Sudah lama semenjak kejadian orang bertopeng itu menyerang, Snape sudah pulih sepenuhnya tapi tidak dengan Olivia. Anak perempuan itu kembali dibawa ke Amerika, itu karena penyihir yang bisa mengatasinya ada di sana walau alasan utamanya memang ke rumah sakit karena penyihir itu menyamar menjadi dokter di sana.
Dan semenjak kejadian itu, Snape sudah jarang bicara dengan Lucas apalagi James. Dia lebih sering ke danau hitam sambil membaca buku sendirian di sana, tak ada yang berani menganggunya selama itu.
"Severus?" panggil Hagrid dari balik pohon tempat Snape bersandar.
"Hmm?" Snape tak ingin menoleh, dia tetap membaca buku dihadapannya.
Hagrid menghembuskan nafasnya pelan, "ini sudah saatnya makan siang."
Snape menoleh, "lalu?"
"Kenapa kau tak ke Great Hall?" tanya Hagrid.
"Tak lapar."
Hagrid pasrah. Pria setengah raksasa itupun beranjak dari tempatnya kembali ke gubuk reyotnya yang sudah berumur panjang. Dari kejauhan, Lucas melihat Snape. Agak kasihan dengan teman se-asramanya itu, tapi dia juga tak ingin menganggu.
"Lucas!" jerit seseorang yang berlari mendekati Lucas.
Lucas menoleh, "apa?"
James tersenyum lebar, "ayo kita ganggu Snape!! Akan sangat menyenangkan kalau anak itu menjadi kesal."
"Kau sangat kurang ajar," cibir Lucas memutar bola matanya jengah
James memukul punggung Lucas, "kau sangat tidak peka. Kalau kita menganggu Snape, dia pasti akan marah setidaknya dengan begitu Snape tak terus berdiam diri seperti orang bodoh," jelasnya panjang kali lebar lalu kembali berucap, "dia harus tahu caranya bersenang-senang."
"Tunggu dulu. James!!" jerit Lucas ketika James mendatangi Snape sambil mengendap-endap. Lucas menyusul berniat untuk menghentikan James.
James dan Lucas bersembunyi dibalik pohon, bersiap dengan tongkat masing-masing. Snape yang tenggelam pada bukunya tak sadar, dia masih terus membaca dalam diam.
"Winggardium leviosa," bisik James sambil menunjuk tongkatnya ke arah buku yang dipegang Snape. Buku itu melayang, Snape sangat kesal dengan hal itu.
Snape mendengus, "hentikan Potter!"
James tertawa melihat itu, tidak dengan Lucas yang takut mendengar nada dingin dari Snape. Lalu buku tadi jatuh di atas kepala Snape, buku yang cukup tebal untuk membuat kepalanya sakit. James tertawa.
"Sudah cukup Potter. Kau memang tak ada bedanya," ucap Snape marah.
"Maaf Snape," ujar James menahan tawanya, "tapi aku suka kau marah daripada diam seperti tadi. Ayolah sobat, jangan terlalu larut dalam kesedihan."
Snape menatapnya tajam walau sedikit bingung dengan apa yang James katakan tadi, "apa maksudmu?"
"James hanya ingin kau tertawa atau—setidaknya jangan diam saja," ujar Lucas takut-takut, "walau harus ku akui caranya salah."
"Kalau tidak seperti itu bagaimana" balas James, "kau tak bisa diganggu secara langsung."
Snape berusaha tetap sabar, dia kembali duduk dan membaca bukunya lagi. Tak berlangsung lama, James menarik bukunya dan memberikan itu pada Lucas.
"Apa yang kau lakukan Potter?!" marah Snape.
"Ayo makan siang," ajak James sambil mengulurkan tangannya.
Snape tak membalas, dia lalu berdiri mengambil bukunya dari tangan Lucas dan beranjak pergi.
"Nah gitu dong," sahut Lucas dari belakang lalu mengikuti Snape dan James yang sudah di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓
FanfictionBagaimana jika seandainya Severus Snape hidup kembali setelah kematiannya di tangan Lord Voldemort? Bagaimana jika dia lahir kembali namun bukan sebagai penyihir melainkan sebagai muggle? ✨Pertama kali dipublikasikan tanggal 24 Desember 2020 ✨ Seles...