Jauh di dalam hutan
Sebuah bangunan mewah yang gelap, di sanalah para Death Eater yang mengurung Olivia dan kedua orang tuanya.
"Aku takut Carment," ujar Orin yang berdiri di samping seorang pasukan wanita.
"Kenapa?" tanya wanita itu, "ku pikir kau pria pemberani."
Saat ini Snape, Orin, Carment, dan auror bersembunyi di balik pepohonan. Terdengar suara dedaunan yang terinjak, Max muncul dari kegelapan.
"Sniper sudah diturunkan di atap," sahutnya. Orin mengangguk.
"Aku dan Carment duluan, akan ku beri tanda nanti," ucap Orin lalu berlari kecil bersama Carment mendekati rumah tadi.
*
"Ambil lagi darahnya Chalis," ujar Anita yang baru masuk ke dalam ruangan gelap.
Chalis menatapnya heran, "darahnya sudah hampir habis."
"Ambil saja. Aku sudah menunggu ini selama bertahun-tahun," balas Anita menatap tajam pria yang darahnya sedang diambil.
Samar-samar terdengar suara berisik dari ruangan sebelah, itu membuat Anita dan Chalis berdecak kesal. Anita akhirnya memutuskan untuk menghampiri suara tadi, dia membanting pintu dan berjalan cepat.
"Diam lah Olivia!" desisnya sambil menarik dagu Olivia.
Olivia tersenyum miring, "atau apa? Membunuh ku? Empat tahun kau mengatakan itu tapi tak pernah membunuh ku."
"Atasi dia," ucap Anita pada seorang pria bertopeng yang merupakan Death Eater yang berhasil lolos dari Azkaban.
Pria itu berjalan pelan ke arah Olivia, lalu menarik dagunya. Olivia memasang wajah memelasnya, matanya berkaca-kaca.
"Tolong lepaskan talinya dariku," lirih Olivia.
Pria itu merasa sedikit kasihan, lalu dia tersenyum licik. "Apa gantinya kalau begitu?" tanyanya dengan merendahkan suara. Itu membuat Olivia bergidik ngeri, sial baginya.
"Akan ku ikuti apa mau mu," jawab Olivia mantap.
'tendang bagian bawah lalu leher,' batinnya.
"Oke. Lagipula Anita tak melarang ku melakukan apapun," pria itu melepas ikatan pada Olivia dengan mantra.
Setelah lepas, Olivia melaksanakan rencananya. Dia menendang bagian bawah pria itu, "jurus pemecah kacang! Hahahaha."
Setelah itu, dia kembali menendang di bagian leher membuat pria tadi kesulitan bernafas. Tanpa habis pikir, Olivia mengambil tongkat sihir pria itu lalu meneriaki satu mantra.
"Avada kedavra!"
Langsung saja dia berlari ke ruangan sebelah dan menemukan ayahnya yang lemah karena kehilangan banyak darah, Olivia yang marah langsung menyerang Chalis. Terjadi duel di ruangan itu, tak lama Orin dan Carment datang dengan senjata muggle mereka. Chalis tersudut dan akhirnya ber-apparate keluar dari sana, tepat saat Anita datang. Anita yang terkejut langsung menyerang mereka, dia meneriaki mantra Crucio pada Orin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓
FanficBagaimana jika seandainya Severus Snape hidup kembali setelah kematiannya di tangan Lord Voldemort? Bagaimana jika dia lahir kembali namun bukan sebagai penyihir melainkan sebagai muggle? ✨Pertama kali dipublikasikan tanggal 24 Desember 2020 ✨ Seles...