"Aku sudah mencobanya beberapa kali, lihat," anak perempuan berambut coklat itu lalu mengeluarkan koin dari kantong celananya yang kemudian diberikan pada Snape, "coba."
Snape memasukkan koin ke dalam salah satu mesin di sana, "bagaimana cara memainkannya?"
"Kau harus bisa mempertahankan agar bolanya tak jatuh," jawab Dash lalu mengajari Snape beberapa tombol di sana.
Snape akhirnya berhasil memainkannya sampai akhirnya Dash pamit ke toilet, meninggalkan beberapa koin untuk Snape. Snape masih sibuk dengan permainannya, ia terus bermain tanpa mengetahui kalau Olivia sudah di sampingnya.
"Seveinstein!" panggil Olivia yang membuat Snape terperanjat kaget, "bhaks aku baru tahu kau bisa main ini."
Snape menoleh, "Dash yang mengajariku."
"Really? Keren. Dash memang pernah bilang dia ke sini setiap seminggu sekali," ujar Olivia lagi.
Snape hanya mengangguk tak berniat membalas, ia akhirnya menyadari bahwa koin yang diberikan Dash padanya sudah habis. Tiba-tiba saja Olivia menyodorkan dua koinnya pada Snape.
"Pakai punyaku saja, aku sudah tak main lagi," ujar Olivia lalu melenggang pergi dengan sebuah boneka di tangannya yang mengingatkan Snape saat pertama kali mereka bertemu.
Snape menatap punggung Olivia yang semakin lama semakin menjauh—tak terlihat lagi oleh matanya, "thanks."
*
Ini sudah sangat lama semenjak Dash pamit ke toilet, yang lain mulai mencarinya karena waktu sudah larut dan mereka harus pulang. Tak ada orang lagi di arcade ini.
"Aku akan coba cari di toilet perempuan," ucap Olivia lalu berlari masuk.
Di toilet perempuan, Olivia membuka setiap pintu karena keadaan sudah sunyi.
"Dash!" panggil Olivia. Tak hanya sekali, ia terus memanggil Dash dan mengelilingi toilet beberapa kali.
Olivia akhirnya memilih untuk keluar, tapi sekelebat bayangan seseorang lewat di belakangnya. Olivia berbalik.
"Dash!" panggilnya kali ini membentak.
Bayangan itu bukan Dash, tapi orang lain. Olivia membeku seketika di tempatnya, orang itu hanya berdiri di sana menatap tajam Olivia. Sampai....
Brak!
Dia menabrakkan dirinya ke arah Olivia yang langsung menabrak dinding di belakangnya, orang itu menyeringai lebar.
"K-kau seharusnya sudah mati," lirih Olivia yang mulai merasakan tulang punggungnya patah.
"Expeliarmus," ujar James membuat orang tadi terpental jauh.
"Cepat, Dash sudah ketemu," James langsung membopong Olivia pergi dari sana.
Sesampainya di luar, mereka langsung disambut dengan tatapan bingung dan khawatir oleh yang lainnya. Termasuk Alan dan Snape.
"Apa yang terjadi?" tanya Lucas tampak sedikit panik.
"Pembunuh berantai," jawab Olivia santai.
Snape menautkan alisnya, "pembunuh berantai, dan kau mengatakannya dengan santai."
Olivia diam sejenak, "dia seharusnya dihukum mati tahun lalu, Orin sudah membawanya ke sel."
"Tapi dia tidak mati, why?" Lucas tampak khawatir dan bingung.
Belum sempat menjawab, mereka sudah ditembaki orang tadi. Segera saja mereka tiarap setelah Jack berteriak, "tiarap!"
"Sialan, siapa dia?" tanya Alan tiba-tiba sambil merangkak dan berlindung di balik truk. Olivia mengikutinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/217945795-288-k652464.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓
أدب الهواةBagaimana jika seandainya Severus Snape hidup kembali setelah kematiannya di tangan Lord Voldemort? Bagaimana jika dia lahir kembali namun bukan sebagai penyihir melainkan sebagai muggle? ✨Pertama kali dipublikasikan tanggal 24 Desember 2020 ✨ Seles...