Summer

579 118 68
                                    

Minggu ini adalah Minggu terakhir Snape di Hogwarts, tentu saja dia tak sabar untuk liburan musim panas kali ini. Orin sudah mengabarinya kalau Olivia sudah pulang dan dia baik-baik saja, Snape senang mendengar itu sampai-sampai Lucas mengatainya gila karena tersenyum 24/7.

"Aku bosan," ujar Lucas lalu duduk di salah satu sofa di perpustakaan pribadi Ravenclaw. "Kau tahu bagaimana cara menghilangkan bosan?" tanyanya pada Snape yang sedang membaca buku.

Masih dengan mata yang menelusuri setiap kata-kata di buku Snape berkata, "versiku baca buku—tapi kau tak terlihat seperti orang yang suka pada buku."

"Tentu saja. Aku masih normal mana mungkin suka pada buku," protes Lucas melempar salah satu buku pada Snape. Kalau saja dia tahu versi Snape dewasa seperti apa mungkin...

Snape memutar bola matanya, "bodoh. Kenapa kau tak temui James! Kau terlihat cocok dengannya."

Lucas menjentikkan jarinya, "benar. Sampai jumpa Snape."

Setelah Lucas pergi, Snape masih di sana membaca beberapa buku lagi. Lama-lama dia juga bosan karena beberapa buku memang sudah pernah dia baca, akhirnya Snape memutuskan untuk keluar mencari udara segar danau hitam.

Dia melamun di sana, sadboy. Lalu berdiri dan mengambil beberapa batu untuk dilempari ke danau.

"Snape!" panggil seorang anak perempuan dari belakangnya.

Snape menoleh, "apa?"

"Liburan musim panas nanti," Sarah mengulum bibirnya, "maukah kau menemaniku ke pusat London?"

"Memangnya ada apa di sana?"

"Ada karnaval dan orang tuaku tak bisa menemaniku," jawabnya.

Snape menatapnya tajam, "tidak bisa. Aku harus kembali ke Indonesia, negaraku lagipula sahabatku sudah menungguku di sana."

"Sayang sekali," Sarah menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah. Tak apa."

Snape memandang sekilas Sarah yang berlari masuk ke kastil, lalu dia melihat Lucas dan James mendatanginya.

"Severus!!" teriak Lucas, "kami punya sesuatu yang harus diperlihatkan pada—" tiba-tiba Lucas tersandung kakinya sendiri lalu terjungkal ke tanah.

"Lucas bodoh," ejek James masih sambil berlari ke arah Snape.

Snape memutar bola matanya, "apa?"

James mengeluarkan sesuatu dari balik jubah Gryffindor nya, yang merupakan sebuah kain. Lucas menghampiri mereka sambil membersihkan jubahnya yang sedikit kotor.

"Jubah gaib!" pekik James tapi Snape tak berekspresi apapun. Sedang Lucas tersenyum lebar seperti orang bodoh yang menunggu datangnya keajaiban dari balik tembok.

"Sudah pernah lihat," ucap Snape lalu duduk di bawah pohon.

"Benarkah?" kata James, "aku mendapatkannya dari ayahku."

"Sudah tahu."

"Snape gak seru," ucap James dan Lucas serentak lalu ikut duduk di bawah pohon.

"Setidaknya tunjukkan ekspresi langkahmu itu sobat," kata Lucas.

"Tembok," cibir James.

Snape menatapnya anak Harry Potter itu dengan tajam, "apa?!"

"Memangnya aku bilang apa?" James bersiul sambil menatap langit pura-pura tak tahu.

Snape pasrah akhirnya memilih diam sambil melihat betapa antusiasnya kedua anak laki-laki di depannya itu.

FRIEND [SEVERUS SNAPE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang