Sepulang dari Music Hall di pusat kota, Snape dan yang lainnya tak langsung pulang ke rumah. Mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi arcade dan bermain sebentar.
"Kau mau boneka Vi?" tanya Alan yang dibalas anggukan oleh Olivia, "lihat! Aku bisa mendapatkan boneka itu dalam satu tarikan," ucap Alan bangga sambil menunjuk kotak yang berisi banyak boneka dengan capit di atasnya.
Snape tersenyum mengejek, "ha! Coba saja."
Alan memasukkan sebuah koin dan mulai menggeser capit untuk mengambil boneka, dan benar saja dia langsung bisa mendapatkan boneka itu. Sebuah boneka beruang kecil yang langsung diberikannya pada Olivia.
"Thanks Alan," kata Olivia.
"You're welcome."
Snape menatapnya tak senang, mereka—Alan dan Olivia sangat akrab. Padahal aku teman dekat Ollie, pikir Snape.
"Kami akan membeli minuman," ujar Orin, "jadi, tetaplah di sini sampai kami kembali."
Snape, Olivia, dan Alan mengangguk serentak. Jack memang tak terlalu dekat dengan Snape dan Olivia, jadi ketika dia lihat Alan bersama mereka Jack lebih memilih mengikuti Orin ke mana-mana. Bahkan dia menganggap Orin seperti temannya sendiri, lagipula Orin masih muda untuk disebut orang dewasa. Umurnya masih 19 tahun.
"Snape!" panggil Alan, "kau mau main apa?" tanyanya.
"Tak ada," Snape menatap Alan tajam, "aku tak bisa main yang seperti ini," sambungnya dan berlalu meninggalkan Olivia dan Alan berdua.
"Dia kenapa?" tanya Alan pada Olivia dengan wajah bingungnya.
Olivia mengendikkan bahunya, "ntah lah."
Snape berjalan cepat ke arah sofa tempat di mana biasanya orang-orang menunggu atau makan dan beristirahat. Dia sedikit kesal pada Alan walaupun Alan sebenarnya juga tak sengaja, mungkin Snape yang terlalu baper.
"Snape?" itu suara Jack, "kenapa di sini? Bukankah kau seharusnya ikut bermain dengan Alan dan Olivia?" tanya anak laki-laki itu. Snape agak bingung dengan orang yang satu ini, kadang dia sama nakalnya dengan Alan tapi kadang dia bisa jadi sangat kalem dan bijaksana.
"Kau sendiri?" tanya Snape balik pada Jack.
"Aku tak terlalu suka arcade, akan jauh lebih baik jika bisa bermain di luar ruangan," jawab Jack sambil duduk di samping Snape dengan menyisakan satu kursi di tengah-tengah mereka.
Snape bergumam tak jelas, itu membuat Jack menaikkan satu alisnya bingung, "kau kenapa?" tanyanya.
"Bukan apa-apa."
Sementara itu, Olivia dan Alan memainkan hampir semua permainan di arcade lantai dua yang dipenuhi kotak besar bercapit. Karena katanya, lantai tiga dihuni oleh orang-orang dewasa.
"Lihat Vi!" Seru Alan semangat menunjuk kotak dengan isi permen, "aku akan mendapatkannya untukmu."
Olivia mengangguk tak kalah semangat, "kau memang berbakat Alan. Tapi sekarang aku tanganku tak cukup untuk membawa semua mainan ini lagi," ucap Olivia sambil menunjuk tangannya yang memegang boneka dan beberapa mainan lain.
Alan menatapnya, "ah benar. Baiklah, ayo cari Orin dan yang lain," kata Alan sambil mengambil beberapa mainan dari tangan Olivia.
*
Orin duduk di tengah-tengah Snape dan Jack, "aku beli beberapa minuman dan roti, ku pikir kalian lelah.""Kami tidak," sahut Jack lalu menunjuk ke depan, "tapi sepertinya mereka ya."
Orin menoleh ke arah yang Jack tunggu, "minumlah Vi, Alan. Kalian pasti haus, dan oh ada banyak mainan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓
FanfictionBagaimana jika seandainya Severus Snape hidup kembali setelah kematiannya di tangan Lord Voldemort? Bagaimana jika dia lahir kembali namun bukan sebagai penyihir melainkan sebagai muggle? ✨Pertama kali dipublikasikan tanggal 24 Desember 2020 ✨ Seles...