Pagi ini udara terasa hangat, tak ada tanda-tanda akan turun hujan hari ini. Gadis itu berlari menuju ke sebuah rumah pohon tua setelah menyelesaikan sarapannya.
Olivia Giandra.
Seorang anak perempuan yang tinggal di pinggir kota dengan kedua orang tuanya. Dia punya rambut hitam keriting yang panjang dengan kulit kuning langsat dan mata berwarna coklat gelap.
Di sana dia melihat anak laki-laki berambut hitam seleher dengan jas hitam. Duduk di rumah pohon itu sambil menulis sesuatu.
"Hello....," sapa Olivia, "siapa kau? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya."
Anak laki-laki itu menengok ke bawah, ditatapnya seorang anak perempuan dengan gaun berwarna kuning membawa sebuah boneka beruang.
Olivia naik ke atas rumah pohon itu dan berjongkok di depan anak laki-laki tadi. Dia mengulurkan tangannya dan mulai memperkenalkan diri.
"Olivia Giandra."
"Severus Snape," ucap anak laki-laki itu sambil membalas uluran tangan Olivia.
"Jadi, kau ini siapa? Apa kau baru pindah ke sini?" tanya Olivia sambil mendudukkan dirinya di samping Severus.
"Ya," ada jeda diucapkannya, "aku pindah ke panti asuhan di dekat sini."
"Benarkah? Memangnya sebelumnya kau di mana?" tanya Olivia lagi.
"Aku tak suka ditanya," singkat Severus.
"Oke."
Hening.
Tak ada yang memulai percakapan. Olivia sedari tadi hanya diam melihat Severus yang ntah menulis apa di sebuah buku harian.
"Ugh—kau suka menulis diary," Olivia mengambil buku itu dari Severus, "terlalu aneh untuk dilakukan oleh anak laki-laki."
"Kembalikan," ucap Severus tenang namun terkesan dingin. Dia menatap Olivia tajam.
"Tidak mau."
"Kembalikan."
"Tidak mau ku bilang."
"Kembalikan ku bilang."
"Oke," ucap Olivia sambil mengembalikan buku diary milik Severus, "aku penasaran apa yang kau tulis di sana, tapi melihat kau menatapku tajam aku jadi tidak berani."
"Kenapa?" tanya Severus, "kenapa kau mengganggu ku?"
"Mungkin—karena aku mau," jawab Olivia sambil tersenyum lebar kepada Severus.
"Ridiculous."
Tiba-tiba Olivia berdiri turun dari rumah pohon tersebut.
"Kau mau ke mana?" tanya Snape.
Masih sambil berjalan Olivia berucap, "ikut saja kalau mau tahu."
Mau tak mau Snape mengikutinya, harus dia akui bahwa saat ini dia sedang bosan. Jadi, tak ada salahnya mengikuti anak perempuan aneh yang baru dikenalnya tadi.
Tak ada yang membuka pembicaraan selama perjalanan yang ntah kemana tujuannya, semakin lama semakin dalam masuk ke hutan. Bahkan Olivia kini berjalan cukup jauh di depan Snape, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Dan sekarang Snape bahkan tak dapat melihat Olivia yang sudah tertelan pepohonan.
"Olivia!!" teriak Snape takut-takut karena tak melihat wujud Olivia lagi di matanya.
Snape mulai berlari menyusuri hutan sambil meneriaki nama Olivia, "di mana kau?"
"Severus," panggil Olivia yang tiba-tiba saja sudah ada di belakangnya.
"Kau ini!! Bagaimana jika kita tersesat?!!" ujar Snape sedikit emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓
FanfictionBagaimana jika seandainya Severus Snape hidup kembali setelah kematiannya di tangan Lord Voldemort? Bagaimana jika dia lahir kembali namun bukan sebagai penyihir melainkan sebagai muggle? ✨Pertama kali dipublikasikan tanggal 24 Desember 2020 ✨ Seles...