," ujar Snape yang dibalas anggukan cepat oleh Olivia. Snape mengeluarkan tongkat sihir dari dalam jas hitamnya, "expecto patronum," seekor rusa betina muncul yang membuat Olivia menganga tak percaya.

"Bagaiman bisa?" dia terlihat kagum dan bingung dalam satu waktu, "jadi kau...," dia menunjuk Snape masih dengan mulut ternganga.

Snape tersenyum miring, "kau bukan orang pertama yang ku beritahu Ollie."

"Benarkah? Siapa orang pertama yang tahu kau penyihir reinkarnasi dari profesor Snape?" tanya Ollie sedikit lebih tenang daripada tadi.

"Dash," Snape memasukkan kembali tongkat sihirnya dibalik jas hitamnya, "anak yang sekarang umurnya 9 tahun dan tinggal di panti yang sama denganku. Dia hanya tahu aku penyihir tapi tak sadar kalau aku Profesor Snape yang lahir kembali."

"That was impossible," dengan buku yang masih ditangannya, Olivia memukul Snape tepat di bahu, "kenapa kau tau bilang dari dulu!!"

"Menunggu waktu yang tepat Ollie. Akh itu sakit hentikan," ucap Snape sambil mencoba menghindar dari Olivia yang terus memukulnya.

FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang